BeritaArrow iconReksa DanaArrow iconArtikel

Porsi Saham Di Atas 90% Seret Reksa Dana Saham Ini Masuk Top Losers

Bareksa29 April 2015
Tags:
Porsi Saham Di Atas 90% Seret Reksa Dana Saham Ini Masuk Top Losers
Daftar Reksa Dana di Bareksa.com (Bareksa/Alfin Tofler)

Porsi saham itu banyak dialokasikan ke saham ritel, properti dan perbankan

Bareksa.com - Saham-saham ritel, properti dan perbankan mendorong penurunan return reksa dana saham dalam satu bulan terakhir ini. Selain itu juga posisi saham di portofolio yang melebihi 90 persen dari total aset juga turut menekan reksa dana yang dalam satu bulan terakhir ini mengalami return negatif tertinggi.

Return PNM Saham Agresif periode 28 Maret - 28 April 2015 ambrol 4,91 persen lebih dalam dari penurunan IHSG yang hanya 2,87 persen di periode yang sama. Berdasarkan fund fact sheet bulan maret 2015 mengalokasikan asset pada saham sebesar 92,65 persen dan dalam bentuk kas 7,20 persen.

Tabel: 10 Reksa Dana Return Terendah

Promo Terbaru di Bareksa

Illustration

sumber: bareksa.com

Lima saham alokasi tertinggi dalam portofolio reksa dana PNM Saham Agresif adalah PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST), dan PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS). Dalam satu bulan terakhir rata-rata return dari lima saham tersebut negatif 2,35 persen.

Grafik: Performa 5 Saham Alokasi Tertinggi PNM Saham Agresif

Illustration

sumber: bareksa.com

Reksa dana saham BNP Paribas Solaris dengan penurunan return 4,69 persen di periode yang sama mengalokasikan lima saham terbesar pada Bank Danamon Tbk (BDMN), Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), Gudang Garam Tbk (GGRM), Indofood Sukses Makmur tbk (INDF), dan Semen Indonesia Tbk (SMGR) berdasarkan pada fund fact sheet Maret 2015. Alokasi saham pada reksa dana ini sebesar 91,07 persen, sementara alokasi pada pasar uang sebesar 8,93 persen.

BNP Pasribas Infrastruktur plus yang negatif 4,52 persen, berdasarkan fund fact sheet Maret 2015 mengalokasikan aset terbesar pada saham-saham perbankan seperti Bank Central Asia Tbk (BBCA), Bank Mandiri Tbk ( BMRI), Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI). Rata-rata saham tersebut dalam sebulan tercatat turun 6,71 persen.

Saham perbankan yang banyak diandalkan dua reksa dana BNP Paribas mengalami tekanan dalam beberapa hari terakhir. berdasarkan data bareksa, Indeks saham bank mengalami penurunan sebesar 5,99 persen lebih dalam dari IHSG yang turun 2,87 persen.

Grafik: Penurunan Indeks Saham Perbankan

Illustration

sumber: bareksa.com

Selain itu, ada juga Manulife Saham SMC Plus yang mencetak return negatif 4,48 persen. Berdasarkan fund fact sheet Maret 2015, reksa dana ini mengalokasikan 30,89 persen aset pada saham sektor keuangan, 25,07 persen pada sektor barang konsumsi. Porsi kas di portofolionya hanya 8,44 persen, dan sisanya dialokasikan ke saham.

Lima saham terbesar dalam portofolio adalah PT Indofood Sukses Makmur Tbk ( INDF), PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), PT Matahari Department Store Tbk (LPPF), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), dan PT Surya Citra Media Tbk (SCMA). Rata-rata return lima saham tersebut dalam sebulan terakhir tercatat sebesar 3,49 persen. (np)

Grafik: Performa 5 Saham Alokasi Tertinggi Manulife Saham SMC Plus

Illustration

sumber: bareksa.com

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Capital Fixed Income Fund

1.773,76

Up0,54%
Up3,36%
Up0,03%
Up6,73%
Up17,30%
Up44,83%

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.325,17

Up0,88%
Up4,09%
Up0,03%
Up5,78%
Up18,69%
-

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.752,53

Down- 0,32%
Up2,73%
Up0,01%
Up3,85%
Up18,24%
Up46,77%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.046,42

Up0,71%
Up2,82%
Up0,02%
Up3,06%
Down- 1,49%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

Produk baru

1.037,25

Up0,52%
Up3,63%
Up0,03%
---

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua