BeritaArrow iconPasar ModalArrow iconArtikel

IHSG Melemah Dibayangi Sentimen Brexit, Ini 5 Saham Terbanyak Dilepas Asing

Bareksa28 Maret 2019
Tags:
IHSG Melemah Dibayangi Sentimen Brexit, Ini 5 Saham Terbanyak Dilepas Asing
Pelajar melihat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (13/9). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Investor asing mencatatkan penjualan bersih di seluruh pasar pada perdagangan kemarin senilai Rp424,72 miliar

Bareksa.com - Setelah mengalami kenaikan cukup signifikan pada perdagangan Selasa, pasar saham Indonesia mengalami koreksi pada perdagangan Rabu kemarin.

Di sisi lain, bursa saham utama kawasan Asia ditutup bervariasi pada perdagangan kemarin. Indeks Shanghai (China) menguat 0,85 persen, Indeks Hang Seng (Hong Kong) naik 0,56 persen, indeks Nikkei (Jepang) melemah 0,23 persen, Indeks Straits Times (Singapura) terkoreksi 0,06 persen, dan Indeks Kospi (Korea) turun 0,15 persen.

Kekhawatiran terkait dengan keluarnya Inggris dari Eropa tanpa kesepakatan (no deal Brexit) membawa tekanan bagi bursa saham regional. Kemarin waktu setempat, parlemen Inggris akan menggelar pemungutan suara terkait opsi yang akan diambil setelah proses Brexit ternyata terbukti lebih sulit dari yang dibayangkan semua pihak.

Promo Terbaru di Bareksa

Pasca referendum Brexit digelar pada 2016 silam, hingga saat ini belum ada opsi yang jelas untuk membawa keluar Inggris dari Uni Eropa. Sejauh ini, proposal Brexit yang diajukan oleh Perdana Menteri Inggris Theresa May sudah ditolak sebanyak 2 kali oleh parlemen.

Beberapa opsi yang mungkin diambil parlemen pada hari ini di antaranya tidak ada Brexit sama sekali (no Brexit), referendum kedua, Inggris tetap berada di wilayah kepabeanan dan pasar tunggal Uni Eropa, meloloskan proposal Brexit yang diajukan May, hingga meninggalkan Uni Eropa tanpa kesepakatan apapun (no deal Brexit).

Kalau sampai opsi no-deal Brexit yang diambil, dampaknya dipastikan parah. Inggris dan Uni Eropa tidak bisa lagi leluasa berdagang dengan tarif yang rendah atau tanpa tarif sama sekali seperti yang selama ini terjadi. Tarif dalam perdagangan Inggris-Uni Eropa akan mengacu kepada standar dari World Trade Organization (WTO) yang pastinya lebih tinggi.

Jika dihitung, pada tahun 2018 ekspor Inggris ke 5 negara terbesar anggota Uni Eropa lainnya, yakni Jerman, Prancis, Italia, Spanyol, dan Belanda mencapai 17,1 persen dari total ekspor mereka.

Dari sisi impor, kontribusi 5 negara tersebut dari total impor Inggris adalah sebesar 26,2 persen. Itu baru kontribusi dari 5 negara terbesar anggota Uni Eropa lainnya dan bukan dari seluruh anggota Uni Eropa.

Kekhawatiran terkait dengan terjadinya no deal Brexit membuat kehadiran damai dagang antara Amerika Serikat(AS) dengan China menjadi kurang terasa. Pada hari Kamis dan Jumat (28 & 29 Maret), AS dan China akan menggelar negosiasi dagang di Beijing, mempertemukan Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dengan Wakil Perdana Menteri China Liu He.

Pelaku pasar menaruh harapan besar bahwa negosiasi pada pekan ini akan menghasilkan kesepakatan dagang yang nantinya akan ditandatangani oleh Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping.

Sebelumnya, pertemuan antara Trump dan Jinping direncanakan digelar pada akhir Maret, sebelum kemudian dikabarkan diundur hingga akhir April. Lalu, pertemuan dua pimpinan negara dengan nilai ekonomi terbesar di dunia tersebut kembali dikabarkan diundur hingga Juni.

Pada Rabu, 27 Maret 2019 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,39 persen berakhir di level 6.444,74. Aktivitas transaksi pada perdagangan kemarin berlangsung cukup ramai, di mana tercatat 13,93 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi mencapai Rp9,13 triliun.

Secara sektoral, hampir seluruhnya berakhir di zona merah pada perdagangan kemarin, kecuali properti dan perdagangan yang masing-masing menguat 0,45 persen dan 0,4 persen.

Sementara itu, tiga sektor yang mengalami penurunan terdalam yakni industri dasar (-1,18 persen), pertambangan (-0,83 persen), dan manufaktur (-0,68 persen).

Beberapa saham yang memberatkan IHSG kemarin :

1. Saham BBRI (-2,7 persen)
2. Saham CPIN (-4,1 persen)
3. Saham HMSP (-1,1 persen)
4. Saham ICBP (-3,9 persen)
5. Saham INDF (-5,1 persen)

Sebanyak 175 saham menguat, 209 saham melemah, dan 145 saham tidak mengalami perubahan harga. Di sisi lain, investor asing mencatatkan penjualan bersih (net sell) di seluruh pasar pada perdagangan kemarin senilai Rp424,72 miliar.

Saham-saham yang terbanyak dilepas investor asing :

1. Saham BBRI (Rp70,11 miliar)
2. Saham BMRI (Rp68,8 miliar)
3. Saham BBCA (Rp55,66 miliar)
4. Saham PTBA (Rp36,51 miliar)
5. Saham ASII (Rp29,31 miliar)

Analisis Teknikal IHSG

Illustration
Sumber: Bareksa

Menurut analisis Bareksa, secara teknikal candle IHSG pada perdagangan kemarin membentuk bearish candle yang menggambarkan pergerakan IHSG mengalami tekanan cukup berat hingga hampir berakhir di level terendahnya.

Penurunan IHSG kemarin membuat posisi IHSG kembali rawan terkoreksi, namun di sisi lain masih mampu berthan tepat di garis middle bollinger band.

Kemudian indikator relative strength index (RSI) juga terpantau kembali bergerak turun, mengindikasikan adanya momentum kenaikan yang tertahan. Dilihat dari sudut pandang teknikal, pergerakan IHSG pada hari ini berpotensi bergerak mixed dengan kecenderungan tertekanan.

Di sisi lain, kondisi bursa saham Wall Street yang ditutup kompak berakhir di zona merah pada perdagangan kemarin diperkirakan bisa menjadi sentimen negatif yang membebani laju IHSG pada perdagangan hari ini.

Indeks Dow Jones terkoreksi 0,12 persen, kemudian S&P 500 melemah 0,46 persen, dan Nasdaq Composite turun 0,63 persen.

(KA01/AM)

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Capital Fixed Income Fund

1.772,8

Up0,71%
Up3,36%
Up0,03%
Up6,91%
Up17,22%
Up44,84%

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.319,73

Up0,39%
Up3,93%
Up0,03%
Up5,51%
Up18,29%
-

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.751,39

Down- 0,78%
Up2,70%
Up0,01%
Up3,88%
Up18,31%
Up46,73%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.040,91

Up0,22%
Up2,28%
Up0,02%
Up2,79%
Down- 2,07%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

Produk baru

1.036,7

Up0,64%
Up3,62%
Up0,03%
---

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua