BeritaArrow iconReksa DanaArrow iconArtikel

Dana Kelolaan Anjlok Terimbas Penurunan IHSG, Ashmore AM Lakukan Strategi Ini

Bareksa11 September 2020
Tags:
Dana Kelolaan Anjlok Terimbas Penurunan IHSG, Ashmore AM Lakukan Strategi Ini
Ilustrasi Ashmore Asset Management merambah digital (Shutterstock)

Salah satunya dengan meningkatkan dana kelolaan dari nasabah institusi

Bareksa.com - PT Ashmore Asset Management Indonesia Tbk (AAMI) mengumumkan laporan keuangan untuk periode tahun buku hingga 30 Juni 2020. Dalam laporan keuangan tersebut, total dana kelolaan perseroan mencapai Rp22,8 triliun, menurun 17,8 persen atau Rp4,9 triliun dibandingkan periode 30 Juni 2019.

Chief Executive Officer Ashmore Asset Management Indonesia, Ronaldus Gandahusada, mengatakan penurunan dana keloaan terjadi karena penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga 22,9 persen pada periode yang sama. Penurunan ini terjadi karena adanya wabah virus corona sejak awal 2020.

"Namun demikian, perusahaan terbukti mampu bertahan dan berhasil mengatasi tantangan-tantangan operasional dan tetap membukukan margin operasional yang sehat," ujar Ronaldus dalam keterangan resmi (11/9/2020).

Promo Terbaru di Bareksa

Sementara itu, pendapatan bersih Ashmore AM sepanjang periode satu tahun buku hingga Juni 2020 mengalami penurunan 7,8 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan penurunan dana kelolaan terutama sejak Februari 2020.

Kemudian, EBITDA mengalami penurunan 13,4 persen dan menyebabkan posisi margin di periode satu tahun ada di level 54 persen. Sedangkan laba bersih perusahaan mencapai Rp79,6 miliar atau 8 persen lebih rendah dari periode yang sama satu tahun sebelumnya yang berakhir pada Juni 2019.

"Perusahaan berencana untuk menggunakan laba bersih untuk pembayaran dividen final Rp50.9 miliar (Rp45,8 per saham)," kata dia.

Menurut Ronaldus hal yang menjadi prioritas jangka panjang di masa seperti ini adalah pengembangan sumber daya manusia, manajemen risiko dan disiplin biaya menjadi dukungan pada kinerja operasional perusahaan.

“Sebagai bagian dari Ashmore Group, manajemen memiliki pandangan positif terhadap perkembangan jangka panjang negara berkembang yang saat ini memiliki valuasi yang lebih menarik dibandingkan dengan negara maju," kata dia.

Strategi Dongkrak Dana Kelolaan

Di sisa akhir 2020 ini, perseroan akan melakukan beberapa strategi untuk mendukung kinerja. Salah satunya dengan meningkatkan dana kelolaan dari nasabah institusi. Dalam periode 12 bulan yang berakhir pada Juni 2020, sebanyak 65 persen dari arus masuk berasal dari nasabah institusi.

"Ashmore juga fokus untuk melanjutkan kinerja yang baik terhadap nasabah, mendiversifikasi tema produk investasi dan memperkuat infrastruktur distribusi," ucap dia.

Ashmore Asset Management Indonesia adalah perusahaan Manajer Investasi anak usaha dari Ashmore Investment Management yang berasal dari Inggris. Pada tahun 2012, Perusahaan mengambil alih saham mayoritas Buana Megah Abadi yang merupakan hasil pemisahan kegiatan Manajer Investasi dari PT Evergreen Capital.

Menurut Laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report August 2020, Ashmore AM mencatatkan dana kelolaan reksadana Rp14,75 triliun pada Agustus 2020, berada di peringkat 14 dalam daftar MI dengan dana kelolaan terbesar dengan market share 3 persen.

Secara bulanan AUM Ashmore AM naik 10 persen, namun secara year to date (YtD) dan tahunan (YoY), dana kelolaan perseroan masih minus 8 persen dan 9 persen.

Peringkat Ashmore AM dalam Daftar MI AUM Terbesar Agustus 2020

Illustration
Sumber :laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report August 2020

Dari sisi jumlah produk, perseroan memiliki 19 produk reksadana. Produk tersebut terdiri dari 2 reksadana terproteksi, 9 reksadana saham, 5 reksadana pendapatan tetap, 1 reksadana pasar uang, 1 reksadana indeks dan ETF, dan 1 reksadana campuran. Di antara produk tersebut, reksa danasaham Ashmore Dana Ekuitas Nusantara menjadi produk dengan AUM terbesar, yakni Rp3,18 triliun.

NAV Ashmore Dana Ekuitas

Illustration
Sumber : Bareksa

Sebagian isi artikel ini merupakan cuplikan dari laporan bulanan Industri reksadana Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report August 2020. Untuk berlangganan laporan ini silakan hubungi [email protected] (cc: [email protected])

(K09/AM)

***

Ingin berinvestasi yang aman di reksadana dan diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.311,31

Down- 0,02%
Up3,54%
Up0,02%
Up5,67%
Up18,13%
-

Capital Fixed Income Fund

1.766,74

Up0,56%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,34%
Up17,26%
Up43,41%

STAR Stable Income Fund

1.917,73

Up0,52%
Up2,95%
Up0,02%
Up6,35%
Up30,73%
Up60,39%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.750,18

Down- 0,68%
Up3,54%
Up0,01%
Up4,21%
Up18,57%
Up46,98%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.034,18

Down- 0,40%
Up1,62%
Up0,01%
Up2,52%
Down- 2,29%
-

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua