IHSG Dibuka Menguat, Terdorong Sejumlah Sentimen Ini
Hingga pukul 11.08 WIB hari ini, IHSG naik 0,79 persen atau 48,33 poin ke level 6.163

Hingga pukul 11.08 WIB hari ini, IHSG naik 0,79 persen atau 48,33 poin ke level 6.163
Bareksa.com – Pada pembukaan perdagangan hari ini Kamis, 13 Desember 2018, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatan kemarin. Sejumlah faktor disinyalir menjadi pendorong penguatan IHSG hari ini.
Hingga pukul 11.08 WIB hari ini, IHSG naik 0,79 persen atau 48,33 poin ke level 6.163 setelah dibuka pada level 6.140,88.
Pasca bergerak melemah pada dua hari beruntun awal pekan ini, pasar saham Indonesia berhasil mengalami rebound perdagangan kemarin. Pergerakan bursa saham domestik senada dengan bursa saham utama kawasan Asia yang kompak ditutup di zona hijau pada perdagangan kemarin.
Promo Terbaru di Bareksa
Kemarin, indeks Nikkei-Jepang melonjak 2,15 persen, indeks Shanghai-China naik 0,31 persen, indeks Hang Seng-Hongkong menguat 1,61 persen, indeks Strait Times-Singapura bertambah 1,33 persen, dan indeks Kospi-Korea terapresiasi 1,44 persen.
Perkembangan terkait dengan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China yang positif mengangkat kinerja bursa saham benua kuning.
Selasa (11 Desember 2018), Wakil Perdana Menteri China Liu He telah berbicara melalui telepon dengan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dan Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer.
AS dan China tengah menyusun rencana kerja sebagai tindak lanjut kesepakatan yang dibuat oleh Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping di Argentina awal bulan ini.
Lebih lanjut, China dikabarkan siap memangkas bea masuk bagi impor mobil asal AS dari 40 persen menjadi 15 persen, seperti dikutip dari Reuters. Sebelumnya, sebagai bagian dari balasan atas bea masuk yang dikenakan oleh AS, China membebankan bea masuk ekstra sebesar 25 persen bagi mobil-mobil pabrikan AS yang masuk ke negaranya sehingga total tarifnya menjadi 40 persen.
Pertemuan antara Trump dengan Xi sebelumnya sempat menimbulkan kekhawatiran lantaran masing-masing negara memiliki pernyataan versinya sendiri yang memposisikan dirinya sebagai “pemenang”.
Perbedaan tersebut meliputi tenggat waktu 90 hari untuk menyelesaikan konflik dagang serta klaim dari Trump yang menyatakan bahwa China akan meningkatkan pembelian produk-produk agrikultur dari AS secepatnya. Terkait dengan pembelian produk-produk agrikultur, hal tersebut tampaknya sudah terealisasi. Trump mengatakan bahwa China mulai memborong kedelai asal AS.
Optimisme terkait dengan perkembangan damai dagang AS dengan China berhasil mengalahkan sentimen negatif dari rilis data ekonomi di Jepang. Pada pagi hari kemarin, pemesanan mesin di Jepang periode Oktober diumumkan tumbuh sebesar 4,5 persen year on year (YoY), di bawah konsensus yang sebesar 5,9 persen YoY, seperti dilansir dari Trading Economics.
Menutup perdagangan Rabu, 12 Desember 2018, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,64 persen dengan berakhir di level 6.115,577.
Aktivitas perdagangan terlihat sangat ramai di mana tercatat 13,89 miliar saham ditransaksikan dengan total mencapai Rp10,22 triliun.
Secara sektoral, hampir seluruhnya berakhir di zona hijau pada perdagangan kemarin, kecuali hanya sektor pertanian yang terkoreksi 0,09 persen. Adapun tiga sektor yang mencatatkan kenaikan tertinggi yaitu sektor industri dasar (1,68 persen), disusul properti (1,51 persen), dan manufaktur (0,94 persen).
Beberapa saham yang mendorong kenaikan IHSG kemarin antara lain :
- Saham ASII (1,2 persen)
- Saham HMSP (0,8 persen)
- Saham CPIN (3,2 persen)
- Saham TLKM (0,8 persen)
- Saham TKIM (8,8 persen)
Sebanyak 236 saham menguat, 164 saham melemah, dan 128 saham tidak mengalami perubahan harga. Di sisi lain, investor asing terpantau masih membukukan penjualan bersih (net sell) cukup signifikan pada perdagangan kemarin senilai Rp849,05 miliar.
Adapun saham-saham yang paling banyak dilepas yaitu :
- Saham BBCA (Rp151,18 miliar)
- Saham TLKM (Rp96,04 miliar)
- Saham BBNI (Rp93,96 miliar)
- Saham BMRI (Rp76,00 miliar)
- Saham ADRO (Rp73,33 miliar)
Analisis Teknikal IHSG

Sumber: Bareksa
Menurut analisis Bareksa, secara teknikal candle IHSG pada perdagangan kemarin membentuk hammer yang menggambarkan pergerakan IHSG terlihat positif dengan mampu berbalik arah setelah sempat bergerak di bawah level pembukaannya, namun berhasil rebound hingga hampir ditutup pada level tertingginya.
Adapun secara intraday, setelah dibuka pada zona hijau, dalam 20 menit awal perdagangan IHSG sempat mundur sedikit sebelum akhirnya berbalik arah dan terus merangkak naik sepanjang perdagangan.
Apabila diperhatikan, posisi IHSG tepat berbalik arah setelah menyentuh garis middle bollinger band, menandakan kondisi minor uptrend yang cukup kuat.
Indikator relative strength index (RSI) juga terpantau mulai bergerak naik, mengindikasikan adanya sinyal kenaikan cukup kuat pada IHSG. Dilihat dari sudut pandang teknikal, pergerakan IHSG pada hari ini berpotensi mengalami kenaikan lanjutan.
Di sisi lain, kondisi bursa saham Wall Street yang kompak ditutup menguat pada perdagangan kemarin diharapkan bisa menjadi sentimen positif yang mendorong IHSG melaju di zona hijau pada hari ini. Adapun Dow Jones menguat 0,64 persen, S&P500 naik 0,54 persen, dan Nasdaq terapresasi 0,95 persen. (KA01/hm)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
| Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
|---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.203,01 | ||||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.182,67 | - | - | ||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A | 1.153,01 | - | - | ||||
Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A | 1.044,45 | - | - | - | - | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.