Bareksa – Industri reksadana pasar uang pada kembali mengalami kenaikan dana kelolaan secara bulanan (MOM), sepanjang tahun berjalan (YTD), dan tahunan (YOY) pada bulan lalu. Laporan bulanan industri reksadana yang mengolah data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report September 2025 mengungkap Sucorinvest atau Sucor AM berhasil menempati posisi pertama daftar manajer investasi dengan dana kelolaan reksadana pasar uang terbesar, yang sebelumnya selama delapan bulan berturut-turut ditempati Batavia Prosperindo Aset Manajemen (Batavia PAM).

Poin-poin Penting Kelolaan Reksadana Pasar Uang September 2025

- Total dana kelolaan reksadana pasar uang per September 2025 mencapai Rp111,75 triliun, naik 23,48% YTD, tumbuh 4,78% MOM, dan melesat 30,62% YOY.

- Jumlah unit penyertaan pada September 2025 menjadi 64,83 miliar unit, naik 15,07% YTD, tumbuh 2,72% MOM, dan naik 21,53% YOY.

- Sucor AM berhasil menggeser Batavia PAM dari posisi pertama yang ditempati selama delapan bulan berturut-turut. Batavia PAM turun dua peringkat jadi menempati posisi ketiga.

- Mandiri MI berhasil naik satu peringkat jadi kembali mengisi posisi kedua, setelah dua bulan sebelumnya digeser Sucor AM.

- Ashmore dan BNI AM mencatat pertumbuhan kelolaan tertinggi baik secara MOM, YTD, dan YOY.

Top 10 Manajer Investasi Reksadana Pasar Uang September 2025

Sumber : Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report September 2025​​​

Manajer Investasi dengan Pertumbuhan Dana Kelolaan Pasar Uang Tertinggi

Sumber : Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report September 2025​

Artikel ini merupakan cuplikan dari laporan bulanan industri reksadana Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report September 2025. Untuk akses laporan penuh dan informasi lebih lanjut, hubungi [email protected] (cc: [email protected]).

Beli Reksadana, Klik di Sini

(Reynaldi Gumay/MP/hm)

* * *

Disclaimer

Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksa dana.