Menko Ekonomi: Jumlah IPO Tahun 2016 Terendah Sejak 7 Tahun Lalu
Meskipun angka IPO rendah tetapi dana yang berhasil digalang mencapai Rp12 triliun
Meskipun angka IPO rendah tetapi dana yang berhasil digalang mencapai Rp12 triliun
Bareksa.com - Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution, mengungkapkan kinerja bursa pada tahun 2016 sangat baik. Pasalnya IHSG tumbuh hingga 15 persen dibandingkan tahun 2015.
IHSG kemarin ditutup di angka 5.297. Walaupun demikian, Darmin juga mencatat jika ada juga catatan buruk untuk bursa pada tahun ini.
“Walau pertumbuhan IHSG cukup membanggakan, tapi kita harus menerima kritik karena jumlah emiten baru dalam catatan saya hanya 15 pada tahun ini dan ini menjadi terburuk dalam tujuh tahun terakhir ,” kata dia di BEI, , Jakarta, Jumat, 30 Desember 2016.
Promo Terbaru di Bareksa
Darmin mengatakan jika peluang menggaet emiten baru di tahun depan masih terbuka lebar. Menurutnya masih banyak perusahaan-perusahaan keluarga yang perlu diajak untuk melantai di Bursa Efek Indonesia.
Menurutnya sudah saatnya tidak perlu ada lagi hal yang ditutup-tutupi. Darmin juga mengharapkan jika 538 emiten yang sudah IPO meningkatkan Good Corporate Governance (GCG). Alasannya, dari seluruh emiten hanya ada dua emiten saja yang masuk 50 besar emiten terbaik versi Asean Scorecard.
Indonesia, menurut Darmin, merupakan kategori tertinggal dibandingkan negara lain.
Sisi lain, Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia, Tito Sulistio mengatakan meskipun jumlah emiten yang melakukan IPO turun tetapi dana yang berhasil masuk ke pasar modal meningkat hingga Rp674,39 triliun. Padahal pada tahun 2015 dana yang berhasil digalang hanya Rp473 triliun.
“Dana yang berhasil digalang pada 2016 mencapai nilai tertinggi sepanjang sejarah Pasar Modal Indonesia. Jumlah tersebut mencapai Rp674,39 triliun dan USD247,50 juta,“ katanya.
Dana tersebut berasal dari proses IPO sebesar Rp12,11 triliun, pencatatan saham dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (rights issue) sebesar Rp61,85 triliun, penerbitan waran sebesar Rp1,14 triliun, 84 emisi baru obligasi dan sukuk korporasi yang diterbitkan oleh 56 perusahaan tercatat dengan nilai Rp113,29 triliun dan USD47,50 juta, 1 Exchange Traded Fund (ETF) senilai Rp6,3 miliar, 2 emisi Efek Beragun Aset (EBA) senilai Rp1,37 triliun, serta 220 seri Surat Berharga Negara (SBN) yang dicatatkan di tahun ini dengan nilai Rp484,63 triliun dan USD200 juta.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
| Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
|---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.203,01 | ||||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.182,67 | - | - | ||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A | 1.153,01 | - | - | ||||
Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A | 1.044,45 | - | - | - | - | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.