BeritaArrow iconPasar ModalArrow iconArtikel

Ini Analisa Korelasi Pertumbuhan IHSG dan Kurs dolar AS di Semester I 2017

Bareksa21 Juni 2017
Tags:
Ini Analisa Korelasi Pertumbuhan IHSG dan Kurs dolar AS di Semester I 2017
Seorang karyawan beraktivitas di dekat tayangan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Sepanjang 2017, IHSG telah menguat 9,5 persen diikuti menguatnya Rupiah 1,25 persen

Bareksa.com – Pasar keuangan Indonesia akan segera menutup semester pertama 2017 dengan kondisi yang cenderung bullish. Tentunya performa pasar keuangan selama periode Januari - Juni 2017 menjadi perhatian para pelaku pasar, khususnya “big fund” seperti asuransi, aset manajemen, dan dana pensiun yang berharap mampu merealisasikan sebagian profit mereka guna mencapai target per semester.

Untuk mengukur kinerja pasar keuangan Indonesia, Analis Bareksa menggunakan analisa korelasi dengan barometer perbandingan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terhadap pergerakan Kurs rupiah

IHSG vs Kurs Rupiah terhadap USD

Promo Terbaru di Bareksa

Sepanjang 2017, IHSG telah menguat 9,5 persen, dibuka di level 5.290 pada Januari, hingga 20 Juni 2017 IHSG telah berada di level 5.792. Keadaan tersebut diikuti pergerakan rupiah yang menguat atau terapresiasi dalam setahun terakhir. Rupiah terus bergerak menguat 1,25 persen setelah di awal 2017 berada di kisaran Rp 13.460 dan saat ini berada di kisaran Rp 13.293 per dolar Amerika Serikat (AS).

Grafik : Analisa Korelasi IHSG vs USDIDR

Illustration

Sumber : Bareksa.com

Dalam setahun terakhir pergerakan antara IHSG dan kurs dolar AS berbanding terbalik atau berkorelasi negatif di mana setiap IHSG bergerak positif akan diikuti oleh penurunan nilai mata uang dolar AS terhadap rupiah. Apabila dilihat secara lebih detail, semakin lebar jarak antara IHSG dan kurs rupiah, maka cepat atau lambat garis tersebut akan saling menutupi. Dalam hal ini, hingga semester I 2017, kurva IHSG dan kurs rupiah telah menciptakan jarak yang cukup lebar.

Kondisi itu menggambarkan pertumbuhan ekonomi yang semakin membaik direspons positif oleh para investor. Meski begitu perlu ditekankan, berdasarkan data historikal, semakin lebar jarak tersebut maka semakin besar peluang IHSG untuk cenderung koreksi hingga bersinggungan dengan garis kurva dolar AS / rupiah. Sehingga, ada baiknya untuk memperhatikan historikal variabel ini dalam mengambil langkah untuk menyusun strategi untuk semester II 2017.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

autodebet

1.203,47

Up0,44%
Up5,47%
Up9,71%
Up9,85%
Up18,69%
Up8,66%

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.182,49

Up0,46%
Up5,00%
Up8,81%
Up9,05%
--

Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A

1.152,86

Up0,42%
Up4,45%
Up9,61%
Up9,90%
--

Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A

1.045,26

Up1,03%
-----

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua