Schroders Indonesia : View Positif Pasar Saham ala Schroder Dynamic Balance Fund
Reksadana campuran dengan AUM Rp101 miliar per Juli ini memiliki porsi saham lebih besar
Reksadana campuran dengan AUM Rp101 miliar per Juli ini memiliki porsi saham lebih besar
Bareksa.com – Schroder Dynamic Balance Fund menjadi salah satu reksadana rekomendasi Bareksa bulan Agustus 2018. Reksadana jenis campuran racikan PT Schroder Investment Management Indonesia ini dalam tren positif dan selalu mengalahkan tolok ukurnya yakni Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Mulai Maret tahun 2017, tolok ukur yang digunakan Schroder Dynamic Balance Fund adalah 80 persen IHSG plus 20 persen IBPA Bond Index dari sebelumnya 70 persen IHSG dan 30 persen rata-rata bunga deposito. Pada tahun ini hingga Juli, Schroder Dynamic Balance Fund memberi porsi lebih pada instrumen saham dengan porsi 67 persen dan sekitar 28 persen pada pendapatan tetap serta sisanya pasar uang.
Dengan porsi besar pada saham, Schroders menyampaikan reksadana Schroder Dynamic Balance Fund memiliki kecenderungan agresif dengan profil risiko tinggi. Sehingga, reksadana yang memasuki usia 4,5 tahun ini lebih cocok untuk Anda yang ingin berinvestasi jangka panjang atau lebih dari 5 tahun.
Promo Terbaru di Bareksa
Meski begitu, Schroder Dynamic Balance Fund punya keunikan yakni dalam hal kebijakan investasi untuk memungkinkan 1 persen - 79 persen berbasis pasar uang, atau 1 persen – 79 persen pendapatan tetap, dan bisa juga 1 persen – 79 persen di saham.
Bagi Anda yang ingin lebih tahu lebih dalam mengenai Schroder Dynamic Balance Fund, Issa Almawadi dari Bareksa berkesempatan mewawancari Senior Vice President Intermediary Business Schroder Investment Management Indonesia Adrian Maulana di Kantornya, Selasa, 7 Agustus 2018.
Kepada Bareksa, Adrian berbicara banyak mengenai bagaimana Schroder Dynamic Balance Fund bekerja hingga menyampaikan strategi investasi agar memaksimalkan keuntungan investasi Anda pada produk dengan dana kelolaan Rp101 miliar ini (per akhir Juli 2018). Berikut petikan wawancaanya :
Bagaimana latar belakang pendirian Schroder Dynamic Balance Fund?
Pada umumnya reksadana terbuka ada empat variasi utama, yakni reksadana saham, reksadana pendapatan tetap, reksadana pasar uang dan reksadana campuran. Seorang investor perlu melakukan diversifikasi, tak hanya diversifikasi manajer investasinya saja tapi juga dalam hal produk. Ada masanya obligasi atau pendapatan tetap berkinerja baik, atau saham berkinerja baik. Investor tidak punya waktu yang cukup untuk bisa mengetahui tren yang terjadi belakangan. Oleh karena itu mengapa ada produk reksadana campuran.
Schroders melihat kebutuhan itu, maka pada 2014 itu kami siapkan produk Schroder Dynamic Balance Fund, walaupun bukan produk pertama reksadana campuran di Schroders. Reksadana campuran pun punya tingkatan risiko.
Seperti kita ketahui, reksadana campuran isinya adalah instrumen pendapatan tetap dan saham. Yang membedakan lagi komposisi di dalamnya. Misalnya, jika lebih sedikit pendapatan tetap dan banyak di saham, maka reksadana campuran ini cenderung agresif. Sebaliknya, jika lebih banyak di pendapatan tetap dengan sedikit saham, maka reksadana campuran ini moderat.
Apa bedanya Schroder Dynamic Balance Fund dengan produk reksadana campuran lain di Schroders?
Kami memang memiliki beragam reksadana cmpuran. Tapi Schroder Dynamic Balance Fund ini merupakan reksadana campuran yang agresif, karena perilaku atau komposisi di dalamnya sudah mendekati reksadana saham.
Seperti apa kebijakan investasi Schroder Dynamic Balance Fund?
Kebijakannya unik sekali. Saya tidak tahu apakah ada reksadana semacam ini di manajer investasi lain. Komposisi pada Schroders Dynamic Balance Fund memungkinkan 1 persen - 79 persen berbasis pasar uang, atau 1 persen – 79 persen pendapatan tetap, dan bisa juga 1 persen – 79 persen di saham.
Kenapa dibatasi sampai 79 persen?
Artinya, kalau sampai 80 persen sudah masuk salah satu jenis reksadana itu. Misalnya, jika porsinya 80 persen saham, maka itu reksadana saham. Begitu juga kalau 80 persen pendapatan tetap atau pasar uang. Dengan demikian, inilah yang membuat reksadana Schroders Dynamic Balance Fund punya fleksibilitas atau keleluasaan untuk secara cepat dan efektif memindahkan portofolionya dalam mengantisipasi perubahan market yang tidak menentu.
Berbeda dengan reksadana saham saja atau pendapatan tetap saja, yang jika marketnya sedang memburuk tidak boleh kurang dari 80 persen. Misalnya kalau pasar saham sedang turun, reksadana saham tidak bisa mengurangi alokasi asetnya di saham kurang dari 80 persen. Sehingga Schroder Dynamic Balance Fund bisa pindahkan cukup banyak dari instrumen saham untuk diamankan ke instrumen yang dianggap jauh lebih stabil, misalnya di pasar uang. Ini yang membuat kami yakin dengan performa Schroder Dynamic Balance Fund.
Bagaimana periode perubahan alokasi aset Schroder Dynamic Balance Fund?
Manajer investasi kami setiap bulan selalu melakukan stock selection. Schroders punya filosofi investasi jangka panjang, tapi selalu mengikuti perkembangan informasi dalam dan luar negeri. Dengan adanya risiko pasar, maka kami harus siap beradaptasi. Fleksibilitas ini yang sering kali menyelamatkan dana investor.
Reksadana Schroder Dynamic Balance Fund cocok untuk profil risiko seperti apa?
Reksadana ini sangat cocok untuk investor yang time horizonnya jangka panjang atau lebih dari 5 tahun. Tapi karena ini reksadana terbuka, maka tidak menutup kemungkinan bagi investor yang jangka waktunya lebih pendek.
Sebagai reksadana terbuka, Schroder Dynamic Balance Fund bisa ditransaksikan kapan pun, berbeda dengan reksadana tertutup atau proteksi yang memiliki beberapa aturan kapan bisa keluar atau tidak.
Berapa dana kelolaan dan porsi alokasi aset Schroder Dynamic Balance Fund?
Per akhir Juli lalu, Schroders Dynamic Balance Fund memiliki dana kelolaan Rp101 miliar, dominasinya di saham ketimbang obligasi atau pasar uang. Saat ini, porsi saham mencapai 67 persen, pendapatan tetap 28 persen, sisanya pasar uang.
Dengan komposisi seperti ini, kita bisa melihat bahwa kami masih memiliki view positif di pasar saham dalam waktu dekat atau jangka menengah. Komposisi ini bisa berubah dengan melihat perjalanan ke depannya.
Apakah porsi ini dipertahankan sejak awal tahun?
Betul. Karena kalau kita lihat, kita tahu bahwa obligasi itu sangat erat kaitannya dengan tingkat suku bunga. Tren suku bunga rendah sudah berakhir.
Artinya Bank Indonesia punya ruang menaikkan tingkat bunga sehingga akan berpengaruh terhadap turunnya harga obligasi, sehingga kami harus antisipasi untuk tidak gegabah memindahkan portofolio ke dalam instrumen yang ke depannya akan mengalami risiko penurunan.
Apa pertimbangan lain dalam memberi porsi lebih pada saham?
Menariknya saham itu memiliki industri cukup banyak. Ada sekitar 9 industri yang bisa kita lirik dan di dalamnya terdiri dari berbagai macam saham, yang mana tidak serta merta industri yang baik sekalipun perusahaannya berkinerja dengan baik.
Dan di situ kami diuji untuk melakukan riset. Kami adalah manajer investasi yang melakukan pemilihan itu secara bottom up, tidak melihat tren industrinya. Pertama, kami benar-benar melihat dari perusahaannya terlebih dahulu, bagaimana perusahaan tersebut menerapkan tata kelola perusahaan. Jika perusahaan tersebut menerapkan good corporate governance yang bagus, kami akan mempertimbangkan.
Kedua, apakah harga saham perusahaan tersebut masih wajar untuk dikoleksi. Saham tersebut harus likuid di pasaran, jangan sampai saat nasabah mau redeem, si manajer investasi kesulitan menjual di pasar. Masalahnya, itu bukan sedikit terjadi tapi cukup sering.
Jadi kami sebagai manajer investasi tidak hanya melihat kinerja atau return yang bisa dihasilkan semata. Ada pertimbangan lain yang menurut kami harus diperhatikan investor. Bagaimana reputasi manajer investasi dalam pengelolaan investasi. Karena berinvestasi mirip seperti berbisnis.
Saya suka filosofi olahraga lari, kami ini bukan sprinter tapi maratoner, harus memiliki endurance yang panjang bukan hanya sebentar tapi habis itu tidak lari lagi karena kecapekan atau cedera. Maka kami tidak silau untuk masuk ke perusahaan yang saat ini sedang booming tapi nanti tidak trending lagi.
Apa saja top holding Schroder Dynamic Balance Fund?
Lima besar saham di Schroder Dynamic Balance Fund, saya yakin perusahaan yang rata-rata orang mendengarnya atau melihatnya. Tidak ada perusahaan yang buram atau nggak jelas. Perusahaan yang dipilih, produknya mudah dilihat diketahui bahkan digunakan sehari-hari. Misalnya saham PT Astra International Tbk (ASII) yang terkenal dengan perusahaan otomotif ternama, tapi tidak hanya otomotif saja karena punya diversifikasi cukup banyak.
Begitu juga dengan saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) yang merupakan bank dengan aset terbesar yang cukup menguntungkan. Begitu juga saham perusahaan-perusahaan lainnya yang ada di Schroder Dynamic Balance Fund. Kami juga punya tolok ukur yakni Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Produk ini berusaha untuk mengalahkan tolok ukurnya. Kami memiliki view sangat positif untuk di perdagangan, infrastruktrur, dan konsumer.
Kenapa reksadana ini akhirnya menjadi salah satu produk yang dijual di Bareksa?
Pada saat bermitra dengan Bareksa, kami senang Bareksa termasuk yang sangat inovatif melihat kebutuhan masyarakat saat ini mengenai pentingnya berinvestasi, dan juga memberikan kemudahan menggunakan fasilitas atau platform secara online untuk bisa memantau portofolio, membeli atau menjual investasinya. Tapi kami juga menyadari, masyarakat masih memerlukan pemahaman yang lebih mendalam tentang produk investasi.
Kita tahu bahwa reksadana saham dikenal sebagai reksadana paling agresif sehingga saat ini kami masih berharap masyarakat teredukasi secara perlahan dengan produk yang lebih moderat. Kami juga ingin support Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk terus melakukan sosialisasi edukasi dan literasi keuangan khususnya pasar modal untuk membantu menggairahkan lagi dunia pasar modal.
Terlebih jumlah investor reksadana yang masih sangat minim dari jumlah masyarakat Indonesia yang sangat besar. Terlihat ada potensi yang luar biasa. Tapi dengan menjaga kehati-hatian, jangan sampai industri yang kita jaga justru ditinggalkan lagi oleh masyarakat yang baru mulai, bukan karena industrinya atau manajer investasinya tapi karena ketidakpahaman.
Apa strategi investasi bagi yang sudah memiliki produk Schroder Dynamic Balance Fund agar memaksimalkan keuntungan?
Pertama, reksadana ini reksadana campuran yang cenderung agresif dengan risiko tinggi. Perlakuannya boleh dikatakan hampir menyerupai reksadana saham. Cara kita untuk memaksimalkan keuntungan, pertama kita harus tanya diri sendiri tujuan investasinya apa. Karena banyak investor membeli reksadana karena performance bagus atau biasanya tanya produk apa yang paling bagus. Misalnya, ada produk yang performanya bagus, tapi bagus untuk siapa? Jangka pendek dan ternyata tidak cocok untuk jangka panjang.
Lalu, misalnya, saya ingin mencari reksadana yang bisa menghasilkan return 10 persen. Saat ini, tidak ada produk reksadana pasar uang seperti itu begitu juga dengan reksadana pendapatan tetap. Tapi investor ingin yang seperti itu. Peluang itu, walaupun tidak boleh dipastikan, hanya ada di reksadana saham atau reksadana campuran, seiring dengan perkembangan dari atau kinera dari perusahaan atau industri yang terkait di dalamnya.
Strategi kita, pada saat membeli sesuatu senang di harga mahal atau murah? Pasti yang lagi murah. Umumnya penjualan itu akan semarak saat terjadinya sale. Kenapa itu tidak dilakukan saat sedang berinvestasi. Artinya, saat sedang mengalami koreksi, kenapa malah kita tidak melakukan berinvestasi.
Maka untuk memaksimalkan produk Schroder Dynamic Balance Fund ini adalah dengan melihat tren yang sedang terjadi. Trennya seperti apa? Naik turun adalah suatu hal yang harus kita pahami dan hadapi. Pada saat mendapat kesempatan harga yang lebih rendah, maka itu kesempatan membeli.
Tapi harus tahu juga apa yang menyebabkan suatu reksadana turun, apakah ini hanya sentimen saja atau seperti apa. Intinya, risiko bisa kita kelola sendiri dengan cara berinvestasi yang benar. Jadi, berinvestasi harus sesuai tujuan yang dicanangkan di awal dan direalisasikan saat waktunya dicapai atau targetnya dicapai.
Kedua, karena manusia itu gudangnya khilaf, tidak komit dengan yang disampaikan pada awal, misalnya niat untuk 3 tahun tapi setiap bulan selalu lihat dan bingung mau beli atau jual. Maka untuk mengantisipasi itu kita harus berinvestasi secara rutin atau berkala dengan menggunakan fasilitas auto debet, installment plan atau dollar cost averaging.
Sehingga itu adalah cara investasi yang bisa menjauhkan kita dari kerugian. Karena pada saat market turun, kita masih memiliki uang untuk alokasikan investasi. Begitu juga saat market naik. Tapi yang terbaik, kita harus melakukan back test apakah harus hold atau buy.
Bagaimana saran untuk investor yang baru berminat masuk Schroder Dynamic Balance Fund?
Saran kami apabila investor pemula ingin masuk Schroder Dynamic Balance Fund, strategi yang kami sarankan adalah beli secara bertahap atau auto debet. Ini agar membiasakan diri untuk berinvestasi secara rutin. Cara seperti itu bisa mengantisipasi perubahan dan risiko yang akan terjadi ke depan, sekaligus memiliki pengalaman investasi untuk jangka yang lebih panjang.
Sebab selama ini kebanyakan orang sudah terbiasa berhubungan dengan institusi keuangan dalam hal ini perbankan untuk menabung, deposito. Kalau kita biasa rutin menabung, kenapa kita tidak biasakan juga berinvestasi apalagi zaman sudah canggih. (hm)
* * *
Ingin berinvestasi di reksadana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
| Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
|---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.203,47 | ||||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.182,49 | - | - | ||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A | 1.152,86 | - | - | ||||
Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A | 1.045,26 | - | - | - | - | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.