BeritaArrow iconBerita Ekonomi TerkiniArrow iconArtikel

Morgan Stanley Sebut Indonesia di 2018 dalam Jalur Pemulihan Bertahap

Bareksa28 November 2017
Tags:
Morgan Stanley Sebut Indonesia di 2018 dalam Jalur Pemulihan Bertahap
Presiden Joko Widodo (kiri ke-3) bersama Menteri Badan Usaha Milik Negara, Rini Soemarno (tengah), pada acara pencatatan perdana Kontrak Investasi Kolektif – Efek Beragun Aset (KIK – EBA) Mandiri – PT Jasa Marga, Tbk. (JSMR 01) Surat Berharga Hak Atas Pendapatan Tol Jagorawi di Bursa Efek Indonesia, Kamis, 31 Agustus 2017. (Biro Pers Setneg)

Faktor risiko di Indonesia adalah Pemilu, laju reformasi struktural, lingkungan pendanaan global dan harga komoditas

Bareksa.com – Morgan Stanley merilis laporan mengenai prospek makro global Tahun 2018, Selasa 28 November 2017. Dalam riset yang berjudul Stronger for Stronger itu, lembaga keuangan asal Amerika Serikat ini juga menyinggung perkembangan yang akan dialami Indonesia.

Secara umum, para ekonom Morgan Stanley yakni Elga Bartsch, Chetan Ahya, Jonathan Ashworth, dan Nora Wassermann, melihat pemulihan global kemungkinan akan mendapatkan momentum dan keleluasan pada 2018 berkat kebijakan moneter yang masih akomodatif dan stimulus fiskal yang lebih besar.

Morgan Stanley memproyeksikan bahwa ekonomi global akan mendapatkan momentum sedikit lebih banyak di 2018, yang mencerminkan pertumbuhan developed market yang kuat dan kenaikan dalam pertumbuhan PDB emerging market.

Promo Terbaru di Bareksa

Morgan Stanley memperkirakan pertumbuhan PDB global akan terdorong di atas rata-rata jangka panjangnya sebesar 3,5 persen YoY menjadi 3,8 persen YoY tahun depan, tingkat pertumbuhan terkuat sejak 2011.

Pada riset ini, Morgan Stanley juga menyebutkan bahwa Indonesia berada di jalur pemulihan bertahap. Morgan Stanley juga melihat beberapa faktor risiko mendatang, seperti risiko Pemilu, laju reformasi struktural, lingkungan pendanaan global dan harga komoditas.

Morgan Stanley mengharapkan jalur pemulihan dengan pertumbuhan PDB yang mencapai 5,4 persen YoY pada tahun 2018 dan 5,5 persen YoY pada 2019.

Adapun secara rinci, riset Morgan Stanley itu memaparkan:

• Pertumbuhan – langkah solid di developed market (DM), percepatan di emerging market (EM)

Pemulihan global akan berlanjut pada 2018 dan kemungkinan akan semakin meningkat seiring momentum kenaikan EM. Siklus bisnis yang baik menyebabkan pertumbuhan DM melambat pada 2019, namun tetap berada diatas potensi yang ada. AS dan Cina saat ini sudah lewat masa akhir siklus atau late-cycle, sedangkan kawasan Eropa dan Jepang berada di tengah siklus atau mid-cycle dan eksportir komoditas EM berada di awal siklus.

• Inflasi – bergerak naik, tapi tidak melampaui target

Inflasi umum atau headline inflation yang dialami DM akan cenderung meningkat pada tahun 2018. Kecuali inflasi di Inggris, inflasi DM tidak mungkin bergerak di atas target bank sentral. Sementara itu, inflasi EM akan meningkat dan kondisi ini akan dipimpin kawasan Asia.

• Perluasan kebijakan – berkurangnya ekspansi moneter, stimulus fiskal lebih banyak

Kebijakan moneter diproyeksikan akan tetap ekspansif di 2018. Pengurangan neraca dan kenaikan suku bunga membuat Federal Reserve sedikit melampaui kenetralannya, tapi baru pada 2019. Kebijakan fiskal cenderung menjadi sedikit lebih ekspansif di beberapa negara ekonomi utama DM, termasuk Amerika Serikat.

• Resiko – inflasi lebih cepat, keuangan yang lebih ketat, proteksionisme perdagangan

Risiko utama berkaitan dengan perkiraan atas sisa kelonggaran ekonomi secara tepat dan mengantisipasi tekanan upah akibat semakin penuhnya pasar tenaga kerja oleh mereka yang sudah dipekerjakan. Terakhir, gangguan perdagangan global dapat melemahkan rebound dalam bentuk belanja modal (capex) dan produktivitas yang terjadi baru-baru ini. (AM)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Capital Fixed Income Fund

1.770,88

Up0,60%
Up3,37%
Up0,02%
Up6,86%
Up17,21%
Up44,78%

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.317,39

Up0,21%
Up3,42%
Up0,02%
Up5,59%
Up18,30%
-

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.749,76

Down- 0,87%
Up2,76%
Up0,01%
Up3,87%
Up18,27%
Up46,70%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.038,68

Up0,01%
Up2,06%
Up0,02%
Up3,07%
Down- 2,20%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

Produk baru

1.035,51

Up0,52%
Up3,55%
Up0,03%
---

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua