BeritaArrow iconPasar ModalArrow iconArtikel

Direktur Utama BEI, Inarno Djajadi : "Bursa Konsentrasi Inisiatif Tahun 2019"

Bareksa19 November 2018
Tags:
Direktur Utama BEI, Inarno Djajadi : "Bursa Konsentrasi Inisiatif Tahun 2019"
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi berbincang dengan wartawan di Jakarta. (Issa Almawadi/Bareksa)

Selain T+2 yang akan segera terealisasi, BEI siap memenuhi target 35 emiten hingga penambahan papan pencatatan

Bareksa.com – Sebulan terakhir, pasar modal Indonesia mendapat sentimen positif baik dari internal maupun eksternal. Mulai dari meredanya perang dagang antara Amerika Serikat dan China, hingga penguatan mata uang rupiah seiring dengan kebijakan Bank Indonesia (BI) yang kembali menaikkan BI 7-Days Reverse Repo Rate.

Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai pengawas sekaligus penyelenggara perdagangan saham, tentu saja menyambut baik sentimen-sentimen positif yang ada. Terlebih, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam beberapa hari terakhir terus menguat dan mulai kembali menuju level 6.000.

Di sisi lain, geliat transaksi investor asing sepanjang November ini menunjukkan sikap positif. Terlihat dari aksi beli bersih yang hingga 16 November 2018 mencapai lebih dari Rp9 triliun.

Sementara itu, BEI juga tengah menunggu pencatatan saham-saham emiten baru yang hingga kini masih tersisa sekitar 12 calon emiten. Bahkan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, sisa nilai emisi tahun ini baik itu saham, obligasi dan lainnya mencapai Rp12 triliun.

Saat ini, BEI bersama anggota bursa dan bank kustodian menyatakan 100 persen siap untuk menerapkan percepatan penyelesaian transaksi T+2 yang akan berlaku mulai 26 November 2018.

Lalu, bagaimana BEI melihat kondisi pasar modal tanah air jelang akhir tahun ini? Direktur Utama BEI Inarno Djajadi menjawab beberapa pertanyaan wartawan dalam Media Gathering yang berlangsung di Solo, akhir pekan lalu. Berikut jawaban Inarno ;

Bagaimana kondisi pasar modal merespons penaikkan BI-7 DRRR?

Selama ini, pasar modal banyak dipengaruhi faktor eksternal. Tapi, BI baru-baru ini menaikkan lagi BI-7 DRRR dan IHSG naik cukup signifikan. Artinya, sebenarnya investor sudah antisipasi hal ini. BI juga menyampaikan masih ada ruang untuk menaikkan BI-7 DRRR dan ini pun sudah masuk dalam perhitungan investor. Begitu juga untuk tahun depan.

Lalu, apa yang dilakukan BEI?

Yang dilakukan bursa, tetap konsentrasi inisiatif terhadap apa yang akan dilakukan pada 2019. Ada beberapa inisiatif terkait emiten, terutama untuk memperdalam pasar. Sehingga kalau IHSG turun, akan ditopang dengan produk yang lebih variatif. Kalau tidak punya alternatif produk, maka saat IHSG turun semua akan ikut jual.

Penambahan papan pencatatan bagaimana?

Ini kami lakukan agar konsentrasi tidak hanya terhadap emiten yang besar saja. Terutama untuk memberikan kesempatan small medium enterprise (SME) alias usaha kecil dan menengah (UKM) masuk ke pasar modal. Ini adalah papan akselerasi. Dalam waktu dekat kami akan launching.

Target 35 emiten baru tahun depan?

Tahun ini kan sudah lebih dari 50 emiten baru, padahal target kami itu 35 emiten. Jadi target tahun depan itu bukan diturunkan. Artinya, lihat juga target tahun ini. Jadi kami pertahankan sambil berharap tetap bisa lebih dari target.

Wacana perubahan satuan lot saham?

Masih dalam kajian. Belum tahu apakah dalam waktu dekat akan ubah atau tidak. Intinya, kami berpikir ke arah sana. Ini untuk mengakomodir investor yang kapasitasnya kurang. Sehingga, pemodal kecil juga bisa menikmati pasar modal.

(AM)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Capital Fixed Income Fund

1.773,12

Up0,72%
Up3,36%
Up0,03%
Up6,88%
Up17,24%
Up44,71%

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.321,26

Up0,51%
Up3,95%
Up0,03%
Up5,58%
Up18,43%
-

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.751,83

Down- 0,75%
Up2,71%
Up0,01%
Up3,86%
Up18,34%
Up46,77%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.042,5

Up0,37%
Up2,44%
Up0,02%
Up2,86%
Down- 1,92%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

Produk baru

1.036,9

Up0,66%
Up3,63%
Up0,03%
---

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua