Bareksa.com - Harga saham PT Bank Artha Graha Internasional Tbk (INPC) naik signifikan selama tiga hari perdagangan berturut-turut. Bangkit dari harga pembukaan pada Jumat, 6 Januari silam di level Rp74, saham INPC bahkan sempat diperdagangkan hingga Rp160 per saham atau mampu menguat hingga 116 persen.

Naiknya harga saham INPC seiring dengan naiknya pula perdagangan waran/warrant INPC (INPC-W) di hari yang sama. Harga waran INPC sempat menguat ke level Rp35 dari sebelumnya Rp15. Artinya, harga waran INPC sudah menguat 133 persen.

Warrant adalah efek yang diterbitkan oleh suatu perusahaan yang memberi hak kepada pemegang efek untuk memesan / membeli saham perusahaan tersebut pada harga tertentu setelah 6 bulan atau lebih. Dalam praktiknya, terkadang penerbitan waran dilakukan bersamaan dengan penerbitan saham dimana waran tersebut sebagai insentif atau pemanis (sweetener). Selain diterbitkan bersama saham, waran juga bisa diterbitkan bersama obligasi.

Dalam hal ini setiap pemilik satu lembar waran bisa menggunakan waran tersebut untuk membeli satu lembar saham INPC yang akan diterbitkan kemudian pada harga yang sudah ditentukan sebelumnya atau biasa disebut harga exercise. Menurut data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), harga exercise INPC di level Rp111 per lembar. Sebagai tambahan informasi, INPC-W diterbitkan pada tanggal 7 Desember 2016 dengan masa untuk menebus waran pada 19 Juni 2017 - 7 Desember 2021.

Seiring meningkatnya harga INPC-W, Bareksa melihat adanya penjualan secara masif oleh Indo Premier Sekuritas, berikut detailnya.

Tabel: Top Net Buyer & Seller Warrant INPC Periode 6 – 10 Januari

Sumber: Bareksa.com

Mirae Asset Sekuritas (YP) membeli 240,3 ribu unit INPC-W pada harga rata-rata Rp29,18, senilai Rp7,1 juta. Kemudian secara berturut-turut diikuti Mandiri Sekuritas (CC) senilai Rp6,21 juta dan BNI Sekuritas (NI) senilai Rp 4,22 juta.

Namun, memanfaatkan momentum yang ada, Indo Premier Sekuritas (PD) juga berhasil menjual 615,8 ribu unit INPC-W pada harga rata-rata Rp29,85, senilai Rp18,4 juta kemudian disusul oleh Bosowa Sekuritas (SA) senilai Rp5,8 juta, dan Trimegah Sekuritas (LG) senilai Rp1,8 juta.

Adanya transaksi warrant yang terjadi berimbas pada pergerakan saham INPC yang turut menguat di atas 100 persen dalam 3 hari perdagangan tersebut.

Tabel: Top Net Buyer & Seller Saham INPC Periode 6 – 10 January

Sumber: Bareksa.com

Jasa Utama Capital (YB) membeli 451,9 ribu lot saham pada harga rata-rata Rp112,65, senilai Rp5,1 miliar. Kemudian secara berturut-turut diikuti OSO Sekuritas (AD) senilai Rp4,8 miliar dan Danpac Sekuritas (BQ) senilai Rp2,05 miliar. Sedangkan Kiwoom Sekuritas Indonesia (AG), Harita Kencana Securities (AF), dan Bosowa Sekuritas (SA) secara berturut-turut menjadi penjual bersih terbesar dalam kurun waktu 3 hari perdagangan.

Peningkatan harga saham dan waran ini mampu memancing investor baru berpartisipasi membeli saham INPC, tanpa adanya berita atau informasi lain yang mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan. Oleh karena itu, di kemudian hari ada potensi harga saham INPC dapat turun signifikan di pasar reguler.

Adapun pada penutupan perdagangan hari ini 11 Januari 2017, harga saham INPC turun 14,39 persen ke Rp113. (hm)