Merosot Tajam 14 Persen, Bagaimana Prospek Harga Saham BUMI?
Saham BUMI menjadi saham dengan volume, frekuensi, serta nilai transaksi perdagangan terbesar senilai Rp316,93 miliar
Saham BUMI menjadi saham dengan volume, frekuensi, serta nilai transaksi perdagangan terbesar senilai Rp316,93 miliar
Bareksa.com - Harga saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI), unit usaha Grup Bakrie di bisnis tambang batu bara, pada perdagangan Senin, 11 Desember 2017, ditutup merosot tajam 14,17 persen ke level Rp218 per saham. Saham BUMI menjadi saham dengan volume, frekuensi, serta nilai transaksi perdagangan terbesar senilai Rp316,93 miliar.
Berdasarkan aktivitas broker summary, anggota bursa yang banyak melepas saham BUMI antara lain Maybank Kim Eng Sekuritas (ZP) dengan nilai penjualan Rp52,18 miliar, kemudian Mirae Asset Sekuritas (YP) Rp30,89miliar, dan Lotus Andalan Sekuritas (YJ) Rp22,98 miliar.
Ketiga broker tersebut berkontribusi terhadap nilai transaksi BUMI secara keseluruhan masing-masing sebesar 16,92 persen, 9,81 persen, dan 7,04 persen. (Baca : Utang Lama Efektif Dikonversi Hari Ini, Saham BUMI Ambrol 14 Persen)
Promo Terbaru di Bareksa
Analisis Teknikal BUMI
Sumber : Bareksa
Menurut analisis Bareksa, secara teknikal candle saham BUMI pada perdagangan kemarin membentuk pola bearish candle disertai short upper shadow yang lebih pendek dibandingkan short lower shadow. (Lihat : Paling Banyak Ditransaksikan, Bagaimana Prospek Saham BUMI?)
Kondisi tersebut menggambarkan saham ini sepanjang perdagangan berada di zona negatif dengan hanya mampu menyentuh level tertinggi satu tick di atas harga pembukaan. Setelah itu saham BUMI terus mengalami tekanan hingga menyentuh level terendah di Rp212, walau pun akhirnya ditutup tiga tick di atas level tersebut.
Pergerakan saham BUMI terlihat mengalami downtrend dalam jangka pendek berpotensi menguji level support psikologis di level Rp200. (Baca : Nilai Ekuitas BUMI Kembali Positif Setelah 4 Tahun, Kok Bisa?)
Indikator volume terlihat mengalami lonjakan mengindikasikan adanya aksi penjualan yang cukup masif pada saham ini, meskipun di sisi lain investor asing tercatat masih melakukan net buy senilai Rp6,63 miliar.
Indikator relative strength index (RSI) terlihat masih bergerak turun dan saat ini berada di level 34 atau hampir mendekati area oversold (jenuh jual) di level 20 menandakan pelemahan saham BUMI diperkirakan mulai terbatas, terutama mendekati support psikologis di level Rp200 per saham. (Lihat : Catatkan Ekuitas Positif, ROE BUMI Melonjak Jadi 125 Persen)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.383,98 | 0,27% | 4,10% | 7,65% | 8,38% | 19,56% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,17 | 0,35% | 4,25% | 7,06% | 7,42% | 3,33% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.081,97 | 0,58% | 3,99% | 7,31% | 7,77% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.848,33 | 0,52% | 3,87% | 6,88% | 7,37% | 17,88% | 40,95% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.277,74 | 0,82% | 3,98% | 6,89% | 7,33% | 20,30% | 35,72% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.