BeritaArrow iconBareksa InsightArrow iconArtikel

Bareksa Insight: Menavigasi Tantangan Ekonomi Global, Strategi Ini Amankan Portofoliomu

Hanum Kusuma Dewi09 Oktober 2023
Tags:
Bareksa Insight: Menavigasi Tantangan Ekonomi Global, Strategi Ini Amankan Portofoliomu
Bareksa Insight: Menavigasi Tantangan Ekonomi Global

Reksadana obligasi korporasi masih jadi rekomendasi untuk dasar portofolio

Bareksa.com - Sembari menunggu redanya tingkat ketidakpastian di pasar modal dalam negeri dan global, Tim Analis Bareksa merekomendasikan investor untuk berinvestasi pada reksadana obligasi korporasi yakni Capital Fixed Income Fund, STAR Stable Income Fund dan TRIM Dana Tetap 2 sebagai pondasi dasar portofolio.

Beli Capital Fixed Income Fund

Beli STAR Stable Income Fund

Promo Terbaru di Bareksa


Tim Analis Bareksa juga menyarankan para investor untuk menggabungkan reksadana obligasi korporasi dengan reksadana saham dan reksadana indeks sebagai booster investasi dalam portofolio yang disesuaikan dengan profil risiko masing-masing. Produk yang menjadi unggulan adalah Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund Kelas A, BNP Paribas Sri Kehati, Trimegah FTSE Low Volatility Index Fund Kelas A, dan TRIM Kapital.

Beli Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund

Beli BNP Paribas Sri Kehati

Reksadana saham dan indeks tersebut berfokus pada saham berkapitalisasi besar. Selama 4 pemilu terakhir, terdapat tiga sektor unggulan yaitu keuangan, barang konsumsi dan telekomunikasi yang secara historis juga memiliki kapitalisasi besar.

Walaupun ada ketidakpastian, Analis Bareksa melihat saham berkapitalisasi besar tetap bisa bertumbuh dengan pertumbuhan laba bersih dan pendapatan yang stabil. Sehingga, akan mendorong minat investor baik asing dan domestik untuk berinvestasi pada saham tersebut.

Beli Trimegah FTSE Indonesia Low Volatility Factor

Beli TRIM Kapital


Makanya, untuk menghindari fluktuasi dari pasar, investor dapat secara rutin membeli reksadana saham dan reksadana indeks dengan metode Dollar Cost Averaging (DCA). Berdasarkan data historis, metode DCA dapat memberikan imbal hasil yang lebih baik ketimbang dengan masuk langsung besar sekaligus, karena tidak semua bisa masuk pada saat (timing) yang tepat.

Grafik Perbandingan Imbal Hasil Reksadana Saham dan Pendapatan Tetap Bareksa

Illustration

Sumber: Tim Analis Bareksa, per 6 Oktober 2023

Adapun sentimen yang mendorong pergerakan pasar termasuk harga minyak yang sangat berfluktuasi selama beberapa minggu terakhir dan bahkan sempat melewati angka US$90/barel membuat banyak pihak menilai bahwa inflasi bakal sulit turun ke masa sebelum pandemi sehingga suku bunga pun bakal tetap tinggi untuk waktu yang lebih lama. Hal tersebut direspons dengan kenaikan yield 10 tahun obligasi AS yang menyentuh level 4.8%, tertinggi sejak 2007. Dampaknya investor kembali mengakumulasi obligasi AS dan Dolar AS sebagai aset safe haven.

Dari dalam negeri sendiri, Bank Indonesia mulai masuk ke pasar sekunder obligasi pemerintah agar yield obligasi kita tidak naik terlalu jauh dan besar kemungkinan Bank Indonesia juga akan melakukan intervensi apabila Rupiah terus melemah terhadap Dolar AS.

Nama Produk

Dana Kelolaan

Imbal Hasil

1 Januari - 6 Oktober 2023

3 Tahun

Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund Kelas A

Rp 717,81 Miliar

9,71%

44,02%

BNP Paribas Sri Kehati

Rp2,97 Triliun

8,35%

47,10%

Trimegah FTSE Low Volatility Index Fund Kelas A

Rp 28,08 Miliar

6,57%

N/A

Trim Kapital

Rp 347,56 Miliar

10,51%

59,63%

Trim Kapital Plus

Rp 213,21 Miliar

12,23%

63,84%

Sumber: Tim Analis Bareksa, data per 6 Oktober 2023, dana kelolaan per Agustus 2023

Klik untuk Beli Reksadana Sekarang

Tim Analis Bareksa juga merekomendasikan investor untuk membeli ORI024 T3 dan T6 dengan tenor 6 tahun menjadi pilihan utama dengan potensi kenaikan imbal hasil yang lebih tinggi pada tahun depan. Sebab, Analis Bareksa melihat fundamental ekonomi Indonesia sangatlah solid dengan tingkat inflasi dan surplus perdagangan yang terjaga dengan baik. Hal ini membuat Indonesia pada tahun depan bisa lebih berani untuk memangkas suku bunga acuannya lebih cepat dibandingkan bank sentral lainnya.

Artinya, dengan potensi suku bunga acuan turun di masa depan, membeli ORI024 saat ini dengan tingkat kupon tetap (fixed rate) bisa memastikan imbal hasil tetap hingga jatuh tempo nanti.

Kupon ORI024 ini merupakan yang tertinggi untuk seri ORI pada tahun ini sehingga kemungkinan minat masyarakat akan meningkat. Oleh sebab itu, investor dihimbau untuk tidak menunda pemesanan hingga hari terakhir yang pada akhirnya berisiko kehabisan kuota.

Investor juga mendapatkan peluang cuan tambahan 2,73% untuk tenor 3 tahun dan 5,1% untuk tenor 6 tahun apabila terjadi pemangkasan suku bunga sebesar 1%. Hal ini mungkin terjadi bila investor melakukan investasi kembali dari seri yang akan jatuh tempo, yaitu ORI018 pada 15 Oktober nanti, seperti pada simulasi berikut ini.

Simulasi Investasi Kembali dari ORI018 ke ORI024


Aset Investasi

Investasi Awal

Kupon

Hasil Kupon Investasi Setelah Pajak

Hasil Kupon per Bulan

Total Hasil Investasi pada Jatuh Tempo

ORI018

2.000.000.000

5,70%

290.700.000.00

8.075.000.00

2.290.700.000

Investasikan Kembali Dengan Obligasi Ritel Tenor 3 Tahun

ORI024-T3

2.290.000.000

6,10%

363.202.226.13

10.088.950.73

2.653.202.226

Total Imbal Hasil Investasi

15,24%

653.902.226.13



Aset Investasi

Investasi Awal

Kupon

Hasil Kupon Investasi Setelah Pajak

Hasil Kupon per Bulan

Total Hasil Investasi pada Jatuh Tempo

ORI018

2.000.000.000

5,70%

290.700.000.00

8.075.000.00

2.290.700.000

Investasikan Kembali Dengan Obligasi Ritel Tenor 6 Tahun

ORI024-T6

2.290.000.000

6,35%

642.049.568.71

10.700.826.15

2.932.049.569

Total Imbal Hasil Investasi

21,74%

932.749.568.71



Sumber: Tim Analis Bareksa

Perlu diingat kembali, investasi mengandung risiko, sehingga investor perlu membekali diri dengan informasi soal potensi keuntungan dan risiko dari investasinya di pasar keuangan.


(Ariyanto Dipo Sucahyo/Sigma Kinasih/Christian Halim/hm)

***

Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?

PT Bareksa Portal Investasi atau Bareksa.com adalah platform e-investasi terintegrasi pertama di Indonesia, yang ditunjuk menjadi mitra distribusi (midis) resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel atau SBN Ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.

Bareksa telah mendapatkan penghargaan sebagai midis SBN terbaik selama empat tahun berturut-turut dari Kementerian Keuangan RI. Penghargaan terbaru yang diterima adalah penghargaan sebagai Midis SUN dengan Kinerja Terbaik 2021 dan Midis SBSN dengan Kinerja Terbaik Kategori Fintech 2021.

Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi di SBN Ritel? Segera daftar melalui aplikasi Bareksa sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP (opsional). Bagi yang sudah punya akun Bareksa untuk reksadana, lengkapi data berupa rekening bank untuk mulai membeli SBN Ritel di Bareksa. Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, registrasi ulang akun di Bareksa untuk memesan SBN Ritel.

Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER

Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua