BeritaArrow iconReksa DanaArrow iconArtikel

Tips Menyiapkan Dana Darurat dan Investasi Secara Bersamaan

Bareksa14 Desember 2018
Tags:
Tips Menyiapkan Dana Darurat dan Investasi Secara Bersamaan
Ilustrasi investor memegang kertas laporan keuangan dan menghitung hasil keuntungan investasi saham reksadana obligasi surat utang di depan komputer laptop

Dana darurat ideal yang perlu dipersiapkan oleh keluarga adalah 9 kali pengeluaran bulanan

Bareksa.com – Memiliki dana darurat dan investasi bagi setiap individu adalah hal yang sangat penting dalam merencanakan keuangan yang sehat. Sebab, dengan begitu kita dapat mengantisipasi kondisi masalah keuangan tak terduga saat ini dan di masa depan.

Namun dengan kondisi keuangan yang terbatas, manakah yang harus kita dahulukan, dana darurat atau investasi? Sebab dalam mempersiapkan kedua hal ini, kita membutuhkan waktu dan dana yang tidak sedikit.

Dengan perencanaan keuangan yang baik, sebenarnya kita dapat memenuhi kedua hal tersebut secara bersamaan tanpa harus memprioritaskan salah satunya. Hal ini bisa kita lakukan dengan cara membagi proporsi pos simpanan yang termasuk tabungan dan investasi dalam perencanaan keuangan.

Promo Terbaru di Bareksa

Idealnya, pos simpanan minimal 10 persen dari penghasilan yang kita peroleh setiap bulannya. Dengan begitu, kita bisa mulai mengumpulkan dana darurat pada tabungan dan investasi pada instrumen investasi seperti Reksadana, dengan membagi porsinya menjadi masing-masing sebesar 5 persen dari penghasilan.

Misalnya dalam sebuah keluarga yang terdiri suami, istri, dan satu orang anak memiliki penghasilan Rp10 juta per bulan dengan pengeluaran rutin Rp9 juta.

Mengacu pada proporsi keuangan tersebut, maka keluarga ini dapat menyimpan uang Rp1 juta setiap bulannya. Sehingga dana darurat dan investasi yang disisihkan masing-masing Rp500.000 per bulan.

Dalam hal ini, dana darurat ideal yang perlu dipersiapkan oleh keluarga ini adalah 9 kali pengeluaran bulanannya yakni Rp81 juta. Untuk melihat besarnya dana darurat selengkapnya, dapat klik tautan berikut.

Dana darurat ini ada baiknya dipisahkan dari rekening tabungan. Hal ini dilakukan untuk menghindari pemakaian dana darurat untuk keperluan sehari-hari. Berdasarkan perhitungan Kalkulator Investasi Bareksa, dana darurat yang disimpan secara rutin pada tabungan dengan asumsi bunga 0,7 persen setahun, dalam 5 tahun terkumpul mencapai Rp30,52 juta.

Perkiraan Hasil Tabungan Dana Darurat Selama 5 Tahun

Illustration

Sumber: Bareksa.com

Sementara itu dengan periode yang sama, dana investasi Rp500.000 per bulan ditempatkan pada reksadana Archipelago Balance Fund, salah satu jenis reksadana campuran yang cocok untuk tujuan investasi jangka menengah hingga panjang dengan rata-rata return 20 persen pertahun.

Maka, perkiraan hasil investasi yang diperoleh mencapai Rp50,9 juta atau tumbuh sekitar 69,7 persen dari total dana pokok investasi yang terkumpul sebelumnya Rp30 juta.

Perkiraan Hasil Dana Investasi pada Reksadana Archipelago Balance Fund Selama 5 Tahun

Illustration

Sumber: Bareksa.com

Berdasarkan perhitungan perkiraan di atas, hasil tabungan darurat Rp30,5 juta memang belum memenuhi dana darurat secara keseluruhan.

Namun setidaknya kita telah memiliki sepertiga dana darurat yang dibutuhkan segera apabila terjadi sesuatu yang sifatnya darurat tanpa harus melewatkan waktu untuk berinvestasi sejak dini.

Bila memang keadaan darurat tersebut itu datang, dana investasi di Reksadana yang sudah tumbuh menjadi Rp50,9 juta itu pun bisa dicairkan untuk menambah tabungan dana darurat.

Pasalnya, potensi hasil dari investasi ini jauh lebih besar ketimbang kita hanya menempatkan seluruh dana simpanan pada tabungan biasa.

Dengan begini, di waktu yang sama kita akan merasa lebih tenang karena telah memiliki dana darurat, tetapi juga sudah berinvestasi untuk kebutuhan di masa depan.

Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Simak ulasan tips untuk memaksimalkan keuntungan berinvestasi di reksadana : Tips Menabung di Reksadana Agar Tujuan Investasi Dapat Tercapai

(AM)

***

Ingin berinvestasi di reksadana?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Capital Fixed Income Fund

1.773,76

Up0,54%
Up3,36%
Up0,03%
Up6,73%
Up17,30%
Up44,83%

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.325,17

Up0,88%
Up4,09%
Up0,03%
Up5,78%
Up18,69%
-

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.752,53

Down- 0,32%
Up2,73%
Up0,01%
Up3,85%
Up18,24%
Up46,77%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.046,42

Up0,71%
Up2,82%
Up0,02%
Up3,06%
Down- 1,49%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

Produk baru

1.037,25

Up0,52%
Up3,63%
Up0,03%
---

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua