Harga Emas Hari Ini Kembali Rekor All Time High di US$2.469, Bakal Terus Naik atau Justru Turun?
Investor berbondong-bondong memborong aset safe haven, setelah Powell memberi pernyataan yang memperkuat ekspektasi penurunan suku bunga pada September
Investor berbondong-bondong memborong aset safe haven, setelah Powell memberi pernyataan yang memperkuat ekspektasi penurunan suku bunga pada September
Bareksa.com - Harga emas dunia kembali melompat lebih dari 1% menembus rekor tertinggi sepanjang masa (all time high) baru pada Selasa waktu Amerika Serikat (AS) (16/7). Lonjakan harga logam mulia didorong oleh aksi investor global yang berbondong-bondong memborong aset safe haven, setelah pejabat Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve memberikan pernyataan yang memperkuat ekspektasi penurunan suku bunga pada September.
Dilansir Reuters (16/7), harga emas spot hari ini naik 1,8% menjadi US$2,464.82 per ounce pada Selasa pukul 14:18. Waktu AS dan emas berjangka AS ditutup 1,6% lebih tinggi menjadi US$2,467.80 per ounce. “Emas melonjak ke level tertinggi baru sepanjang masa meskipun data penjualan ritel inti lebih kuat dari perkiraan, didorong oleh pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell yang mengindikasikan The Fed semakin yakin inflasi kembali menuju targetnya,” kata trader logam mulia independen dari New York, Tai Wong.
Ketua Fed Jerome Powell pada Senin waktu AS mengatakan data inflasi baru-baru ini memperkuat keyakinan para pengambil kebijakan bahwa tekanan harga berada pada jalur yang berkelanjutan untuk tetap rendah. Pernyataan ini meyakinkan pasar bahwa penurunan suku bunga AS akan segera terjadi pada September. Presiden The Fed San Francisco Mary Daly juga mengatakan keyakinannya inflasi sedang menuju sasaran Bank Sentral AS yakni 2%. Pada Rabu pagi pukul 10.23 WIB, harga emas melanjutkan kenaikannya di US$2.469,84 per troy ounce.
Promo Terbaru di Bareksa
Harga Emas Hari Ini, Rabu (17/7/2024)
Emas | Harga Beli Emas Hari Ini |
Emas spot | US$2.469,84 per troy ounce |
Emas Treasury | Rp1.318.498 per gram |
Emas Pegadaian | Rp1.312.000 per gram |
Emas Indogold | Rp1.306.000 per gram |
Emas Antam | Rp1.420.000 per gram |
Sumber: Bareksa Emas, harga-emas.org, emas spot per pukul 10.23 WIB
Suku bunga AS yang lebih rendah memberikan tekanan pada dolar dan imbal hasil obligasi AS, sehingga meningkatkan daya tarik emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil. Harga emas telah meningkat lebih dari 19% sepanjang tahun ini, setelah kenaikan 13% pada tahun 2023.
“Hal ini sebagian besar disebabkan oleh melemahnya data ekonomi dan menurunnya tekanan inflasi, sehingga imbal hasil (yield) obligasi terus berada di bawah tekanan,” kata Fawad Razaqzada, analis pasar di City Index. “Hal ini membantu meningkatkan daya tarik aset-aset dengan imbal hasil rendah dan nol, dan dengan demikian menjaga prospek emas tetap positif.”
Kenaikan harga emas kemarin terjadi, bahkan meskipun dolar AS menguat 0,1% terhadap mata uang pesaingnya, setelah pembacaan penjualan ritel terbukti lebih kuat dari perkiraan.
Perhatikan Level Harga Penting Ini
Meskipun harga emas sedang tren naik tajam setelah menembus level resistensi beberapa tahun sekitar US$2.000 pada November tahun lalu, namun seperti dilansir Investopedia (16/7), investor tetap perlu mewaspadai potensi kenaikan lanjutannya atau bahkan penurunannya. Tim Smith, trader dan kolumnis Investopedia menyatakan baru-baru ini, harga logam mulia telah berkonsolidasi dalam pola persegi panjang sempit sejak awal April, sebuah pola grafik yang menunjukkan kelanjutan tren naik saat ini.
Penembusan di atas persegi panjang minggu ini menunjukkan pergerakan harga komoditas selanjutnya yang lebih tinggi mungkin telah berlanjut. Meski begitu, investor disarankan untuk memperhatikan indeks kekuatan relatif (RSI) telah bergerak ke wilayah overbought (jenuh beli), yang menegaskan momentum harga yang kuat, namun juga meningkatkan kemungkinan kemunduran (pullback) atau penurunan harga jangka pendek.
Untuk mengukur kemana arah harga emas selanjutnya, dia menyatakan investor bisa menggunakan pola batangan yang mengambil aksi harga yang sedang tren, antara bulan Februari dan April dan menerapkannya pada titik breakout persegi panjang. Teknik ini memproyeksikan target harga emas di sekitar US$2,950, sebuah area pada grafik di mana pembeli emas batangan mungkin dengan senang hati membukukan keuntungan setelah dua tren berbeda yang lebih tinggi.
Meski begitu, investor disarankan memperhatikan harga-harga kunci potensi kemunduran atau penurunannya. Menurut Tim, ada tiga level grafik penting yang mungkin berperan. Area pertama yang harus diperhatikan di level US$2.190, atau sekitar 12% di bawah harga saat ini, sebuah level yang mungkin menarik minat beli di dekat jeda singkat pergerakan impulsif komoditas ini ke tingkat lebih tinggi antara bulan Februari dan April. Penembusan di bawah level itu bisa menyebabkan harga emas turun menjadi sekitar US$2,090, yang mungkin akan mendapat dukungan dari berbagai bar setelah penembusan emas pada akhir bulan November.
Terakhir, aksi jual yang lebih dalam bisa menyebabkan pengujian ulang level psikologis US$2.000, di mana logam mulia kemungkinan akan mendapatkan dukungan signifikan dari garis horizontal yang menghubungkan beberapa rekor tertinggi sebelumnya selama empat tahun terakhir. “Saat memantau level ini, penting untuk menggunakan bentuk analisis teknis lainnya, seperti pola kandil dan indikator, untuk mengonfirmasi dimulainya kembali tren naik jangka panjang pada komoditas tersebut,” Tim menjelaskan.
Investasi Emas di Bareksa Emas
Salah satu cara mudah investasi emas adalah dengan memanfaatkan fitur Bareksa Emas yang tersedia di Bareksa. Kamu bisa berinvestasi emas dari manapun dan kapanpun. Dalam menyediakan fitur Bareksa Emas, Bareksa bekerja sama dengan Pegadaian, Treasury, dan Indogold. Bareksa Emas sebagai alternatif pilihan investor untuk memiliki emas fisik yang bisa dibeli secara digital atau emas online.
Mitra pengelolaan emas di Bareksa Emas yaitu Treasury berlisensi sebagai pedagang emas digital dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka dan Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan. Sementara Pegadaian dan Indogold juga memiliki izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Investasi emas secara online bukan berarti tidak ada wujudnya. Sekarang, setelah membeli emas digital di Bareksa Emas, Smart Investor juga bisa memiliki wujud fisiknya yang diantar langsung ke rumah dengan fitur Cetak Fisik.
Emas batangan yang tersedia di Bareksa Emas adalah emas murni dengan kadar 99,99%. Smart Investor dapat memilih emas Antam ataupun emas UBS untuk Tarik Fisik di Bareksa Emas. Jangan tunda lagi, terus tingkatkan investasi emas kamu dan raih potensi keuntungannya.
(AM)
***
Ingin investasi emas dan reksadana di Bareksa?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Fitur Bareksa Emas dikelola oleh PT Bareksa Inovasi Digital, berkerja sama dengan Mitra Emas berizin.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,27 | 0,16% | 4,01% | 7,67% | 8,39% | 19,37% | 38,49% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,38 | 0,14% | 4,08% | 7,08% | 7,50% | 2,87% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.083,3 | 0,57% | 4,00% | 7,45% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.850,63 | 0,53% | 3,87% | 7,01% | 7,37% | 17,62% | 40,80% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.282,09 | 0,82% | 4,04% | 7,09% | 7,41% | 20,36% | 35,77% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.