Bareksa.com - Di tengah fluktuasi pasar keuangan global, sangatlah bijak jika investor melakukan diversifikasi ke instrumen investasi yang cenderung less volatile. Tak hanya itu, kebutuhan terhadap instrumen investasi yang memenuhi prinsip syariah juga tak kalah penting untuk memastikan investasi makin berkualitas.

Dua hal tersebut terjawab dengan kehadiran Reksa Dana Pendapatan Tetap dari Syailendra yang berbasis syariah yaitu Syailendra Sharia Fixed Income Fund (SSFIF).

Sejak diluncurkan pada Januari 2024, dana kelolaan SSFIF telah berhasil tumbuh 2.000% dan kini mencapai Rp220 miliar (per 28 Mei 2025). Produk ini juga telah mencetak return sebesar 8,51% setahun (per 28 Mei 2025), dan menjadi yang tertinggi untuk jenis reksa dana pendapatan tetap syariah di Super App Bareksa.

Fokus pada Sukuk Berkualitas

Strategi utama SSFIF adalah menempatkan dana investor secara selektif ke dalam instrumen sukuk negara dan sukuk korporasi yang memiliki fundamental kuat dan peringkat kredit minimal single A (investment grade). Karakter bisnis yang sesuai prinsip syariah juga menambah ‘lapisan keamanan’ bagi investor.

Melalui pendekatan yang prudent, Manajer Investasi SSFIF mengungkapkan bahwa sebagian besar portofolio dialokasikan ke Sukuk Korporasi berdurasi pendek (3-5 kali) dengan return kompetitif. Berikut top 10 aset dalam portofolionya, menurut Fund Fact Sheet Mei 2025:

• SBSN Seri PBS003

• SBSN Seri PBS017

• SBSN Seri PBS030

• Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Bank BSI Tahap I Tahun 2024 Seri A

• Sukuk Mudharabah Berkelanjutan IV Indah Kiat Pulp & Paper Tahap III Tahun 2025 Seri B

• Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Okip Pulp & Paper Mills Tahap I Tahun 2025 Seri A

• Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Pindo Deli Pulp & Paper Mills Tahap II Tahun 2025 Seri B

• Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Pindo Deli Pulp & Paper Mills Tahap II Tahun 2025 Seri C

• Deposito Bank Aladin Syariah

• Deposito Bank Bukopin Syariah

3 Keunggulan SSFIF

SSFIF bukan sekadar Reksa Dana Pendapatan Tetap ‘biasa’, melainkan ada 3 privilege tertentu yang dimiliki investor SSFIF, antara lain :

• Alokasi portofolio di dalam SSFIF dapat memiliki porsi hingga 20% (maksimal) untuk tiap asetnya. Hal ini berbeda dengan Reksa Dana Pendapatan Tetap Konvensional yang porsi maksimalnya ‘hanya’ 10%. Perbedaan ini membuat return SSFIF lebih optimal.

• Durasi Obligasi Korporasi dijaga relatif pendek (3-5x) serta tenor Obligasi Pemerintah juga dipertahankan pendek - menengah (3-5 tahun) untuk menjaga volatilitas relatif lebih minim.

• Seluruh proses investasi diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang memastikan portofolio terbebas dari unsur riba, gharar, dan maysir. Hal ini menjadikan produk ini tidak hanya menarik dari sisi finansial, tapi juga selaras dengan nilai-nilai keuangan Islam.

Siapa yang Cocok dengan SSFIF?

SSFIF ideal bagi investor yang mencari alternatif investasi yang bertumbuh secara moderat dan konsisten dengan tetap menjaga prinsip halal. Thus, SSFIF cocok untuk membantu investor memenuhi tujuan keuangan jangka menengah-panjang seperti dana pendidikan anak, dana pensiun, atau diversifikasi portofolio bagi investor Muslim maupun non-Muslim yang ingin berinvestasi secara etis.

Berbekal rekam jejak yang menarik dan pengelolaan profesional yang disiplin, Syailendra Sharia Fixed Income Fund layak menjadi bagian dari strategi investasi kamu. Saatnya memaksimalkan potensi dari pasar sukuk dengan pendekatan yang terukur, syariah, dan terpercaya.

Produk ini tersedia eksklusif untuk investor ritel online di Super App Bareksa dan bisa dibeli dengan modal mulai dari Rp100.000 saja.

Beli Syailendra Sharia Fixed Income Fund

(ADV | hm)

* * *

Ingin berinvestasi aman di emas dan reksa dana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini​
- Download aplikasi reksa dana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksa dana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksa dana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER

Konten bersponsor. Kinerja masa lalu tidak menjamin/mencerminkan indikasi kinerja di masa yang akan datang. Investasi reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksa dana.