BeritaArrow iconReksa DanaArrow iconArtikel

Kepemilikan SBN oleh Reksadana dan Investor Individu Melesat di 2020

Abdul Malik05 Januari 2021
Tags:
Kepemilikan SBN oleh Reksadana dan Investor Individu Melesat di 2020
Ilustrasi investasi di reksadana. (Shutterstock)

Sebaliknya kepemilikan investor non residen atau asing di SBN justru turun 8,3 persen atau berkurang Rp88 triliun jadi Rp973,9 triliun

Bareksa.com - Posisi kepemilikan reksadana di Surat Berharga Negara (SBN) dalam mata uang rupiah melonjak hingga 23,84 persen dari sebelumnya Rp130,86 triliun pada Desember 2019 jadi Rp161,33 triliun pada Desember 2020. Lonjakan kenaikan kepemilikan SBN oleh reksadana sepanjang tahun lalu, tumbuh mengencang dibandingkan 2019 dari 2018 yang senilai Rp118,63 triliun atau tumbuh 10 persen.

Melesatnya kepemilikan reksadana di SBN senada dengan kinerja industri reksadana di 2020, di mana reksadana pendapatan tetap memiliki kinerja paling cemerlang dibandingkan jenis reksadana lainnya. Reksadana pendapatan tetap adalah jenis reksadana yang mayoritas portofolio investasinya ditempatkan di obligasi negara dan korporasi.

Lonjakan tertinggi kepemilikan SBN sejatinya dibukukan oleh perbankan dari sebelumnya Rp581.37 triliun pada Desember 2019 menjadi Rp1.375,57 triliun pada Desember 2020, atau melesat 136,66 persen. Kepemilikan SBN rupiah oleh BI pada 2020 juga meroket 73 persen jadi Rp454,36 triliun.

Promo Terbaru di Bareksa

Kepemilikan SBN oleh perusahaan asuransi juga melonjak 152 persen jadi Rp542,82 triliun pada 2020. Tidak berbeda, kepemilikan investor individu atau investor ritel di SBN rupiah yang dapat diperdagangkan juga melesat 61,7 persen jadi Rp131,24 triliun tahun lalu.

Sebaliknya kepemilikan investor non residen atau asing di SBN justru turun 8,3 persen atau berkurang Rp88 triliun jadi Rp973,9 triliun pada Desember 2020.

Kepemilikan SBN Rupiah yang Dapat Diperdagangkan (Rp triliun)

Institusi

31 Des 2018

31 Des 2019

30 Des 2020

Bank

481,33

581,37

1.375,57

Bank Indonesia

253,47

262,49

454,36

Reksadana

118,63

130,86

161,33

Asuransi

201,59

215,01

542,82

Non residen

893,25

1.061,86

973,91

Dana pensiun

212,88

256,66


Individu

73,07

81,88

131,24

Lainnya

134,22

163,32

231,54

Total

2.368,45

2.752,74

3.870,76

Sumber : DJPPR Kemenkeu

Untuk diketahui, kinerja pasar modal sepanjang 2020 bergejolak akibat sentimen pandemi Covid-19. Tercatat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebagai tolok ukur utama kinerja pasar saham nasional masih minus 5,09 persen di level 5.979 pada 30 Desember atau merupakan level penutupan tahun ini.

Kinerja IHSG, JII dan Indeks Reksadana Sepanjang 2020

Illustration

Sumber : Bareksa

Menurut data Bareksa, pada penutupan tahun 2020, tiga indeks reksadana masih mencatatkan kinerja negatif yakni indeks reksadana campuran minus 1,15 persen, indeks reksadana saham negatif 8,21 persen, indeks reksadana saham syariah -8,61 persen, serta indeks reksadana pasar uang -0,38 persen.

Adapun indeks reksadana pendapatan merupakan juara sepanjang 2020 dengan kenaikan mencapai 7,06 persen, disusul indeks reksadana pendapatan tetap syariah bertumbuh 4,95 persen, indeks reksadana pasar uang syariah bertambah 1,83 persen, dan indeks reksadana campuran syariah naik 0,79 persen.

***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS

​DISCLAIMER​
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua