Berita / SBN / Artikel

Direktur SUN DJPPR: Target Penerbitan ORI018 Rp5 Triliun, Masih Bisa Naik

Hanum Kusuma Dewi • 01 Oct 2020

an image
Acara diskusi dalam launching virtual ORI018 yang menampilkan Plt Direktur SUN DJPPR Kemenkeu Deni Ridwan, Direktur Bahana TCW Budi Hikmat, dan Hanifa Ambadar Founder & CEO Female Daily Network

Masa penawaran ORI018 berlangsung pada 1-21 Oktober 2020

Bareksa.com - Pemerintah melalui Kementerian Keuangan hari ini meresmikan pembukaan penawaran Obligasi Negara Ritel seri ORI018 melalui siaran Youtube live. Target awal penyerapan ORI018 di Rp5 triliun selama penawaran 1-21 Oktober 2020, tetapi masih mungkin untuk dinaikkan. 

"Target penyerapan ORI018 kami konservatif Rp5 triliun. Sengaja kami kasih kuota awal sedikit, agar masyarakat jangan tunggu akhir penawaran. Tetapi kalau permintaan lebih tinggi, tentu kami pertimbangkan untuk menaikkan," ujar Plt Direktur Surat Utang Negara DJPPR Kemenkeu, Deni Ridwan, dalam diskusi bersamaan launching ORI018, 1 Oktober 2020. 

Angka target penjualan ORI018 memang terlihat sangat konservatif, dibandingkan dengan realisasi penjualan Surat Berharga Negara (SBN) ritel seri sebelumnya yaitu ORI017 pada Juni-Juli sebesar Rp18,33 triliun dan Sukuk Ritel SR013 pada Agustus-September lalu sebesar Rp25,6 triliun. 

Meskipun demikian, Deni yakni animo masyarakat akan tinggi untuk instrumen surat berharga negara yang bisa diperdagangkan (tradable) ini. Buktinya, berdasarkan permintaan di pasar sekunder, lebih banyak yang mencari ORI daripada yang ingin menjualnya. 

Permintaan besar terhadap ORI ini, menurut Deni karena pertama, ORI adalah instrumen yang diterbitkan oleh pemerintah yang dijamin 100 persen baik pokok maupun kuponnya. Kedua, kupon (imbal hasil) yang ditawarkan ORI018 juga menarik yaitu 5,7 persen per tahun, yang lebih tinggi daripada deposito bank saat ini. 

"Apalagi saat ini penjaminan LPS (Lembaga Penjaminan Simpanan) sudah diturunkan menjadi hanya 5 persen. Artinya, hanya deposito dengan bunga 5 persen ke bawah yang dijamin oleh LPS, dan maksimal nominalnya Rp2 miliar. Sedangkan kupon ORI018 lebih tinggi, selisihnya 70 basis poin, dan dijamin 100 persen hingga Rp3 miliar," ujar Deni. 

Ketiga, ORI018 juga mudah dicairkan alias likuid. Meski jangka waktu (tenor) ORI018 tiga tahun hingga Oktober 2023, investor yang butuh dana cepat bisa menjualnya di pasar sekunder. Penjualan di pasar sekunder ini dimulai setelah pembayaran kupon pertama pada 15 Desember 2020. 

Sementara itu, dalam sambutannya, Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Luky Alfirman menyampaikan bahwa penerbitan ORI018 ini bertujuan memenuhi kebutuhan pembiayaan APBN yang meningkat di masa pandemi. 

"Sebagai bagian dari strategi pemenuhan target pembiayaan sekaligus untuk meningkatkan diversifikasi investor SBN dan partisipasi warga negara Indonesia dalam pembangunan, Pemerintah menerbitan Surat Berharga Negara Ritel termasuk Obligasi Negara Ritel seri ORI018 ini," ujar Luky dalam launching ORI018 secara virtual. 

Selain mendapatkan manfaat pribadi dari investasi di ORI018 yang aman dan terjangkau, investor yang berinvestasi di ORI018 memberikan manfaat bagi negara atas kontribusinya dalam mendukung pembiayaan APBN, termasuk untuk pemulihan ekonomi nasional dan penanggulangan pandemi. Dengan demikian, investor ORI dapat tetap menjaga keberlangsungan rencana keuangan pribadinya di kemudian hari sekaligus memberikan manfaat bagi sesama dan negara.

Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?

Pemesanan ORI018 di Bareksa hanya bisa dilakukan pada masa penawaran 1-21 Oktober 2020. Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi SBN? Segera daftar melalui aplikasi Bareksa sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP (opsional).

Bagi yang sudah punya akun Bareksa untuk reksadana, lengkapi data berupa rekening bank untuk mulai membeli SBN di Bareksa. Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, Anda bisa menggunakan akun di Bareksa untuk memesan ORI018.

PT Bareksa Portal Investasi atau bareksa.com adalah mitra distribusi resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.