Potensi Pasar Obligasi, Reksa Dana Trimegah Ini Bisa Jadi Pilihan
Kinerja Trimegah Dana Obligasi Negara (TDON) mengalahkan Indeks Reksa Dana Pendapatan Tetap Bareksa
Kinerja Trimegah Dana Obligasi Negara (TDON) mengalahkan Indeks Reksa Dana Pendapatan Tetap Bareksa
Bareksa.com - Pasar obligasi kembali bangkit setelah sempat tertekan pada akhir April 2024, sehingga berdampak juga pada reksa dana pendapatan tetap. Potensi produk berbasis obligasi masih terlihat, seperti di Reksa Dana Trimegah Dana Obligasi Nusantara (TDON).
Trimegah Asset Management menjelaskan, kinerja TDON ditopang kinerja obligasi korporasi yang diyakini cenderung lebih stabil dibandingkan obligasi pemerintah serta potensi pemangkasan suku bunga AS menjelang akhir tahun. TDON saat ini memiliki alokasi 93,7% di obligasi korporasi dan sisanya deposito.
Selain itu rata-rata durasi obligasi TDON saat ini sekitar 2 tahun, artinya semakin pendek tenor durasi tersebut maka semakin rendah sensitivitasnya terhadap fluktuasi di pasar obligasi. Hal ini menjadi keunggulan TDON juga karena menanti pemangkasan suku bunga AS yang masih cukup lama, pasar obligasi masih dapat berfluktuasi tinggi.
Promo Terbaru di Bareksa
Imbal hasil (yield) obligasi negara tenor 10 tahun mencapai level tertinggi enam bulan terakhir pada 30 April 2024. Namun, kini sudah menguat lagi ke 6,9% pada 8 Mei 2024 dari sebelumnya di 7,3%. Penurunan yield mencerminkan penguatan harga obligasi, sehingga reksa dana pendapatan tetap juga ikut menguat.
Hal ini terlihat dari pergerakan Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana Trimegah Dana Obligasi Nusantara yang melesat dalam sepekan terakhir (per 8 Mei 2024), sehingga masih menjaga kinerjanya dalam tiga bulan. Bahkan, bila dibandingkan dengan Indeks Reksa Dana Pendapatan Tetap Bareksa yang negatif, kinerja produk Trimegah ini jauh lebih unggul dalam tiga bulan terakhir (per 8 Mei 2024).
Grafik Perbandingan Kinerja TDON vs Indeks Reksa Dana Pendapatan Tetap 3 Bulan
Sumber: Bareksa.com
Apa penopang kinerjanya?
Sesuai jenisnya, reksa dana pendapatan tetap mayoritas berisikan aset berupa obligasi. Komposisi TDON sebesar 93,7% ada di obligasi, sementara pasar uang dan lainnya sebesar 6,3%, menurut Fund Fact Sheet April 2024.
Secara lebih rinci, top 10 aset terbesar (top holdings) reksa dana ini masih didominasi oleh obligasi korporasi dan sukuk. Berikut rinciannya per April 2024:
Sukuk Wakalah Medco Power Indonesia I Th 2018 Seri C
Obligasi Berkelanjutan IV SMART Tahap I Tahun 2022 Seri B
Obligasi Berkelanjutan I Provident Investasi Bersama Tahap II Tahun 2023 Seri B
Obligasi Berkelanjutan III Merdeka Copper Gold Tahap III Tahun 2022 Seri C
Obligasi Berkelanjutan II Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry Tahap II Tahun 2023 Seri B
Sukuk Mudharabah II Pindo Deli Pulp And Paper Mills Tahun 2023 Seri B
Sukuk Ijarah Berkelanjutan II Aneka Gas Industri Tahap IV Tahun 2021 Seri B
Sukuk Mudharabah Berkelanjutan III Indah Kiat Pulp & Paper Tahap I Tahun 2023 Seri A
Obligasi Berkelanjutan I Trimegah Sekuritas Indonesia Tahap I Tahun 2023 Seri B
Obligasi Subordinasi Berkelanjutan III Bank BJB Tahap I Tahun 2021 Seri A
Sebagai catatan, obligasi korporasi lebih minim fluktuasi dibandingkan dengan obligasi negara. Sehingga, ini bisa menjaga kinerja reksa dana lebih stabil untuk jangka menengah hingga panjang.
Tim Analis Bareksa menilai bahwa tekanan pasar obligasi mulai mereda karena beberapa data ekonomi AS terbaru menunjukkan pelemahan, artinya masih terbuka peluang penurunan suku bunga Dolar AS, sehingga saat ini adalah kesempatan untuk membeli reksa dana pendapatan tetap saat harga masih murah. Penurunan suku bunga acuan AS akan turut mempengaruhi penurunan yield acuan obligasi Indonesia, yang berpotensi mendorong kenaikan harga obligasi domestik.
Dari segi makro, ekonomi Indonesia juga masih kuat dengan pertumbuhan sebesar 5,11% pada kuartal pertama 2024. Hal ini menunjukkan pertumbuhan terbaik di kuartal pertama sejak 2019. Kondisi ekonomi yang kuat dapat menopang kinerja obligasi secara umum dan pada akhirnya menjadi dorongan positif bagi reksa dana berbasis obligasi, termasuk Trimegah Dana Obligasi Nusantara.
Reksa Dana Trimegah Obligasi Nusantara cocok untuk investor dengan profil risiko moderat yang bisa menghadapi sedikit fluktuasi, tetapi bisa menghasilkan imbal hasil lebih besar di jangka menengah. Selain itu, produk ini juga bisa menjadi aset diversifikasi yang stabil untuk semua profil risiko untuk jangka menengah hingga panjang.
Beli Trimegah Dana Obligasi Nusantara
(ADV | hm)
* * *
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Konten bersponsor. Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksa dana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,03 | 0,25% | 4,04% | 7,65% | 8,34% | 19,35% | 38,37% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,26 | 0,24% | 4,15% | 7,07% | 7,43% | 2,86% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.083,12 | 0,61% | 4,00% | 7,43% | 7,82% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.850,3 | 0,56% | 3,87% | 7,00% | 7,41% | 17,60% | 40,59% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.281,48 | 0,87% | 4,03% | 7,06% | 7,44% | 20,33% | 35,76% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.