
Bareksa - Tim Analis Bareksa merekomendasikan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) dan PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) sebagai pilihan untuk trading saham hari ini (3/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat.
Saham BRIS melemah 0,78% jadi Rp2.550 (31/10). Saham bank syariah milik pemerintah terbesar di Tanah Air ini direkomendasikan beli spekulatif dengan harga masuk di rentang Rp2.520-2.550. Target harga ambil untung BRIS di Rp2.600 dan Rp2.650, serta stop rugi di Rp2.480.
Saham MEDC melemah 0,37% jadi Rp1.330 (31/10). Saham emiten eksplorasi dan produksi migas ini direkomendasikan beli untuk trading dengan harga masuk di rentang Rp1.300-1.330. Target harga ambil untung MEDC di Rp1.360 dan Rp1.400, serta stop rugi di Rp1.270.
Saham menguat 0,95% jadi Rp424 (31/10). Saham emiten distributor dan peritel ponsel dan tablet ini direkomendasikan beli untuk trading dengan harga masuk di rentang Rp410-424. Target harga ambil untung ERAA di Rp434 dan Rp440, serta stop rugi di Rp400.
Stock Pick (Rp) | BRIS | MEDC | ERAA |
|---|---|---|---|
Last Price | 2.550 | 1.330 | 424 |
Recommendation | Speculative Buy | Trading Buy | Trading Buy |
Entry Range | 2.550 | 1.330 | 424 |
2.520 | 1.300 | 410 | |
Target Price (TP) 1 | 2.600 | 1.360 | 434 |
Target Price (TP) 2 | 2.650 | 1.400 | 440 |
Stop Loss | 2.480 | 1.270 | 400 |
Sumber: Tim Analis Bareksa, last price per 31/10/2025
IHSG turun 0,25% ke level 8.164 pada Jumat (31/10), dengan investor asing mencatatkan net buy Rp1,1 triliun. Menurut riset teknikal Ciptadana Sekuritas Asia (3/11), tiga sektor yang menjadi penekan utama indeks adalah industri yang turun 1,5%, properti & real estat (-1,17%), dan kesehatan (-0,96%).
Saham yang paling memengaruhi penurunan indeks antara lain BMRI turun 1,67% ke Rp4.720, BRPT berkurang 2,54% ke Rp3.450, dan ASII (-1,99% ke Rp6.150).
Nilai tukar rupiah menguat 10 poin ke Rp16.630 per dolar AS. Hari ini (3/11), secara teknikal IHSG diprediksi bergerak di kisaran 8.043 (support) – 8.332 (resistance) dengan potensi penutupan di level yang lebih tinggi.
(Sigma Kinasih CTA, CFP/Christian Halim/AM)
* Sigma Kinasih adalah Investment Strategist di PT Bareksa Marketplace Indonesia dengan pengalaman lebih dari 12 tahun di industri pasar modal. Memegang lisensi WMI, WPPE, CTA, dan CFP, ia berfokus pada riset makroekonomi, strategi portofolio, serta analisis reksadana, saham, emas dan SBN. Sigma meraih gelar Magister Ekonomi dari Universitas Trisakti.
***
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.