Sucorinvest Anak Pintar Untung 27% Sepanjang 2025, Nilai Lebih dari Sekadar Angka

Bareksa - Di tengah pasar keuangan yang dinamis sepanjang 2025 hingga 28 Oktober 2025, satu produk reksa dana mencuri perhatian investor dengan kinerja cemerlangnya. Reksa Dana Sucorinvest Anak Pintar (SAP) yang dikelola oleh Sucor Asset Management mencatat kenaikan nilai investasi hingga 27% sejak awal tahun (year to date), bahkan melonjak sekitar 10% hanya dalam sebulan terakhir.

Grafik Pertumbuhan NAB Reksa Dana Sepanjang 2025

Produk ini istimewa bukan semata karena pintar mencari cuan. Di balik performa gemilang itu, ada nilai sosial yang tumbuh bersamaan: kontribusi nyata untuk pendidikan dan masa depan anak-anak Indonesia.

Kinerja Solid Berkat Strategi Fleksibel

Sebagai reksa dana campuran (balanced fund), Sucorinvest Anak Pintar (SAP) memiliki keunggulan pada fleksibilitas dalam mengatur komposisi portofolionya antara saham dan obligasi. Pendekatan ini memungkinkan tim pengelola investasi untuk mengejar potensi pertumbuhan dari saham, sambil tetap menjaga volatilitas harga lewat instrumen pendapatan tetap seperti obligasi.

Strategi aktif ini menjadi kunci di balik solidnya kinerja stabil SAP sepanjang tahun berjalan. Ketika pasar saham menghadapi tekanan, porsi obligasi membantu menjaga nilai investasi tetap tangguh. Sebaliknya, ketika momentum pemulihan datang, SAP mampu segera menyesuaikan portofolio agar bisa menangkap peluang kenaikan harga saham.

Hasilnya, investor menikmati pertumbuhan yang konsisten tanpa perlu repot memantau pasar setiap hari — cukup percaya pada pengelolaan profesional tim Sucor Asset Management yang berpengalaman.

Lonjakan Sebulan Terakhir: Momentum Saham dan Sinyal Suku Bunga Turun

Kinerja SAP yang melonjak 10% hanya dalam sebulan terakhir menjadi bukti kemampuan adaptasinya terhadap kondisi pasar terbaru.

Dalam periode tersebut, pasar saham domestik mulai pulih setelah sempat terkoreksi, terutama pada sektor perbankan, infrastruktur, dan konsumsi yang kembali diakumulasi investor asing. Sentimen positif juga didorong oleh ekspektasi penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia, yang membuka peluang bagi sektor riil dan mendorong arus dana ke aset berisiko seperti saham maupun obligasi dimana tren penurunan suku bunga sejalan dengan penurunan yield.

Salah satu holding terbesarnya adalah saham TINS yang sepanjang September menguat 57,35% dan menjadi kontributor terhadap penguatan kinerja reksa dana ini. Berikut daftar 10 aset terbesar (top holdings) reksa dana, menurut Fund Fact Sheet per September 2025:

• Saham Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI)

• Saham Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN)

• Saham Bayu Buana Tbk (BAYU)

• Saham Bumi Resources Tbk (BUMI)

• Saham Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS)

• Saham Rmk Energy Tbk (RMKE)

• Saham Tbs Energi Utama Tbk (TOBA)

• TD Bank Bri

• TD Bank Capital

• Saham Timah Tbk (TINS)

Tim pengelola SAP dengan cermat memanfaatkan momentum ini melalui penyesuaian portofolio secara aktif, meningkatkan porsi pada saham-saham unggulan ketika tren mulai berbalik arah. Per akhir September, porsi saham mencapai 75,65% dari portofolio, sementara obligasi 9,96% dan Pasar uang sekitar 14,39%. Kombinasi strategi tersebut menghasilkan performa dua digit hanya dalam waktu singkat — sekaligus menegaskan ketepatan keputusan investasi mereka.

Sumber: Fund Fact Sheet Reksa Dana September 2025

Dampak Nyata untuk Anak Indonesia

Di balik nama “Anak Pintar”, tersimpan makna yang lebih dalam. Produk ini lahir dari komitmen Sucor Asset Management untuk menghadirkan investasi yang tak hanya menguntungkan secara finansial, tapi juga bermakna bagi masyarakat.

Melalui mekanisme Dana Filantropi, sebagian hasil dari reksa dana ini disalurkan ke Yayasan Pansophia Nusantara dan Yayasan Titian Masa Depan, lembaga yang berfokus pada pendidikan dan kesejahteraan anak-anak Indonesia serta Yayasan Maju Bersama Pengusaha Indonesia dengan fokus pada penurunan angka stunting. Dengan berinvestasi di SAP, investor secara otomatis ikut berkontribusi mendukung berbagai program edukasi tanpa perlu mengorbankan potensi imbal hasilnya.

Prospek Pasar ke Depan

Manajer investasi melihat optimisme pasar terhadap penunjukkan Menteri Keuangan (MenKeu) baru dengan postur APBN yang mendorong pertumbuhan dan harapan akan perbaikan pada tata kelola (GCG). Di samping itu, masih menariknya valuasi saham-saham perbankan, tren siklikal harga komoditas global serta harapan pemangkasan suku bunga acuan lanjutan sampai dengan tahun 2026.

Oleh karena itu, obligasi masih dapat berperan sebagai kicker kinerja SAP sedangkan instrumen saham tahun 2026 diharapkan memberikan upside apalagi dengan saham yang memiliki valuasi terdiskon sepanjang 2025. Namun, volatilitas akan tetap hadir di tengah ketidakpastian tensi geopolitik serta sentimen investor asing. Makanya, produk ini cocok untuk investor dengan profil risiko moderat agresif dengan horison investasi jangka menengah hingga panjang.

Reksa Dana Sucorinvest Anak Pintar membuktikan bahwa investasi cerdas bisa memberikan manfaat ganda: hasil yang optimal dan kontribusi sosial yang berkelanjutan. Sudah banyak investor turut mempercayakan dana mereka dalam produk ini, terlihat dari dana kelolaan yang mencapai Rp184 miliar per akhir September 2025.

Ingin menjadi salah satu investor yang meraih keuntungan serta memberi dampak bagi sesama? Investasi di Reksa Dana Sucorinvest Anak Pintar, mulai dengan modal Rp100.000 saja di Super App Investasi Bareksa.

Beli Sucorinvest Anak Pintar

(ADV)

***

DISCLAIMER

Kinerja masa lalu tidak menjamin/ mencerminkan indikasi kinerja di masa yang akan datang. Investasi Reksa Dana mengandung risiko. Calon investor/investor wajib membaca dan memahami prospektus dan informasi ringkas Produk Investasi (Fund Fact Sheet) sebelum berinvestasi Reksa Dana. Dalam melakukan transaksi jual dan beli Reksa Dana, calon investor/investor diharapkan memperhatikan profil risiko, kondisi keuangan serta tujuan investasi dari masing-masing calon investor/investor.