Bareksa.com - Buat kamu yang mencari passive income dari investasi, reksa dana pendapatan tetap dengan fitur pembagian hasil investasi (PHI) bulanan bisa jadi pilihan. Salah satu yang menonjol adalah Sucorinvest Monthly Income Fund, yang menawarkan potensi membagikan dividen tunai secara rutin setiap bulan dan mampu mencatat total return hingga 8,6% setahun (periode 21 Mei 2024-21 Mei 2025). Bagaimana bisa konsisten? Yuk, intip strateginya!

Dividen Rutin: Seperti Profit Taking Otomatis dari Reksa Dana

Berbeda dari reksa dana konvensional yang hanya memberikan potensi return lewat kenaikan NAB/unit, reksa dana dengan PHI seperti Sucorinvest Monthly Income Fund memungkinkan investor menerima dividen secara teratur setiap bulannya. Jumlahnya bervariasi, bergantung pada keadaan pasar.

Bisa dibilang, dividen ini adalah semacam “profit taking otomatis”. Investor menerima hasil pengelolaan dana tanpa harus menjual unit reksa dananya. Sementara itu, modal pokok tetap diinvestasikan dan memiliki potensi untuk tumbuh melalui i.

“Bisa dianggap sebagai bentuk profit taking otomatis, sambil modal pokok tetap bekerja menghasilkan potensi return tambahan,” ujar Manajer Investasi Sucor Asset Management.

Bagaimana Strategi Pengelolaan Sucorinvest Monthly Income Fund?

Produk yang dikelola oleh Sucor Asset Management ini berfokus pada obligasi korporasi berkualitas jangka pendek hingga menengah yang memberikan kupon menarik, tetapi dengan risiko terukur. Dengan strategi aktif dan pengelolaan portofolio yang adaptif terhadap kondisi pasar, Sucorinvest Monthly Income Fund mampu mempertahankan performa dan likuiditas yang cukup untuk pembagian dividen bulanan.

Beberapa ciri khas strateginya:

• Porsi besar di obligasi korporasi.

• Durasi pendek-menengah untuk volatilitas yang lebih rendah.

• Manajemen risiko yang disiplin.

Simulasi Dividen: Cuan Rutin Setiap Bulan

Sepanjang 12 bulan (21 Mei 2024-21 Mei 2025), Sucorinvest Monthly Income Fund membagikan PHI setiap bulan dengan kisaran 0,31% hingga 0,54% dari nilai investasi. Berikut simulasi jika kamu menanamkan dana Rp500 juta:

Tabel Simulasi Pembagian Dividen Bulanan dari Investasi Reksa Dana 1 Tahun

Sumber: Sucor AM, diolah Bareksa

Seperti terlihat dalam tabel, dengan modal Rp500 juta, kamu mendapatkan potensi dividen mulai dari Rp1,5 juta hingga Rp2,6 juta per bulan. Lalu, dengan tambahan potensi kenaikan NAB sebesar 3,31%, total return investor bisa mencapai 8,60% setahun (21 Mei 2024-21 Mei 2025) – kombinasi dari dividen tunai dan pertumbuhan nilai investasi.

Grafik Total Return Sucorinvest Monthly Income Fund 1 Tahun, Sumber: Bareksa

Cocok untuk yang Sibuk dan Tidak Mau Ribet

Sucorinvest Monthly Income Fund ini ibarat punya “mesin uang” pribadi. Kamu tidak perlu memantau harga saham, tidak harus paham teknikal analisis, cukup percaya pada pengelolaan dari tim profesional.

Investasinya juga bisa dimulai dari modal Rp10 juta saja di Super App Investasi Bareksa. Mulailah investasi di Sucorinvest Monthly Income Fund, dan nikmati penghasilan tambahan setiap bulan tanpa harus kerja lebih keras.

Beli Sucorinvest Monthly Income Fund

(ADV | hm)

* * *

Ingin berinvestasi aman di emas dan reksa dana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini​
- Download aplikasi reksa dana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksa dana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksa dana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER

Konten bersponsor. Investasi Reksa Dana mengandung risiko, calon investor/investor wajib memahami prospektus, memperhatikan profil risiko dan tujuan investasi. Kinerja masa lalu tidak menjamin/mencerminkan indikasi kinerja di masa yang akan datang. Investasi Reksa Dana mengandung risiko. Calon investor/investor wajib membaca dan memahami prospektus dan informasi ringkas Produk Investasi (Fund Fact Sheet) sebelum berinvestasi Reksa Dana. Dalam melakukan transaksi jual dan beli Reksa Dana, calon investor/investor diharapkan memperhatikan profil risiko, kondisi keuangan serta tujuan investasi dari masing-masing calon investor/investor