BeritaArrow iconReksa DanaArrow iconArtikel

WSKT Raup Rp550 Miliar dari Reksadana Penyertaan Terbatas Tol Becakayu

Abdul Malik19 November 2020
Tags:
WSKT Raup Rp550 Miliar dari Reksadana Penyertaan Terbatas Tol Becakayu
Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) seksi 1B di Cipinang Muara, Jakarta, Kamis (19/10). Tol Becakayu seksi 1B dan 1C dari Cipinang Melayu-Jakasampurna ditargetkan sudah dapat dioperasikan pada bulan November 2017. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Proses penerbitan reksadana ini dimulai sejak Mei dan Agustus 2020 lalu

Bareksa.com - PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) melalui anak usahanya, PT Waskita Toll Road (WTR) mendapatkan pendanaan senilai Rp550 miliar dari penerbitanan Reksa Dana Penyertaan Terbatas Ekuitas Danareksa (RDPT) Infrastruktur. RDPT Infrastruktur ini diterbitkan oleh anak usaha WTR, PT Kresna Kusuma Dyandra Marga (KKDM) yang merupakan pemegang konsesi ruas tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu).

Director of Business Development & Quality, Safety, Health & Environment Waskita Karya Fery Hendriyanto mengatakan, proses penerbitan reksadana ini dimulai sejak Mei dan Agustus 2020 lalu. Pada periode tersebut, Waskita Toll Road menandatangani Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) atas rencana pengalihan sebagian sahamnya pada Kresna Kusuma Dyandara Marga.

Pengalihan itu dilakukan melalui instrumen RDPT yang dibentuk oleh PT Danareksa Investment Management (DIM) dengan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebagai bank kustodian.

Promo Terbaru di Bareksa

“Kepemilikan saham Waskita Toll Road di KKDM mencapai 99,7 persen. Kemudian Waskita Toll Road mengalihkan 30 persen sahamnya dalam bentuk RDPT yang dijual KKDM,” ujar Fery dalam keterangan resmi pada Kamis, (19/11).

Direktur Utama Waskita Toll Road Herwidiakto mengungkapkan, dana Rp550 miliar itu akan digunakan untuk pembangunan dan pengembangan ruas Becakayu dan ruas tol Waskita Toll Road lainnya. Menurut dia, RDPT ini merupakan salah satu skema yang digunakan Waskita Toll Road untuk memperoleh dana agar proses tetap terlaksana terlaksana.

Dia juga mengatakan, RDPT ini juga mendapat respons yang cukup tinggi dari investor. Tingginya respons ini menjadi bukti tingginya kepercayaan investor terhadap fundamental bisnis Waskita Toll Road di bidang infrastruktur khususnya jalan tol di Indonesia.

“Ke depan kami akan melakukan inovasi-inovasi dalam rangka percepatan penerimaan untuk penyelesaian proyek dan investasi infrastruktur jalan tol lainnya.” jelas Herwidiakto.

Divestasi Tol

Selain melakukan divestasi jalan tol Becakayu melalui skema RDPT, Waskita Karya juga berencana melakukan divestasi jalan tol Cibitung-Cilincing. Saat ini, proses divestasi sudah memasuki negosiasi akhir dan bisa diselesaikan pada akhir November atau awal Desember 2020.

Kemudian pada awal tahun depan. perseroan berencana melakukan divestasi untuk satu ruas tol jalan tol lagi. Divestasi jalan tol tersebut saat ini masih terkendala perizinan di Kementerian Keuangan. Secara total, pada tahun 2020 hingga 2021, perseroan berencana melepas kepemilikan untuk 10 ruas jalan tol.

Saat ini, perseroan memiliki 16 ruas jalan dengan total panjang 833 kilometer dan total investasi Rp155 triliun. Sebanyak tiga dari 16 ruas jalan tol tersebut akan beroperasi pada kuartal IV 2020, yakni ruas jalan tol Cimanggis-Cibitung, Cibitung-Cilincing dan Krian-Legundi-Bunder-Manyar.

Rilis Obligasi

Perseroan juga berencana menerbitkan obligasi berkelanjutan Rp 2 triliun. Direktur Keuangan Waskita Karya Taufik Hendra Kusuma mengatakan saat ini perseroan masih melihat kondisi perekonomian ke depan sebelum menerbitkan surat utang tersebut.

"Untuk minat surat utang, beberapa calon investor menunjukkan minat yang cukup baik, namun kami masih wait and see kondisi market," papar dia.

Sementara untuk obligasi jatuh tempo tahun ini, menurut Taufik, perseroan sudah menyelesaikan semua kewajiban. Namun memang ada yang bergeser penyelesaiannya karena perseoran harus menggunakan fasilitas perbankan terlebih dahulu.

Tahun depan, Waskita Karya juga berencana melakukan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) salah satu anak usaha. Namun pihaknya belum bisa menyebutkan secara detail mengenai target dan anak usaha yang akan dilakukan IPO.

(K09/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.


Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.311,31

Down- 0,02%
Up3,54%
Up0,02%
Up5,67%
Up18,13%
-

Capital Fixed Income Fund

1.766,74

Up0,56%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,34%
Up17,26%
Up43,41%

STAR Stable Income Fund

1.917,73

Up0,52%
Up2,95%
Up0,02%
Up6,35%
Up30,73%
Up60,39%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.750,18

Down- 0,68%
Up3,54%
Up0,01%
Up4,21%
Up18,57%
Up46,98%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.034,18

Down- 0,40%
Up1,62%
Up0,01%
Up2,52%
Down- 2,29%
-

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua