BeritaArrow iconPasar ModalArrow iconArtikel

3 Strategi Bagi Pemburu Dividen Saham

Bareksa06 April 2018
Tags:
3 Strategi Bagi Pemburu Dividen Saham
Seorang investor takut untuk memilih saham. (123RF, Konstantin Sutyagin/Bareksa)

Memasuki bulan April, sejumlah emiten siap memberikan dividen kepada para pemegang sahamnya

Bareksa.com – Memasuki bulan April, sejumlah emiten siap memberikan dividen kepada para pemegang sahamnya. Mengacu pengumuman Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada tahun lalu, setidaknya jadwal pembagian dividen masih akan terus ada hingga akhir Mei.

Artinya dalam dua bulan ini, investor akan dimanjakan oleh dividen-dividen perusahaan yang berhasil mencatatkan laba untuk tahun buku 2017.

Sebelum anda berburu saham yang sudah mengumumkan rencana pembagian dividen, ada baiknya menyimak terlebih dahulu tips dan strategi memilih saham pembagi dividen yang tepat.

Promo Terbaru di Bareksa

1. Perhatikan fundamental keuangan perusahaan

Ini adalah hal wajib yang harus selalu dilakukan oleh investor sebelum memutuskan menanam modal di sebuah perusahaan dengan cara membeli sahamnya. Terlebih jika anda berniat menjadi investor jangka menengah (trading pasif).

Membeli saham pemberi dividen yang fundamentalnya bagus, tentu lebih asyik dibandingkan sebaliknya. Investor tidak perlu khawatir harga saham anjlok setelah dividen dibagikan (ex date), selama rencana ekspansi suatu emiten jelas ke depannya. Bagaimanapun, pembagian dividen mengurangi modal ekspansi perusahaan. Pastikan rencana ekspansi emiten ke depan dibarengi pula oleh kejelasan pendanaan permodalan.

Turunnya harga saham setelah cum date adalah wajar karena tak semua investor akan berinvestasi panjang. Banyak pula pelaku pasar yang khusus masuk ke saham tersebut untuk memburu dividennya saja. Pada umumnya, harga saham akan turun pada masa ex date dengan besaran rasio dividen yield.

2. Besaran rasio dividend yield

Rasio ini mencerminkan perbandingan nilai dividen terhadap harga saham, yang mengindikasikan tingkat keuntungan investasi di suatu saham. Cara menghitung dengan sederhana bisa ditempuh dengan membagi nilai dividen tahunan per saham dengan harga saham saat ini. (Baca Juga : Antara BMRI, BBRI, BBNI dan BBTN : Siapa Bagi Dividen Terbesar?)

Dividend yield yang tinggi bisa disebabkan oleh dua hal, yakni tingginya dividen per lembar atau harga saham yang terbilang masih kecil sehingga diasumsikan murah. Maka, bisa disimpulkan, besarnya nilai nominal dividen bukan berarti merupakan yang paling menguntungkan dari sisi investor.

3. Perhatikan jadwal pembagian dividen

Selain mengumumkan nilai dividen yang akan dibagikan, emiten biasanya mengusulkan jadwal pembagian dividen. Jadwal dividen memuat istilah Cum Date, Ex Date, Recording Date dan Payment Date.

Cum Date merupakan istilah yang paling penting untuk diketahui oleh para investor. Sebab, tanggal itu adalah saat si investor pemegang saham pemberi dividen berhak mendapatkan dividen. Adapun ex date adalah tanggal di mana investor pemilik saham tersebut tidak berhak mendapatkan dividen. (hm)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

autodebet

1.203,47

Up0,44%
Up5,47%
Up9,71%
Up9,85%
Up18,69%
Up8,66%

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.182,49

Up0,46%
Up5,00%
Up8,81%
Up9,05%
--

Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A

1.152,86

Up0,42%
Up4,45%
Up9,61%
Up9,90%
--

Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A

1.045,26

Up1,03%
-----

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua