BeritaArrow iconPasar ModalArrow iconArtikel

Pelaku Industri Sistem Pembayaran Bergeser, OVO Pimpin Pasar Uang Elektronik di 2019

Abdul Malik09 November 2020
Tags:
Pelaku Industri Sistem Pembayaran Bergeser, OVO Pimpin Pasar Uang Elektronik di 2019
Deputi Gubernur BI, Sugeng saat berbicara dalam peluncuran peluncuran Indonesia Fintech Society (IFSoc) secara virtual di Jakarta, (9/11/2020). (Akun Youtube Unika Atmajaya/Bareksa AM)

BCA masih jadi pemimpin pangsar industri sistem pembayaran dengan market share 23 persen

Bareksa.com - Deputi Gubernur Bank Indonesia, Sugeng menyatakan terjadi pergeseran pelaku usaha sistem pembayaran di Indonesia sejak industri financial technology mulai marak di Indonesia. Jika pada 2015, pemimpin pasar sistem pembayaran didominasi oleh perbankan. Namun pada 2019, fintech dompet digital mulai menggeser dan berada di jajaran teratas.

Dalam materi paparan Sugeng terungkap. secara berurutan urutan pertama hingga kelima ditempati BCA, Bank BRI, Bank Mandiri, BNI dan CIMB Niaga menguasasi sistem pembayaran menggunakan kartu anjungan tunai mandiri (ATM). Posisi ini sama untuk tahun 2015 dan 2019. Untuk transaksi kartu kredit pada 2015 dikuasai oleh BCA, Citibank, Bank Mandiri Bank Mega dan Bank BNI. Pada 2019, posisinya sedikit bergeser, di mana BCA masih di urutan pertama, kemudian disusul Bank Mandiri. CIMB Niaga, BNI dan Bank Mega.

Pelaku Industri Sistem Pembayaran

Promo Terbaru di Bareksa

Illustration

Sumber : materi paparan Deputi Gubernur BI, Sugeng

Pergeseran mencolok di segmen uang elektronik. Pada 2015, pasar uang elektronik diukasai Bank Mandiri dengan share 20 persen, kemudian disusul BCA dan XL Axiata yang masing-masing menggenggam pangsa 19 persen, serta Bank BRI dan Telkomsel yang masih masing-masing memegang market share 10 persen.

Kemudian pada 2019, OVO jadi pemimpin pasar uang elektronik dengan share 20 persen. Kemudian di posisi kedua Bank Mandiri dan Gopay di posisi ketiga dengan masing-masing share 19 persen. Di posisi empat dan lima ada Dana dan BCA dengan market share masing-masing 10 persen.

Secara total market share sistem pembayaran Indonesia baik untuk ATM, kartu kredit dan uang elektronik pada 2015 dikuasai oleh BCA dengan market share 30 persen, disusul Bank BRI (22,2 persen), Bank Mandiri (19,8 persen), BNI (9,5 persen) CIMB Niaga (1,6 persen). Permata Bank (1,1 persen), XL Axiata dan OCBC NISP (0,9 persen), serta Bank Mega dan Bank Danamon masing-masing 0,8 persen.

Namun pada akhir 2019, peta pelaku industri sistem pembayaran berubah. BCA masih jadi pemimpin pangsar dengan share 23 persen, disusul Bank Mandiri dan BRI yang masing-masing menguasai market share 16 persen. Di posisi empat ditempati OVO dengan share 9 persen, kemudian Gopay di urutan kelima dengan share 8,4 persen. Keenam hingga 10 ditempati BNI (8 persen), Dana (4,6 persen), LinkAja (2,5 persen), Shopee (1,6 persen) dan CIMB Niaga (0,9 persen).

Pelaku Industri Sistem Pembayaran