Bareksa.com - ​Di tengah pasar keuangan yang masih dibayangi berbagai ketidakpastian, industri dana pensiun secara umum masih mampu menorehkan pertumbuhan dalam hal return on investment (ROI).

Sekadar informasi, dana pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang memasok atau memenuhi janji manfaat pensiun. Dana pensiun di Indonesia diatur dalam Undang-Undang No. 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun.

Dana pensiun terbagi atas 3 jenis, yakni dana pensiun manfaat pasti (DPPK-PPMP), dana pensiun iuran pasti (DPPK-PPIP), dan dana pensiun lembaga keuangan (DPLK).

Sumber: Statistik OJK

Secara umum, ROI dana pensiun dalam 7 bulan ini mempunyai akumulasi imbal hasil (return) 3,95 persen. Adapun DPPK-PPMP menjadi juara dengan return 4,29 persen, diikuti oleh DPPK PPIP dan DPLK dengan masing-masing return 3,78 persen dan 3,51 persen.

Sumber: Statistik OJK, diolah Bareksa

Adapun berdasarkan penempatannya, instrumen rendah risiko seperti deposito dan Surat Berharga Negara (SBN) terlihat mendominasi aset yang dimiliki dana pensiun. Hal ini cukup wajar mengingat dana pensiun harus menjaga likuiditasnya agar bisa memenuhi hak para pesertanya. Strategi tersebut dinilai sesuai dengan risk profile dan karakteristik dana pensiun yang cenderung moderat dengan risiko yang terukur.

SBN tercatat menjadi aset yang paling banyak dikoleksi dana pensiun pada Juli 2021, nilainya mencapai Rp86,41 triliun atau setara 28,18 persen dari keseluruhan total investasi.

Kemudian di peringkat kedua ada deposito berjangka dengan nilai Rp79,85 triliun (26,04 persen), disusul obligasi korporasi senilai Rp61,21 triliun (19,96 persen), dan saham senilai Rp29,71 triliun (9,69 persen).

Adapun reksadana berada di peringkat kelima terbesar dengan nilai Rp15,83 triliun atau setara 5,16 persen. Selanjutnya aset-aset lainnya memiliki porsi di bawah 5 persen yang bisa dilihat selengkapnya pada tabel di atas.

(KA01/Arief Budiman/AM)

***

​Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER​
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.