Asing Kabur dari Pasar Saham Indonesia Tembus Rp36 Triliun, Ini Prospek IHSG
Nilai kapitalisasi pasar IHSG raib hingga Rp141 triliun dalam waktu 1 pekan saja

Nilai kapitalisasi pasar IHSG raib hingga Rp141 triliun dalam waktu 1 pekan saja
Bareksa.com - Mengakhiri pekan pertama Mei 2018, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau masih mengalami tekanan seperti yang dialami pekan sebelumnya.
IHSGditutup melemah 2,14 persen dalam periode 30 April hingga 4 Mei 2018 dan berakhir di level 5.792,35. Sebagai catatan, koreksi IHSG merupakan yang terparah jika dibandingkan dengan bursa saham lainnya di kawasan Asia.
Secara year to date imbal hasil IHSG kini tercatat -8,86 persen. Hal itu menjadikan IHSG menjadi bursa saham berkinerja paling buruk nomor dua atau peringkat keduabelas di kawasan Asia Pasifik,
Promo Terbaru di Bareksa
Posisi tersebut hanya berada satu tingkat di atas Filipina yang memiliki imbal hasil -11,83 persen atau yang terburuk di kawasan Asia Pasifik.
Secara sektoral, dalam sepekan kemarin sembilan dari sepuluh sektor tercatat melemah, dengan tiga sektor yang mengalami penurunan paling dalam yaitu sektor pertanian (-5,53 persen), properti (-4,07 persen), dan konsumer (-3,21 persen).
Selain itu, arus keluar (capital outflow) investor asing terpantau masih cukup deras dalam sepekan kemarin dengan terjadi net sell senilai Rp2,7 triliun.
Secara year to date hingga akhir pekan kemarin investor asing telah kabur dari pasar saham tanah air senilai Rp36,01 triliun.
Adapun saham-saham yang paling banyak dilepas oleh investor asing dalam sepekan kemarin antara lain BBRI (Rp368,33 miliar), ADRO (Rp312,64 miliar), TLKM (Rp280,12 miliar), UNTR (Rp232,82 miliar), dan BBNI (Rp165,78 miliar).
Seiring dengan kejatuhan harga saham-saham yang diperdagangkan, kapitalisasi pasar IHSG raib hingga Rp141 triliun dalam waktu 1 pekan saja.
Per akhir pekan sebelumnya, kapitalisasi pasar IHSG tercatat Rp6.592 triliun. Namun pada akhir pekan kemarin, nilainya merosot jadi Rp6.451 triliun.
Saham-saham yang memiliki kapitalisasi raksasa di Bursa Efek Indonesia menjadi yang paling terpukul atas penurunan tersebut.
Beberapa saham yang paling besar kehilangan nilai pasarnya dalam sepekan kemarin antara lain HMSP sebesar Rp29,1 triliun, kemudian BBRI Rp14,7 triliun, BMRI Rp13,9 triliun, BBNI Rp12,5 triliun, dan UNVR Rp6,1 triliun.
Analisis Teknikal IHSG

Sumber : Bareksa
Menurut analisis Bareksa, secara teknikal pergerakan IHSG pada pekan kemarin terlihat bervariatif dengan sempat mengalami penguatan di dua hari awal perdagangan. Meskipun di dua hari terakhir perdagangan IHSG mengalami penurunan yang lebih besar sehingga menghapus kenaikan tersebut.
Bearish candle dengan short lower shadow pada Jumat kemarin menggambarkan adanya tekanan jual yang masih tinggi pada IHSG meskipun sempat ada aksi perlawanan namun tidak terlalu kuat.
Dilihat dari trennya, IHSG terlihat masih dalam fase major downtrend dengan posisi MA 5 < MA 20 < MA 60 yang bergerak turun serta relative strength index (RSI) yang juga bergerak negatif mengindikasikan sinyal penurunan yang kuat. Adapun level support terdekat IHSG saat ini berada pada level 5.669.
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
| Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
|---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.202,74 | ||||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.182,32 | - | - | ||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A | 1.152,7 | - | - | ||||
Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A | 1.045,13 | - | - | - | - | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.