BeritaArrow iconReksa DanaArrow iconArtikel

Return Capai 8% Setahun, Reksa Dana Ini Bisa Jaga Portofolio Investasi Tetap Stabil

Hanum Kusuma Dewi19 Oktober 2023
Tags:
Return Capai 8% Setahun, Reksa Dana Ini Bisa Jaga Portofolio Investasi Tetap Stabil
Ilustrasi portofolio investasi dengan Reksa Dana Capital Fixed Income Fund. (Shutterstock)

Capital Fixed Income Fund memiliki mayoritas aset di obligasi dan sukuk korporasi

Bareksa.com - Kondisi pasar global masih menghadapi tantangan, terutama dari pasar obligasi Amerika Serikat yang tertekan sehingga ikut menekan harga Surat Utang Negara RI. Situasi ini bisa disiasati Investor dengan cara menempatkan dana di reksa dana berbasis obligasi korporasi seperti Capital Fixed Income Fund yang bisa menjaga kestabilan portofolio.

Reksa Dana Capital Fixed Income Fund adalah reksa dana pendapatan tetap yang dikelola oleh Capital Asset Management. Menurut prospektusnya, reksa dana ini bertujuan untuk memperoleh pendapatan investasi dalam jangka waktu menengah melalui investasi terutama pada Efek bersifat utang dengan tetap memperhatikan risiko investasi.

Dalam setahun terakhir, reksa dana pendapatan tetap ini mencatatkan pertumbuhan nilai aktiva bersih (return) 8,09% (per 13 Oktober 2023). Kinerja ini lebih baik daripada rata-rata reksa dana sejenis yang diukur oleh Indeks Reksa Dana Pendapatan Tetap Bareksa yang hanya naik 3,99% setahun. Kinerja ini bahkan jauh melampaui Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang hanya menguat 0,67% setahun.

Promo Terbaru di Bareksa

Grafik Perbandingan Capital Fixed Income Fund vs. IHSG vs. Indeks Reksa Dana Pendapatan Tetap Bareksa

Illustration

Sumber: Bareksa.com

Apa yang menjadi penopang kinerja reksa dana ini?

Seperti tertera dalam prospektusnya, kebijakan investasi dari reksa dana ini adalah mayoritas (80-100%) pada obligasi, sementara aset pasar uang dan lainnya sekitar 0-20%. Adapun per 29 September 2023, porsi alokasi obligasi mencapai 86% dan deposito/setara kas sebesar 14% dari portofolionya.

Reksa dana yang dikelola oleh Capital Asset Management ini berinvestasi mayoritas di Obligasi dan Sukuk Korporasi. Harapannya, portofolio bisa stabil di tengah goncangan pasar akibat berbagai kondisi ekonomi yang ada.

Berdasarkan keterangan (FFS) reksa dana, berikut daftar 10 aset terbesar (top holdings) per 29 September 2023.

  1. Surat Berharga Negara seri FR0077

  2. Sukuk Mudharabah II OKI Pulp & Paper Mills Thn 2022 seri B

  3. Deposito BPD Jabar

  4. Deposito Bank Victoria

  5. Obligasi Bkljt III Global Mediacom Thp I Thn 2022 seri C

  6. Obligasi Bkljt III MNC Kapital Indonesia Thp II Thn 2023 seri B

  7. Obligasi Subordinasi Bkljt II Bank Victoria Tahap I Tahun 2019

  8. Obligasi Subordinasi Bkljt II Bank Victoria Tahap III Tahun 2020

  9. Obligasi Bkljt III MNC Kapital Indonesia Thp II Thn 2023 seri A

  10. Surat Berharga Negara seri PBS036

Di tengah pasar global yang masih bergejolak, reksa dana berbasis obligasi korporasi ini bisa menjadi penopang portofolio investor. Investor dengan profil risiko konservatif, moderat hingga agresif, dapat menjadikan reksa dana ini sebagai portofolio utama.

Kondisi Pasar Obligasi Global

Tim Analis Bareksa melihat ketidakpastian masih cukup tinggi setelah inflasi di tingkat produsen AS dilaporkan lebih besar dibandingkan ekspektasi pasar walaupun terjadi penurunan secara bulanan. Pada Kamis pekan lalu, dilaporkan juga inflasi AS masih mengalami kenaikan secara tahunan walaupun tipis ke level 3,7% dari proyeksinya hanya di 3,6%. Kabar gembiranya inflasi inti berhasil ditekan turun ke level 4,1% dari sebelumnya ke level 4,3%.

Di awal pekan lalu, terlihat aksi beli obligasi negara AS yang membuat yield sempat menyentuh level 4,5%. Akan tetapi, setelah melihat data inflasi AS meningkat, para pelaku pasar langsung menjual hingga yield obligasi AS menyentuh level 4,67%. Kekhawatiran tersebut dikarenakan inflasi yang tinggi akan membuat Bank Sentral AS tetap menaikkan suku bunganya tahun ini walaupun mayoritas investor saat ini percaya suku bunga tidak bakal dinaikkan lagi.

Yield obligasi AS yang meningkat membawa dampak negatif ke pasar modal Indonesia dikarenakan Indonesia masih dikategorikan sebagai negara berkembang yang memiliki risiko “lebih tinggi” dibandingkan dengan negara maju. Kenaikan yield obligasi AS juga akan membuat investor kembali berburu Dolar dan obligasi pemerintah AS sehingga nilai tukar Rupiah diproyeksi kembali tertekan.

Dengan pertimbangan tersebut, reksa dana pendapatan tetap ini bisa menjadi pilihan bagi investor moderat dengan jangka waktu menengah. Selain itu, semua investor bisa juga memanfaatkan produk eksklusif di Bareksa ini sebagai diversifikasi dalam menghadapi pasar yang berfluktuasi.

Jangan tunda lagi, beli Capital Fixed Income Fund di super app Bareksa sekarang!

Beli Capital Fixed Income Fund

(ADV | hm)

* * *

Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER

Konten bersponsor. Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi Reksa Dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi Reksa Dana.



Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.311,21

Down- 0,04%
Up3,59%
Up0,02%
Up5,46%
Up18,25%
-

Capital Fixed Income Fund

1.767,05

Up0,56%
Up3,40%
Up0,02%
Up6,86%
Up17,17%
Up43,56%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.748,46

Down- 0,79%
Up3,43%
Up0,01%
Up3,97%
Up18,39%
Up46,82%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.033,61

Down- 0,45%
Up1,56%
Up0,01%
Up2,14%
Down- 2,42%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

Produk baru

1.033,61

Up0,53%
-
Up0,03%
---

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua