Bareksa.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat penurunan secara year to date hingga minggu ke dua awal tahun 2020. Hingga 8 Januari 2020, IHSG tercatat di level 6.225,69 atau turun 1,17 persen.

Namun beberapa saham berkapitalisasi besar tetap bertumbuh baik, seperti saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) yang naik 8,1 persen ke level Rp2.270. Kenaikan saham HMSP ternyata ikut mendorong salah satu produk reksadana di Bareksa.

Produk tersebut adalah Shinhan Equity Growth. Produk yang diluncurkan Shinhan Asset Management Indonesia pada 15 Agustus 2012 ini menjadi satu-satunya reksadana saham di Bareksa yang memberikan return positif secara year to date hingga 8 Januari 2020.

Pada periode ini, return Shinhan Equity Growth mencapai 0,5 persen. Bahkan, produk ini berada di peringkat tiga antara dominasi return positif reksadana pendapatan tetap.

Per Oktober 2019, Shinhan Equity Growth memang menempatkan saham HMSP dalam portofolio investasinya, bersama dengan saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).

Sekilas mengenai Shinhan Equity Growth, produk ini bertujuan untuk memberikan hasil yang optimal untuk para investor dalam jangka panjang melalui proses investasi yang dilakukan secara selektif dan pengelolaan yang penuh ke hati-hatian di dalam pasar modal Indonesia pada efek bersifat ekuitas.

Sumber: Bareksa.com

Produk ini punya kebijakan investasi 80 persen hingga 100 persen dalam ekuitas domestik dan antara 0 persen hingga 20 persen dalam instrumen pasar uang domestik.

Adapun untuk membeli produk ini cukup menyisihkan Rp100.000 sebagai minimal pembelian. Saat ini, Shinhan Equity Growth memiliki nilai aktiva bersih per unit Rp2.204,76.

Perlu diketahui, reksadana ialah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Sementara, bagi yang ingin berinvestasi di reksadana saham, perlu diketahui bahwa jenis reksadana ini merupakan reksadana yang memiliki risiko tinggi untuk investor dengan karakter agresif. Untuk itu, reksadana jenis saham cocok untuk investasi jangka panjang atau lebih dari 5 tahun.

(AM)

***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.