Harga Saham Tembus Rp25.100, BBCA Makin Mendominasi Kapitalisasi Pasar BEI
Kini, market cap BBCA mencapai lebih dari Rp610 triliun atau menyumbang 9 persen dari total market cap IHSG
Kini, market cap BBCA mencapai lebih dari Rp610 triliun atau menyumbang 9 persen dari total market cap IHSG
Bareksa.com – Kapitalisasi pasar alias market cap saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) semakin berkibar menjadi yang terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Ini terjadi setelah saham BBCA ditutup menguat 1,21 persen ke level Rp25.100 pada perdagangan Kamis, 23 November 2018.
Saat ini, market cap BBCA mencapai Rp613 triliun atau naik 14,69 persen dari posisi akhir tahun 2017 Rp534,5 triliun. BBCA kokoh sebagai penguasa market cap di BEI dengan porsi 9 persen dari total market cap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mencapai Rp6.777 triliun.
Pertumbuhan market cap BBCA sejalan dengan pergerakkan harga sahamnya yang sepanjang tahun ini naik 14,61 persen dari posisi akhir tahun 2017 Rp21.900.
Promo Terbaru di Bareksa
Hingga 22 November 2018, gerak saham BBCA bervariasi. Mulai dari menyentuh level terendah Rp20.600 pada 3 Juli 2018 hingga menyentuh level tertingginya Rp25.100.
10 Besar Market Cap
Sumber: BEI
Pergerakkan saham BBCA juga tidak lepas dari minat investor asing. Hingga 22 November 2018, saham BBCA mencatat net buy asing di pasar regular mencapai Rp3,23 triliun yang membuatnya menduduki posisi kedua di bawah PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) sebagai saham paling banyak dibeli asing tahun ini.
Sementara pada perdagangan sesi I hari ini, saham BBCA sempat menyentuh level tertinggi baru Rp25.450 tak lama setelah membuka perdagangan. Namun akhirnya, saham BBCA harus turun 0,4 persen menutup sesi I ke level Rp25.000.
Intraday Saham BBCA Sesi I Perdagangan Jumat, 23 November 2018
Sumber: Bareksa.com
Sepanjang sesi I hari ini, transaksi saham BBCA mencapai 27.768 lot dengan frekuensi 1.691 kali bernilai lebih dari Rp69 miliar. Tercatat, asing masih melakukan net buy hingga Rp34,58 miliar.
Dalam setengah hari, saham BBCA membentuk harga mulai dari Rp25.000 hingga Rp25.450. Dari kisaran harga itu, investor banyak melakukan transaksi saham BBCA pada level Rp25.100 dengan frekuensi 244 kali bernilai Rp6,84 miliar.
(AM)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.091,88 | 0,57% | 4,05% | 0,47% | 7,73% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.865,17 | 0,55% | 3,87% | 0,45% | 7,35% | 18,21% | 37,06% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.105,12 | 0,86% | 4,20% | 0,75% | 7,57% | 6,70% | - |
Insight Renewable Energy Fund | 2.301,25 | 0,53% | 4,07% | 0,43% | 7,45% | 19,89% | 35,57% |
Syailendra Sharia Fixed Income Fund | 1.066,08 | 1,48% | 4,67% | 1,36% | - | - | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
ORI027T3
Obligasi Negara Ritel
Imbal Hasil/Th
6,6%
Periode Pembelian
Jangka Waktu
3 tahun
ORI027T6
Obligasi Negara Ritel
Imbal Hasil/Th
6,75%
Periode Pembelian
Jangka Waktu
6 tahun
ST014
SyariahSukuk Tabungan
Periode Pembelian
Tipe Kupon
Mengambang
SR022
SyariahSukuk Ritel
Periode Pembelian
Tipe Kupon
Fixed
SBR014
Saving Bond Ritel
Periode Pembelian
Tipe Kupon
Mengambang
SR023
SyariahSukuk Ritel
Periode Pembelian
Tipe Kupon
Fixed
ORI028
Obligasi Negara Ritel
Periode Pembelian
Tipe Kupon
Fixed
ST015
SyariahSukuk Tabungan
Periode Pembelian
Tipe Kupon
Mengambang