Kebijakan Cukai Menteri Purbaya Bisa Beri Angin Segar, Ini Rekomendasi Saham HMSP & GGRM
Saham HMSP lebih disukai karena posisi merek SKT yang kuat dan sesuai dengan kondisi saat ini

Saham HMSP lebih disukai karena posisi merek SKT yang kuat dan sesuai dengan kondisi saat ini
Bareksa - Hasil riset Ciptadana Sekuritas Asia (24/9) mempertahankan rekomendasi netral untuk saham emiten rokok. Sebab mempertimbangkan harga saham PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM) yang telah reli masing-masing 52% dan 63% sebulan terakhir (per 23/9), mencerminkan kejutan positif yang signifikan bagi sektor ini.
Reli karena industri meraih angin segar kebijakan cukai Menteri Keuangan baru Purbaya Yudhi Sadewa. Pemerintah menargetkan penerimaan cukai 2026 naik 6% jadi Rp13 triliun, dengan Rp3-6 triliun di antaranya dari cukai minuman berpemanis. Tarif cukai rokok diperkirakan hanya akan naik 3-5%, dibandingkan rata-rata beberapa tahun terakhir mencapai 57%.
Wacana ini bisa membuka jalan bagi re-rating jika pendekatan moderat terhadap cukai rokok berlanjut setelah 2026. Meski begitu pengumuman terkait detail tarif cukai rokok kemungkinan akan dirilis di kuartal IV.
Promo Terbaru di Bareksa
Di sektor ini, saham HMSP lebih disukai karena posisi merek sigaret kretek tangan (SKT) yang kuat dan sesuai dengan kondisi saat ini, utilisasi fasilitas lini produksi dan distribusi IQOS yang lebih tinggi, serta kebijakan dividen yang lebih konsisten. Risiko kenaikan atau penurunan mencakup volume yang lebih rendah atau lebih tinggi dari perkiraan serta kebijakan regulasi yang lebih atau kurang menguntungkan.
Dengan estimasi kenaikan cukai 2026 ialah 6% (sesuai asumsi APBN), maka HMSP dan GGRM masih bisa mencatat pertumbuhan laba bersih masing-masing sekitar 13% dan 213% YoY tahun depan. Ini dengan asumsi kenaikan harga jual rata-rata (ASP) tetap sejalan dengan inflasi.
Angka pertumbuhan yang tinggi untuk GGRM sebagian besar berasal dari efek basis, mencerminkan proyeksi laba 2025 yang sangat tertekan dan jauh di bawah ekspektasi awal. Analisis sensitivitas menunjukkan untuk setiap penurunan 1% pada cukai, pertumbuhan laba HMSP akan naik sekitar 9%, dibandingkan sekitar 17% untuk GGRM, ceteris paribus.
Secara jangka pendek, Tim Analis Bareksa menilai target harga saham HMSP di Rp900 dan GGRM Rp14.800. Dibandingkan harga terakhir (24/9), maka ada potensi kenaikan masing-masing 13,9% dan 8%.
(Sigma Kinasih CTA, CFP/Christian Halim/AM)
***
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
| Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
|---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.199,47 | ||||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.180,11 | - | - | ||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A | 1.150,79 | - | - | ||||
Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A | 1.033,05 | - | - | - | - | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.