BeritaArrow iconSahamArrow iconArtikel

Indeks Saham AS Bervariasi, Harga Emas Menguat, Laba Bersih ASII dan BNII Naik

Hanum Kusuma Dewi28 Februari 2024
Tags:
Indeks Saham AS Bervariasi, Harga Emas Menguat, Laba Bersih ASII dan BNII Naik
Ilustrasi indeks saham menguat (bullish) yang digambarkan dengan grafik saham naik di dalam tubuh banteng. (Shutterstock)

IHSG rebound dengan didorong saham dividend player, investor asing net sell

Bareksa.com - Berikut rangkuman berita pasar modal dan saham dikutip dari laporan riset Kopi Pagi oleh D’Origin Financial & Business Advisory dan Daily & Technical Update oleh PT Ciptadana Sekuritas Asia dipublikasi Rabu (28/2/2024) :

Stock Pick

MEDC

Harga saham PT Medco Energi Tbk (MEDC) pada perdagangan Selasa (27/2/2024) ditutup naik 2,9% atau 35 poin ke Rp1.240. D’Origin memberikan rekomendasi Beli saat melemah (BOW) dengan target harga di Rp1.400 dan stop rugi di Rp1.050. Level support dalam kisaran Rp1.230 dan Rp1.220, sementara resistance di Rp1.250 dan Rp1.260

Volume perdagangan saham MEDC kemarin lebih besar dari hari sebelumnya. Menurut D’Origin, penguatan MEDC berpotensi menguji resistance Rp1.250 dan penembusan level ini membuka peluang menuju Rp1.260.

Promo Terbaru di Bareksa

BBCA

Harga saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) kemarin menguat 0,77% atau 75 poin ke Rp9.875. D’Origin memberikan rekomendasi Beli saat melemah (BOW) dengan target harga Rp11.000 dan stop loss di Rp9.600. Level support dalam kisaran Rp9.850 dan Rp9.800, sementara resistance di Rp9.900 dan 9.950.

Pada perdagangan kemarin, volume transaksi saham BBCA lebih kecil dari hari sebelumnya. Menurut D’Origin, penguatan BBCA berpotensi menguji resistance Rp9.900, penembusan level ini membuka peluang menuju Rp9.950.

Beli Saham, Klik di Sini


Wall Street

Indeks-indeks Wall Street berakhir mixed dengan indeks Dow Jones Industrial Average turun lebih dari 100 poin pada karena reli pasar mengambil napas sejenak, dengan para investor menantikan data inflasi kunci yang dijadwalkan dirilis nanti dalam minggu ini.

Dow Jones turun 103 poin, atau 0,3%, sementara S&P 500 naik tipis 0,1%, dan Nasdaq Composite bertambah 0,4%. Dalam sepekan terakhir, indeks S&P 500, Dow Jones, dan komposit Nasdaq masing-masing naik 1,7%, 1,3%, dan 1,4%.

IHSG

Pada hari Selasa (27/02/2024), IHSG mengalami kenaikan tipis, naik sebesar +0.02% menjadi 7285.31 pada penutupan sesi. Meskipun demikian, selama dua sesi, indeks bergerak di rentang negatif antara 7255 hingga 7292, sementara investor asing melakukan penjualan bersih sebesar Rp1.1 Triliun.

Beberapa broker terkemuka seperti Maybank, JP Morgan, CLSA, dan Macquire mencatatkan penjualan bersih. Saham-saham ISAT, TLKM, BMRI, dan GOTO menjadi yang paling banyak dijual, sementara saham BBNI, BRIS, AMMN, dan UNTR menjadi yang paling banyak dibeli oleh investor asing.

Pergerakan terdepan di bursa didominasi oleh sektor Industri Dasar, Finansial, dan Infrastruktur, sementara saham-saham dari sektor Energi menjadi beban bagi pergerakan transaksi saham.

Euforia terkait calon presiden baru mulai mereda, dengan meningkatnya perhatian dan kekhawatiran dari Bank Dunia, ekonom, analis, serta pelaku pasar baik dalam maupun luar negeri terhadap program 'iconic' yang membebani struktur RAPBN. Sentimen negatif juga dipicu oleh kenaikan harga pangan menjelang bulan Ramadan dan pertumbuhan utang pemerintah yang terus meningkat.

Di dalam negeri, para pelaku pasar menunggu Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dari bank-bank besar seperti BBRI, BMRI, BBNI, BBCA yang akan diadakan dalam beberapa pekan ke depan, dengan pembagian dividen menjadi salah satu agenda yang ditunggu-tunggu.

Saham-saham "dividend player" seperti grup ASII, ITMG, ADRO, PTBA, TLKM, UNVR, yang merilis laporan keuangan tahun 2023 secara penuh, serta saham-saham yang berhubungan dengan Ramadan (ERAA, MAPI, ACES, FILM), diharapkan dapat mendukung pergerakan indeks agar tetap berada di kisaran 7250 hingga 7350.

Kemarin IHSG bergerak dalam kisaran 7.230 dan 7.330. Level support berada dalam rentang 7.250 dan 7.230, sementara resistance di 7.300 dan 7.330.

Menurut D’Origin, penguatan IHSG berpotensi menguji resist 7.300, penembusan level ini membuka peluang menuju 7.330.

Beli Saham, Klik di Sini


Dana Investor Asing

Investor asing mencatat net sell jumbo sebesar Rp1,18 triliun di seluruh pasar dengan penjualan terbesar pada PT Indosat Tbk (ISAT) Rp383,45 miliar, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) Rp226,93 miliar, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp92,53 miliar dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) Rp87,09 miliar.

Harga Minyak

Harga kontrak minyak mentah naik di tengah ketidakpastian tentang prospek gencatan senjata dalam perang Israel-Hamas, dan beberapa investor mengharapkan OPEC+ akan memperpanjang pemotongan produksinya melewati kuartal pertama.

Kontrak West Texas Intermediate untuk April naik US$1,29 atau 1,66%, ditutup pada US$78,87 per barel. Sementara itu, kontrak Brent untuk April naik US$1,12 atau US1,36%, ditutup pada US$83,65 per barel.

Emas

Harga emas naik pada hari Selasa (27/2/2024) karena dolar AS dan yield obligasi pemerintah kekurangan momentum, sementara investor menantikan pembacaan inflasi kunci dan komentar dari pejabat Federal Reserve minggu ini.

Emas spot menguat 0,3% menjadi $2,035.92 per ons. Kontrak emas berjangka AS naik 0,3% menjadi $2,044.10 per ons.

Beli Emas Logam Mulia, Klik di Sini

CPO

Kontrak berjangka minyak kelapa sawit Malaysia ditutup lebih tinggi untuk sesi ketiga berturut-turut mengikuti kenaikan minyak rival, sementara pasar menunggu konferensi industri besar yang akan diselenggarakan di Kuala Lumpur minggu depan.

Kontrak berjangka utama untuk pengiriman bulan Mei di Malaysia Derivatives Exchange naik MYR61 atau 1,58%, menjadi MYR3.924 (US$824,37) per metrik ton pada penutupan.

Nilai Tukar Rupiah

Rupiah ditutup melemah tipis di perdagangan Selasa (27/2/2024). Nilai tukar rupiah selanjutnya akan dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti data ekonomi AS.

Rupiah spot ditutup melemah 0,10% ke level Rp15.646 per dolar AS. Sementara, rupiah Jisdor Bank Indonesia (BI) ditutup melemah 0,12% ke level Rp15.655 per dolar AS.

BNII

Pada akhir 2023, PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) mencatat laba bersih setelah pajak dan kepentingan non-pengendali mencapai Rp1,74 triliun, naik 18,5% secara tahunan. Kenaikan ini didorong oleh peningkatan 3,7% dalam pendapatan bunga bersih, didukung oleh imbal hasil aset yang lebih tinggi dan komposisi aset yang lebih baik. Margin bunga bersih juga meningkat menjadi 5%, meskipun biaya simpanan meningkat akibat kenaikan suku bunga BI sepanjang tahun.

PNBS

PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk (PNBS) mencatatkan laba bersih sebesar Rp244,69 miliar hingga akhir periode 31 Desember 2023, turun dari laba bersih Rp250,53 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Pendapatan pengelolaan dana oleh bank sebagai mudharib mencapai Rp1,12 triliun, sementara laba usaha tercatat sebesar Rp237,94 miliar, mengalami penurunan dari laba usaha sebesar Rp253,84 miliar.

ASII

PT Astra International Tbk (ASII) mencatatkan pendapatan bersih konsolidasian Grup pada tahun 2023 sebesar Rp316,6 triliun, meningkat 5% dibandingkan dengan tahun lalu. Sementara laba bersih Grup, tidak termasuk penyesuaian nilai wajar atas investasi Grup di GoTo dan Hermina, mencapai laba bersih tertinggi perusahaan sebesar Rp34 triliun, 12% lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sejumlah Rp28,9 triliun. Jika penyesuaian nilai wajar tersebut diperhitungkan, maka laba bersih Grup meningkat 17% menjadi Rp33,8 triliun.

Sementara itu, ASII berencana membagikan dividen final untuk tahun buku 2023 sebesar Rp421 per saham, lebih rendah dibandingkan dividen tahun buku 2022 yang sebesar Rp552 per saham.

SSIA

PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) menargetkan pendapatan prapenjualan atau marketing sales sebesar Rp1 triliun pada 2024 melalui penjualan sekitar 65 hektar.

TPIA

PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) akan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan IV Chandra Asri Pacific Tahap IV tahun 2024 senilai Rp1,5 triliun dalam 3 seri, yakni seri A dengan tenor 3 tahun dan bunga tetap 7,95%, seri B dengan tenor 5 tahun dan bunga tetap 8,25%, serta seri C dengan tenor 7 tahun dan bunga tetap 8,75%.

GGRM

PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) akan memulai pembangunan Jalan Tol Kediri-Tulungagung sepanjang 44,17 km senilai Rp9,92 triliun. Proyek ini merupakan kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) atas inisiatif badan usaha (unsolicited). Setelah penandatanganan perjanjian hari ini, pembangunan akan segera dimulai.

DRMA

PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) menargetkan pertumbuhan pendapatan dua digit sejalan dengan perkiraan penjualan kendaraan tahun 2024, sesuai target Gaikindo 1,1 juta unit.

Beli Saham di Sini

(hm)

***

Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store​
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER​​​​​

Disclaimer Ciptadana Sekuritas di Sini

Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.

Fitur Bareksa Emas dikelola oleh PT Bareksa Inovasi Digital, berkerja sama dengan Mitra Emas berizin.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.314,44

Up0,08%
Up3,33%
Up0,02%
Up5,55%
Up18,27%
-

Capital Fixed Income Fund

1.769,29

Up0,54%
Up3,38%
Up0,02%
Up6,86%
Up17,32%
Up43,94%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.748,07

Down- 0,93%
Up3,17%
Up0,01%
Up3,84%
Up18,21%
Up46,65%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.036,37

Down- 0,18%
Up1,84%
Up0,01%
Up2,73%
Down- 2,13%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

Produk baru

1.034,65

Up0,48%
-
Up0,03%
---

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua