September Rawan Koreksi Saham, Reksa Dana Pasar Uang Bisa Jadi Alternatif

Bareksa.com – Sejak awal tahun hingga pertengahan Agustus 2016, IHSG telah mencetak return cukup tinggi yakni 18,91 persen dan indeks reksa dana saham sebesar 18,12 persen. Namun memasuki periode September, return IHSG menyempit (koreksi) menjadi 16,94 persen per 8 September 2016.

Koreksi pada pasar saham ini membuat kinerja IHSG dan reksa dana saham menjadi tertekan hingga menghasilkan return minus 1,61 persen dan minus 2,68 persen dalam sebulan terakhir ini.

Grafik: Pergerakan IHSG dan Indeks Reksa Dana Saham, Year-To-Date (YTD)

Sumber: Bareksa.com

Menurut Manuel Pakpahan, Direktur PT Mega Asset Management, periode September-Oktober merupakan periode yang krusial untuk IHSG terkoreksi, pasalnya pasar sudah bergerak terlalu tinggi dan rawan terkoreksi akibat sentiment dari ekonomi global. (Baca Juga: IHSG Rawan Terkoreksi, Masih Bisakah Untung Berinvestasi Reksa Dana Saham?)

“Meski kondisi fundamental dalam negeri mendukung, IHSG masih rawan terkoreksi pada periode ini (September-Oktober) akibat faktor ekonomi dan politik global yang bisa menjadi sentimen negatif untuk kondisi pasar dalam negeri,” ujar Manuel kepada Bareksa.

Bila ditelisik berdasarkan data historikal pergerakan IHSG dan reksa dana saham dalam 5 tahun terakhir, memang terlihat adanya kecenderungan koreksi setelah periode Agustus menuju Oktober. Seperti yang terjadi pada Agustus 2011, IHSG dan indeks reksa dana saham dari 12,08 persen dan 7,21 persen menjadi minus 4,79 persen dan minus 10,09 persen.

Kemudian pada periode Agustus tahun 2015, IHSG dan indeks reksa dana saham pun cenderung turun dari 28,78 persen dan 13,73 persen menjadi 12,10 persen dan 0,98 persen, seperti yang tampak pada grafik di bawah ini.

Grafik: Pergerakan IHSG dan Indeks Reksa Dana Saham, Dalam 5 Tahun Terakhir

Sumber: Bareksa.com

Koreksi yang terjadi dengan rentan waktu relatif pendek ini, tentunya juga dapat menimbulkan potensi kerugian apabila kita menempatkan pada instrumen investasi yang berfluktuasi tinggi seperti saham dana reksa dana saham. Oleh karena itu, sebagai alternatif menempatkan uang untuk investasi saham atau reksa dana ini dapat kita alihkan sementara pada aset investasi yang relatif stabil seperti reksa dana pasar uang atau deposito.

Hal tersebut dapat kita lakukan guna memaksimalkan keuntungan di kala pasar saham cenderung koreksi. Sifat reksa dana pasar uang yang stabil karena memiliki mayoritas aset berupa deposito dan surat utang kurang dari setahun, tentunya dapat kita manfaatkan dalam situasi pasar yang seperti ini. kemudian ketika pasar sudah menunjukkan hasil arah yang positif (bullish) kita dapat mulai membeli saham atau reksa dana saham.

Bila dibandingkan dengan deposito, keuntungan yang didapat dari menyimpan uang pada reksa dana saham bisa lebih besar karena tidak dikenakan pajak sebesar 20 persen seperti bunga deposito sehingga hasil yang didapat bisa maksimal. Pada Marketplace Reksa Dana Bareksa, terdapat sejumlah reksa dana pasar uang berkinerja di atas benchmark yang dapat menjadi pilihan, yakni sebagai berikut:

Tabel: Daftar Reksa Dana Pasar Uang Pada Marketplace Investasi Bareksa Dalam Sebulan terakhir

Sumber: Bareksa.com

***

Ingin berinvestasi reksa dana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.