Subsidi Selisih Bunga KPR Dihapus di 2020, Ini Cara Mudah Siapkan Uang DP Rumah
Lewat reksadana kamu bisa siapkan uang DP dan uang biaya provisi untuk KPR
Lewat reksadana kamu bisa siapkan uang DP dan uang biaya provisi untuk KPR
Bareksa.com - Ingin akad kredit pembelian rumah tapi yang disubsidi pemerintah? Ini kabar terbaru soal skema Subsidi Selisih Bunga (SSB) pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR).
Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan menghapus skema SSB KPR. Demikian dikatakan Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan, Eko D Heripoerwanto (26/12).
Seperti dikutip Kompas.com, Eko mengatakan subsidi selisih bunga KPR dinilai memberikan beban fiskal yang cukup berat kepada negara. Sebab tenor yang diambil oleh para nasabah cukup panjang. Berdasarkan skema itu, pemerintah menanggung selisih suku bunga KPR yang dikenakan oleh perbankan.
Promo Terbaru di Bareksa
Dengan demikian, suku bunga KPR yang dibebankan pada masyarakat hanya 5 persen secara tetap selama 20 tahun. Nah, selisih bunga yang dibayar pemerintah tergantung dari suku bunga KPR yang ditetapkan perbankan.
Sebagai contoh, ketika suku bunga komersial ditetapkan 11 persen, maka pemerintah menutupi 6 persen dan ketika bulan berikutnya jadi 12 persen, maka pemerintah menutupi 7 persen.
Meski menghentikan SSB KPR mulai tahun depan, pemerintah masih menyiapkan dana subsidi SSB Rp3,8 miliar pada 2020. Dana tersebut nantinya akan digunakan untuk pembayaran SSB tahun sebelumnya yang jatuh tempo.
Siapkan DP
Bagi kamu yang ingin membeli rumah tapi dana masih terbatas, ayo tetap semangat kumpulkan uang biar dana yang dibutuhkan untuk membayar uang muka alias down payment (DP) maupun biaya provisi bisa kamu sediakan.
Misalnya kamu ingin membeli rumah dengan harga yang tidak terlalu murah dan tidak terlalu mahal, tetapi masih bisa mendapatkan kemudahan akses transportasi terutama kereta api dan tipe rumah yang lumayan bagus.
Perumahan di Bekasi Utara atau Parung Panjang Bogor yang masih ada seharga Rp500 juta-an, bisa menjadi alternatif pilihan. Katakanlah untuk DP5 persen ditambah biaya provisi, kamu membutuhkan dana Rp45 juta. Nah untuk bisa memiliki uang yang dibutuhkan itu, kamu bisa berinvestasi di reksadana. Sebab investasi di reksadana berpotensi meraih keuntungan optimal, serta imbal hasilnya juga bebas pajak karena bukan objek pajak.
Katakanlah kamu memilih investasi reksadana di marketplace Bareksa. Adapun jenis reksadana yang kamu pertimbangkan adalah reksadana pasar uang.
Berdasarkan daftar reksadana yang dijual di Bareksa, top 5 reksadana pasar uang return tertinggi mampu memberikan imbal hasil 6,88 persen hingga 7,32 persen dalam 1 tahun terakhir (per 26 Desember 2019). Secara rata-rata, top 5 reksadana tersebut memberikan imbal hasil 6,93 persen dalam 1 tahun.
Perlu diingat, nilai imbal hasil tersebut adalah berdasarkan kinerja historikal, sehingga tidak menjamin kinerja imbal hasilnya akan serupa dalam satu tahun ke depan. Meski begitu kinerja return di masa mendatang bisa lebih tinggi atau lebih rendah, tergantung kondisi pasar.
Top 5 Reksadana Pasar Uang Return Tertinggi 1 Tahun (per 26 Desember 2019)
Sumber : Bareksa
Kemudian kamu gunakan tools Kalkulator Investasi Bareksa untuk mengetahui kalkulasi hasil akhir investasi selama 1 tahun.
Dalam kolom Kalkulator Investasi Bareksa, kita masukkan nilai yang kita harapkan dan return atau imbal hasil per tahun yang diharapkan. Kemudian klik tombol hitung.
Sumber : Bareksa
Dari total kebutuhan dana yang kamu perlukan Rp45 juta, kamu langsung membaginya selama 12 bulan untuk membayar DP dan biaya provisi. Sehingga kamu mengalokasikan Rp3.647.989 per bulan atau setara Rp121.599 ribu per hari.
Sumber : Bareksa
Dengan menabung Rp121.599 ribu per hari atau Rp3.647.989 per bulan, maka dalam 1 tahun atau 12 bulan, kamu berhasil mengumpulkan dana pokok investasi Rp43.775.872. Nilai itu masih berpotensi bertambah karena kita berpeluang memperoleh imbal hasil investasi Rp1.224.128.
Total dana pokok dan imbal hasil investasi yang bisa kamu peroleh bisa mencapai Rp45 juta, cukup untuk perkiraan dana yang kamu butuhkan guna menyediakan DP 5 persen dan biaya provisi KPR.
Nilai potensi imbal hasil tersebut, jauh lebih optimal dibandingkan investasi di deposito atau menabung biasa di bank. Bahkan, imbal hasil reksadana tidak dipotong pajak, karena bukan merupakan objek pajak. Sebaliknya, imbal hasil atau bunga deposito harus dipotong pajak 20 persen.
Reksadana ialah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Pembuatan simulasi di atas untuk memudahkan pemberian contoh bahwa investasi dalam bentuk reksadana, bisa dijadikan salah satu pilihan jika kamu sedang mempertimbangkan bentuk-bentuk investasi yang akan dipilih. Terlebih, jika kamu merupakan investor pemula.
(AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah | 1.368,28 | 0,86% | 4,08% | 6,43% | 7,84% | 18,84% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.086,49 | 0,90% | 4,61% | 6,31% | 6,76% | 3,36% | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.831,16 | 1,04% | 4,02% | 5,89% | 7,46% | 17,42% | 41,90% |
STAR Stable Amanah Sukuk | 1.070,1 | 0,76% | 3,88% | 6,14% | - | - | - |
Insight Renewable Energy Fund | 2.246,28 | 0,68% | 3,59% | 5,41% | 6,88% | 19,54% | 35,46% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.