WGC : Harga Emas Naik 3,6% di Agustus 2024, Bagaimana Prediksi September dan 2025?
Emas naik karena penurunan signifikan dolar Amerika Serikat dan imbal hasil US Treasury 10 tahun yang lebih rendah
Emas naik karena penurunan signifikan dolar Amerika Serikat dan imbal hasil US Treasury 10 tahun yang lebih rendah
Bareksa.com - Setelah kenaikan bulanan yang kuat pada Juli, emas kembali membukukan kenaikan sehat pada bulan Agustus 2024 hingga ditutup 3,6% lebih tinggi di US$2.513 per ounce. Menurut laporan Dewan Emas Dunia (World Gold Council/ WGC) (5/9), emas mencapai rekor tertinggi barunya sepanjang masa (all time high/ATH) pada 20 Agustus sebelum penurunan yang sangat tipis pada akhir bulan.
Emas naik karena penurunan signifikan dolar Amerika Serikat, imbal hasil US Treasury 10 tahun yang lebih rendah karena Bank Sentral The Federal Reserve mengisyaratkan sudah waktunya pemotongan suku bunga. Meski begitu, dari sisi momentum karena sudah mencatat return tinggi pada Juli, maka imbal hasil emas pada Agustus 2024 menjadi lebih rendah.
Harga emas dunia pada Agustus juga didukung pemotongan signifikan bea masuk impor emas di India, mulai akhir Juli 2024. Hal itu mengerek naik permintaan emas dari Negeri Sungai Gangga, di mana minat beli yang kuat dari pengecer perhiasan serta konsumen India meningkat. Sementara itu, dari pasar exchange traded fund (ETF) yang didukung emas fisik, mencatat rekor arus dana masuk dalam 4 bulan beruntun hingga Agustus 2024. Utamanya dana investor asal negara-negara barat yang membanjiri pasar ETF emas.
Promo Terbaru di Bareksa
Kinerja Imbal Hasil Emas
Kinerja Harga Emas dari Beberapa Mata Uang
| USD (oz) | EUR (oz) | JPY (g) | GBP (oz) | CAD (oz) | CHF (oz) | INR (10g) | RMB (g) | TRY (oz) | AUD (oz) |
Harga Agustus | 2,513 | 2,275 | 11,811 | 1,915 | 3,391 | 2,135 | 67,774 | 573 | 85,644 | 3,715 |
Return Agustus | 3,6% | 1.3% | 0.6% | 1.3% | 1.2% | 0.0% | 3.8% | 1.6% | 6.6% | 0.0% |
Return YTD | 20,9% | 20.8% | 25.3% | 17.3% | 23.2% | 22.1% | 21.9% | 20.8% | 39.6% | 21.8% |
Sumber : Bloomberg, ICE Benchmark Administration, World Gold Council
Menurut WGC, ke depan prediksi harga emas dibayangi beberapa sentimen. Untuk sentimen makro ekonomi saat ini agak sulit dibaca karena beberapa rilis data ekonomi yang saling bertentangan. Meskipun pelaksanaan Pemilu AS yang dijadwalkan pada November 2024 bisa menambah ketidakpastian, sehingga mendorong investor memborong emas, namun investor juga melakukan lindung nilai seiring spekulasi siklus pemotongan suku bunga. Secara global data pertumbuhan produk domestik bruto masih bisa naik 2,5%. Namun kinerja manufaktur di Eropa dan Tiongkok sedikit merosot.
Di AS, penjualan eceran meningkat sehingga mendorong laju pasar saham. Namun angka pengangguran melonjak jadi 4,3% pada Juli, angka tunggakan pinjaman naik cepat, serta kurva imbal hasil terus menunjukkan tanda resesi. Sehingga ekonomi AS mengalami soft landing dinilai sebagai sesuai sesuatu yang paling mungkin terjadi, terutama sinyalnya tampak dari pidato Ketua The Fed Jerome Powell di simposium Jackson Hole beberapa waktu lalu.
Seperti dilansir Kitco News (6/9), analis dan kolomnis Naeem Aslam menyatakan secara teknikal, harga logam kuning jauh di atas titik terendah pekan ini. Sehingga harga emas akan menunjukkan beberapa volatilitas, tetapi peluangnya untuk menutup pekan ini dalam wilayah negatif sangat kecil. Jelang rapat Dewan Gubernur The Fed (FOMC) pada 17-18, maka level kunci harga emas yang perlu dipantau ialah di US$2.500 per ounce. Para pelaku pasar mungkin mencoba untuk menekan harga lebih rendah, mengingat kenaikan harga emas yang kuat tahun ini, tetapi tren keseluruhan mungkin tetap positif karena para spekulator menyesuaikan diri dengan kenyataan.
Harga Emas Hari Ini, Senin (9/9/2024)
Emas | Harga Beli Emas Hari Ini |
Emas spot | US$2.497,47 per ounce |
Emas Treasury | Rp1.279.776 per gram |
Emas Pegadaian | Rp1.311.000 per gram |
Emas Indogold | RpRp1.278.500 per gram |
Emas Antam | Rp1.398.000 per gram |
Sumber: Bareksa Emas, harga-emas.org, emas spot per pukul 16.42 WIB, harga emas Indogold per Jumat (6/9)
Setelah mencoba mendekati rekor tertinggi di US$2.531 per ons, harga emas mengalami tekanan jual tajam pekan lalu dan berakhir di bawah level psikologis US$2.500 per ons. Harga emas COMEX berakhir di US$2.526 per troy ons, sedangkan harga emas spot berakhir pada US$2.497 per ons pada akhir pekan pertama September 2024. Meski berpeluang mengalami tekanan pada September, namun beberapa lembaga meramal harga emas bullish di 2025.
Goldman Sachs, bank investasi raksasa asal Negara Paman Sam meramal harga emas bisa menembus US$2.700 per ounce pada awal tahun depan dengan 3 alasan. Yakni aksi borong emas oleh bank sentral akan berlanjut, pemotongan suku bunga The Fed akan mendorong investor asal negara-negara Barat berbondong-bondong memborong emas, serta ketakutan investor atas dampak besarnya utang Pemerintah AS, sehingga mereka akan mencari aset lindung nilai melalui emas.
Analis Citi Amerika lebih bullish dengan memperkirakan harga emas bisa menembus US$3.000 per ounce pada 2025. Menurut mereka, kenaikan itu akan ditopang oleh meningkatnya permintaan emas fisik, utamanya emas batangan dan koin. Analis Yardeni Research bahkan memasang target harga emas lebih ambisius di akhir 2025 yang bisa menembus US$3.500. Alasannya, mereka menilai inflasi saat ini memiliki pola yang sama seperti yang terjadi pada 1970-an, ketika harga-harga barang mulai melonjak dan emas pun meroket dari US$35 per ounce ke puncak tertinggi saat itu US$665 per ounce.
Investasi Emas di Bareksa Emas
Untuk diketahui, saat ini negara-negara melalui bank sentralnya sedang ramai-ramai memborong emas guna mengantisipasi risiko ketidakpastian ekonomi dan geopolitik global. Kamu juga ingin mengoleksi emas batangan? Salah satu cara mudah investasi emas adalah dengan memanfaatkan fitur Bareksa Emas yang tersedia di Bareksa.
Kamu bisa berinvestasi emas dari manapun dan kapanpun. Dalam menyediakan fitur Bareksa Emas, Bareksa bekerja sama dengan Pegadaian, Treasury, dan Indogold. Bareksa Emas sebagai alternatif pilihan investor untuk memiliki emas fisik yang bisa dibeli secara digital atau emas online.
Mitra pengelolaan emas di Bareksa Emas yaitu Treasury berlisensi sebagai pedagang emas digital dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka dan Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan. Sementara Pegadaian dan Indogold juga memiliki izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Investasi emas secara online bukan berarti tidak ada wujudnya. Sekarang, setelah membeli emas digital di Bareksa Emas, Smart Investor juga bisa memiliki wujud fisiknya yang diantar langsung ke rumah dengan fitur Cetak Fisik.
Emas batangan yang tersedia di Bareksa Emas adalah emas murni dengan kadar 99,99%. Smart Investor dapat memilih emas Antam ataupun emas UBS untuk Tarik Fisik di Bareksa Emas. Jangan tunda lagi, terus tingkatkan investasi emas kamu dan raih potensi keuntungannya.
(AM)
***
Ingin investasi emas dan reksadana di Bareksa?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Fitur Bareksa Emas dikelola oleh PT Bareksa Inovasi Digital, berkerja sama dengan Mitra Emas berizin.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah | 1.365,39 | 0,78% | 3,86% | 6,20% | 7,90% | 18,56% | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.830,22 | 1,10% | 3,97% | 5,83% | 7,51% | 17,35% | 41,91% |
STAR Stable Amanah Sukuk | 1.069,4 | 0,76% | 3,79% | 6,05% | - | - | - |
Insight Renewable Energy Fund | 2.244,77 | 0,70% | 3,52% | 5,34% | 6,93% | 19,53% | 35,46% |
Reksa Dana Syariah Syailendra Tunai Likuid Syariah | 1.157,86 | 0,30% | 2,45% | 3,83% | 4,99% | 14,18% | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.