Apakah Rally IHSG Masih Akan Berlanjut? Turunnya BI Rate Jadi Faktor Pendukung
Turunnya BI Rate mampu mendorong investor domestik meningkatkan kepemilikan saham
Turunnya BI Rate mampu mendorong investor domestik meningkatkan kepemilikan saham
Bareksa.com - Disamping tingginya likuiditas dari luar negeri, penurunan suku bunga acuan juga menjadi pendorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang dalam sepekan terakhir selalu ditutup pada rekor tertinggi, ungkap Head of Research Samuel Aset Management, Lana Soelistyaningsih.
Lana menyebut investor domestik memperbesar kepemilikan mereka di saham karena ada kecenderungan bunga deposito dan kredit akan turut mengalami penurunan. (baca juga: CHART OF THE DAY: Di Era Jokowi, IHSG Naik Terus Meski Dana Asing Keluar. Aneh)
Perlu diingat kembali bahwa BI menaikkan BI rate hingga 200 bps dari Juni 2013 hingga Januari 2015 menjadi 7,75 persen. Kenaikan itu terjadi untuk mengantisipasi adanya twin deficit -- defisit neraca berjalan dan defisit fiskal -- melalui kebijakan moneter.
Promo Terbaru di Bareksa
Sumber: Bareksa.com
Bulan Februari ini, pertama kalinya BI menurunkan suku bunga acuan BI Rate 25 basis poin (bps) menjadi 7,5 persen. Dalam rapat Dewan Gubernur (RDG) 17 Februari 2015 lalu, Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo mengatakan rendahnya inflasi menjadi faktor BI menurunkan tingkat bunga. "Sepanjang tahun 2015 ini kami yakin inflasi stabil dan berada dikisaran 4 persen plus minus 1 persen".
Persoalan twin deficit juga mulai bisa diperbaiki seiring dengan langkah pengetatan moneter yang dilakukan BI. Sebetulnya bukan defisitnya yang menjadi masalah bagi perekonomian, tetapi penyebab defisit yang mayoritas berasal dari konsumsi masyarakat seperti konsumsi bahan bakar minyak (BBM) yang dikhawatirkan akan mendongkrak lonjakan harga barang (inflasi).
Tapi dengan kebijakan ketat BI ditambah dengan langkah pemerintah memangkas nilai subsidi BBM, perlahan diharapkan akan mampu mengerem konsumsi berlebih sehingga inflasi akan turun.
Penurunan suku bunga acuan juga turut mendorong turunnya suku bunga Jakarta Interbank Offered Rate (JISBOR) periode 12 bulan secara signifikan. JISBOR biasa dipakai perbankan sebagai acuan penentuan suku bunga deposito dan suku bunga kredit.
Berdasar pada data BI, JISBOR diakhir Februari ini hanya sebesar 8 persen, turun dari sebelumnya yang berada dikisaran 8,15 sampai 8,2 persen.
Grafik Suku Bunga JISBOR Periode 12 Bulan
Sumber:Bank Indonesia
Turunnya suku bunga kredit tentu akan mampu mendorong perekonomian karena memberikan biaya yang murah bagi perusahaan untuk melakukan ekspansi sehingga akan positif bagi keuangan emiten (perusahaan terbuka) yang ada di Bursa Efek Indonesia. Terlebih pemerintah juga sedang gencar untuk mendorong infrastruktur di Indonesia.
Menurut Lana, realokasi anggaran subsidi ke sektor infrastruktur yang dicanangkan pemerintah dan disetujui anggaran parlemen akan memberikan dampak positif bagi pergerakan saham. Walaupun impak riilnya belum dapat dirasakan dalam jangka pendek, namun sentimennya sudah terjadi di pasar saham.
"Lihat saja harga saham terus naik, padahal sudah cukup mahal jika dilihat dari segi valuasi. Ini karena sentimen positif dari domestik," tambah Lana.
Dibalik banyaknya sentimen positif bagi IHSG di awal tahun ini, Lana tetap menyarankan agar investor tetap berhati-hati. Saat ini kekhawatiran masih datang dari The Fed yang masih berpotensi untuk meningkatkan suku bunga sehingga potensi pelemahan indeks masih dapat terjadi tanpa bisa diprediksi. (np)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
| Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
|---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.202,31 | ||||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.182,14 | - | - | ||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A | 1.152,54 | - | - | ||||
Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A | 1.044,31 | - | - | - | - | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.