BeritaArrow iconBerita Ekonomi TerkiniArrow iconArtikel

Empat Peristiwa Penting yang Dicermati Investor pada Pekan Pertama April

Bareksa02 April 2018
Tags:
Empat Peristiwa Penting yang Dicermati Investor pada Pekan Pertama April
An employee unloads copper at a factory in Nantong, Jiangsu province (REUTERS/China Daily)

Indeks manufaktur Caixin, yang lebih berfokus pada perusahaan kecil dan menengah, akan dirilis pada Senin waktu setempat

Bareksa.com - Peristiwa besar pada pekan ini untuk pasar keuangan global akan rilis di hari Jumat yaitu mengenai laporan tenaga kerja Amerika Serikat (AS) periode Maret 2018.

Para pelaku pasar mencari petunjuk lebih lanjut tentang kemungkinan kenaikan suku bunga bank sentral AS (The Fed) sampai akhir tahun. Selain itu, friksi perdagangan AS dan Cina juga akan tetap menjadi fokus utama pekan ini.

Kemudian dari zona Eropa, investor akan menunggu perkiraan pertama angka inflasi zona euro, yang jika hasilnya tetap kuat dapat mendorong Bank Sentral Eropa (ECB) selangkah lebih dekat untuk mengakhiri program stimulusnya.

Promo Terbaru di Bareksa

Sementara itu di Inggris, pelaku pasar akan fokus pada tiga laporan tentang aktivitas di sektor manufaktur, konstruksi dan jasa untuk petunjuk lebih lanjut tentang kesehatan ekonomi dan kemungkinan Bank of England (BoE) menaikkan suku bunga tahun ini.

Selanjutnya dari Asia, pelaku pasar akan melihat ke depan untuk data bulanan pada sektor manufaktur China di tengah tanda-tanda baru-baru ini bahwa momentum di negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut tetap kuat.

Untuk lebih rincinya, berikut beberapa peristiwa penting yang kemungkinan besar akan mempengaruhi pasar pada pekan ini :

1. Laporan Ketenagakerjaan AS

Departemen Tenaga Kerja AS akan merilis laporan tenaga kerja non-pertanian untuk Maret 2018 pada pukul 08.30 pagi hari Jumat, 6 April waktu setempat.

Perkiraan konsensusnya adalah data akan menunjukkan pertumbuhan pekerjaan sebesar 198.000, setelah pertambahan 313.000 pada Februari 2018, sementara tingkat pengangguran diperkirakan menurun dari 4,1 persen ke level 4 persen.

Namun, sebagian besar fokus kemungkinan akan berada pada angka rata-rata penghasilan per jam yang diperkirakan naik 0,2 persen, menyusul kenaikan 0,1 persen sebulan sebelumnya.

Kemudian secara tahunan, upah diperkirakan akan naik 2,7 persen, sedikit lebih cepat dari peningkatan 2,6 persen yang tercatat pada Februari.

Kenaikan upah biasanya merupakan tanda meningkatnya tekanan inflasi, yang dapat mendukung skema untuk laju kenaikan suku bunga yang lebih cepat oleh The Fed dalam beberapa bulan ke depan.

Selain itu, di Wall Street, pasar saham bisa melihat lebih banyak volatilitas dalam minggu mendatang setelah masing-masing dari tiga rata-rata AS terbesar mencatat kuartal terburuk mereka dalam lebih dari dua tahun, karena kekhawatiran atas perang perdagangan global dan kekalahan dalam saham teknologi mengurangi sentimen.

Di tempat lain, berita dari Washington D.C. diperkirakan akan membuat investor tetap waspada, karena mereka menyaksikan perkembangan lebih lanjut di tengah perang perdagangan antara AS dan Cina.

2. Inflasi Zona Euro

Zona euro akan mempublikasikan angka inflasi untuk bulan Maret pada pukul 09,00 pagi di hari Rabu waktu setempat. Perkiraan konsensusnya adalah laporan akan menunjukkan indeks harga konsumen naik 1,4 persen, lebih cepat dari kenaikan 1,1 persen pada Februari.

Jika inflasi tetap kurang dari target Bank Sentral Eropa (ECB) di level hampir 2 persen, para pembuat kebijakannya sekarang memperdebatkan apakah akan mengakhiri pembelian obligasi pada akhir tahun ini.

ECB menjatuhkan bias pelonggaran jangka panjang pada pertemuan bulan lalu, mengambil langkah kecil lain dalam menyapih ekonomi zona euro dari stimulus yang berlarut-larut.

3. Purchasing Manager’s Index (PMI) Inggris

Inggris akan merilis kegiatan sektor manufaktur bulan Maret pada pukul 08.30 pagi di hari Selasa waktu setempat, kemudian diikuti oleh laporan pada sektor konstruksi pada hari Rabu dan sektor jasa pada hari Kamis.

PMI manufaktur diperkirakan akan turun menjadi 54,8 dari 55,2 sebulan sebelumnya, aktivitas konstruksi diperkirakan akan sedikit melemah menjadi 51,2 dari 51,4, sementara survei di sektor jasa diperkirakan turun ke 54,2 dari 54,5.

Selain itu, Gubernur Bank of England (BoE) Mark Carney akan berbicara pada Konferensi Risiko Iklim Internasional untuk Pengawas, di Amsterdam pada Jumat sore.

BoE mempertahankan suku bunga stabil bulan lalu, tetapi dua pembuat kebijakan tiba-tiba memilih kenaikan, memperkuat pandangan bahwa tingkat bunga akan naik pada bulan Mei untuk kedua kalinya sejak krisis keuangan tahun 2008.

4. Purchasing Manager’s Index (PMI) Cina

Indeks manufaktur Caixin, yang lebih berfokus pada perusahaan kecil dan menengah, akan dirilis pada Senin waktu setempat. Survei diharapkan naik 0,2 poin menjadi 51,8 dari 51,6.

Indeks Purchasing Managers resmi dirilis pada Sabtu naik menjadi 51,5 pada bulan Maret, dari 50,3 pada bulan Februari. Level di atas 50 menandakan ekonomi dalam pertumbuhan, sedangkan di bawah 50 menandakan ekonomi mengalami kontraksi.

Survei PMI dilihat sebagai indikator kondisi ekonomi yang baik dan bahkan disukai oleh beberapa analis untuk produk domestik bruto, yang mungkin dipengaruhi oleh penyesuaian musiman yang buruk dan rentan terhadap revisi.

Sementara itu, perekonomian Cina tumbuh 6,8 persen pada kuartal keempat 2017 dibandingkan dari tahun sebelumnya, dibantu oleh rebound di sektor industri, pasar properti yang tangguh dan pertumbuhan ekspor yang kuat. (AM)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.311,31

Down- 0,02%
Up3,54%
Up0,02%
Up5,67%
Up18,13%
-

Capital Fixed Income Fund

1.766,74

Up0,56%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,34%
Up17,26%
Up43,41%

STAR Stable Income Fund

1.917,73

Up0,52%
Up2,95%
Up0,02%
Up6,35%
Up30,73%
Up60,39%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.750,18

Down- 0,68%
Up3,54%
Up0,01%
Up4,21%
Up18,57%
Up46,98%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.034,18

Down- 0,40%
Up1,62%
Up0,01%
Up2,52%
Down- 2,29%
-

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua