Hasilkan Return Tertinggi dalam 3 Bulan, Reksa Dana Ini Jadi Unggulan

Bareksa.com - Dalam sebulan terakhir, imbal hasil (return) indeks reksa dana saham masih tertekan hingga minus 0,08 persen meskipun IHSG telah mencatatkan return positif 1,49 persen. Kinerja indeks reksa dana saham ini, mencerminkan bahwa dari mayoritas produk reksa dana saham mencatatkan penurunan return.

Kendati demikian, apabila melihat kinerja reksa dana saham dalam 3 bulan terakhir (periode 10 Juli – 10 Oktober 2016), ternyata indeks reksa dana saham mampu menghasilkan return positif 3,62 persen. Hasil ini masih lebih rendah bila dibandingkan dengan IHSG yang menghasilkan return 7,83 persen. Hal ini dikarenakan kinerja reksa dana saham dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti strategi alokasi aset dan jumlah saham dalam kelolaan reksa dana. (Baca juga: Kinerja Reksa Dana Saham Tertinggal IHSG 5 Tahun Terakhir, Apa Penyebabnya?)

Pada Marketplace Reksa Dana Bareksa, terdapat sejumlah produk yang meraih return tertinggi dalam 3 bulan terakhir dan mampu mengalahkan kinerja IHSG. Bahkan sejak awal tahun hingga saat ini pun, kinerja sejumlah reksa dana ini mencapai lebih dari 20 persen seperti yang tampak pada tabel dibawah ini:

Tabel: Daftar Reksa Dana Saham pada Marketplace Investasi Bareksa, Periode 3 Bulan Terakhir

Sumber: Bareksa.com

Berdasarkan tabel diatas, reksa dana Sucorinvest Equity Fund dan Sucorinvest Sharia Equity Fund menghasilkan return masing-masing sebesar 13,64 persen dan 10,89 persen dalam 3 bulan terakhir. Sementara itu, sepanjang tahun 2016 kedua reksa dana saham ini telah membukukan return mencapai 36,75 persen dan 34,59 persen, mengalahkan IHSG yang tercatat hanya menghasilkan return 7,83 persen.

Grafik: Pergerakan NAB Reksa Dana Saham Sucorinvest Equity Fund dan Sucorinvest Sharia Equity Fund

Sumber: Bareksa.com

Kinerja kedua reksa dana yang dikelola oleh PT Sucorinvest Asset Management ini ditopang dari kenaikan harga saham-saham dalam portofolionya. Seperti yang tercantum pada fund fact sheet kedua reksa dana ini, terdapat 3 saham korporasi yang sama dan menjadi top holding dalam kelolaan reksa dana.

Adapun ketiga saham yang menjadi top holding tersebut adalah saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM), PT Astra International Tbk (ASII), dan PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM). Berdasarkan data Bareksa, saham ANTM sepanjang tahun 2016 meningkat hingga 151,6 persen. Kemudian saham ASII dan TLKM juga membukukan return cukup besar yakni 37,9 persen dan 33.98 persen.

Kemudian, kinerja reksa dana saham yang tidak kalah memukau dalam mencetak untung adalah Pinnacle Strategic Equity Fund, kelolaan PT Pinnacle Persada Investama. Reksa dana ini dalam 3 bulan terakhir menghasilkan return 12,50 persen. Reksa dana yang belum genap setahun ini pun tercatat sebagai salah satu reksa dana penghasil return tertinggi sejak awal tahun pada Marketplace Investasi Bareksa yakni 29,41 persen.

Grafik: Pergerakan NAB Reksa Dana Pinnacle Strategic Equity Fund

Sumber: Bareksa.com

Pada fund fact sheet, reksa dana yang diluncurkan pada tahun 2015 ini memiliki 3 sektor dengan proporsi besar yaitu sektor barang konsumsi sebesar 28,8 persen, sektor keuangan sebesar 25,3 persen, dan sektor infrastruktur sebesar 9,1 persen.

Dari ketiga sektor tersebut, sektor barang konsumsi merupakan sektor yang mengalami kenaikan tertinggi yakni mencapai 20,60 persen. Selain itu, sektor keuangan dan infrastruktur masing-masing meningkat 15,20 persen dan 12,20 persen juga turut menopang kinerja reksa dana ini.

Reksa dana saham, dalam jangka waktu yang relatif panjang memang berpotensi menghasilkan imbal hasil yang cukup besar. Namun perlu dicatat, potensi keuntungan yang besar juga memiliki risiko yang besar pula didalamnya (high risk high return). Oleh karena itu, sebelum berinvestasi pada reksa dana saham harus mempertimbangkan pula profil risiko dan tujuan investasi masing-masing.

***

Ingin berinvestasi reksa dana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.