Harga Emas Tembus Rekor di Atas US$3.900, Analis Rekomendasikan Strong Buy
Harga emas dunia melonjak ke rekor baru di atas US$3.900, didorong ketidakpastian politik AS dan ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed

Harga emas dunia melonjak ke rekor baru di atas US$3.900, didorong ketidakpastian politik AS dan ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed
Bareksa - Harga emas dunia melonjak melampaui US$3.900 per ons untuk pertama kalinya pada Senin (6/10/2025). Mengutip investing, harga emas menembus US$3.932 per ons pada pukul 10.45 WIB, naik 1,11% atau bertambah US$42,98 dari harga penutupan hari sebelumnnya. Menurut riset Daily Market Update Treasury (6/10), rekomendasi emas tetap Strong Buy.
Grafik: Pergerakan Harga Emas (6/10/2025)
Sumber: Investing
Kenaikan tajam harga emas ini dipicu oleh ketidakpastian politik di Amerika Serikat (AS) akibat penutupan pemerintahan (government shutdown) yang belum terselesaikan, sehingga menunda rilis data ekonomi penting. Kondisi tersebut memperkuat minat investor terhadap emas sebagai aset safe haven. Selain itu, penundaan data ekonomi memperkuat ekspektasi penurunan suku bunga Bank Sentral AS (The Fed) pada Oktober, yang secara historis menjadi katalis positif bagi harga emas.
Promo Terbaru di Bareksa
Harga emas dalam negeri dalam mata uang rupiah juga menguat 0,94% menjadi Rp2.163.178 per gram, sejalan dengan pelemahan dolar AS dan potensi pelonggaran kebijakan moneter global. Harga emas dalam negeri naik 0,94% dari hari kemarin, meningkat 9,82% sebulan terakhir dan melesat 44% sepanjang tahun berjalan (YTD) per 6/10 atau sekitar 9 bulan terakhir.
Rekomendasi Investasi Emas
UBS memperkirakan harga emas global dapat mencapai US$4.200 per ons dalam beberapa bulan ke depan, seiring tren penurunan suku bunga dan lemahnya dolar AS. Karena itu, Tim Analis Treasury merekomendasikan semua profil investor yakni konservatif, moderat, hingga agresif disarankan mengambil posisi Strong Buy terhadap emas.
Menurut Andy Nugraha, Analis Dupoin Futures Indonesia, tren teknikal emas masih bullish, dengan momentum positif yang didukung oleh candlestick dan indikator Moving Average. Emas berpotensi menguji level US$3.950 per ons dengan level support penting di US$3.876 per ons jika terjadi koreksi.
Menurut dia, saat ini pasar memperkirakan pemangkasan Fed Rate 25 basis poin pada rapat Oktober 2025 dan total 47 bps hingga akhir tahun, yang menekan dolar AS dan meningkatkan daya tarik emas. Meski ada potensi profit taking setelah reli delapan pekan, dia menilai setiap koreksi justru menjadi peluang beli kembali, mengingat ketidakpastian fiskal dan geopolitik global masih tinggi.
“Secara keseluruhan, prospek emas tetap bullish. Selama harga mampu bertahan di atas US$3.876, peluang menuju US$3.950 bahkan lebih tinggi tetap terbuka lebar. Shutdown pemerintah AS, ekspektasi kebijakan dovish The Fed, serta melemahnya dolar menjadi katalis yang mendukung reli emas dalam jangka pendek,” dia menjelaskan.
(Rahmat H/AM)
***
DISCLAIMER
Fitur Bareksa Emas dikelola oleh PT Bareksa Inovasi Digital, berkerja sama dengan Mitra Emas berizin.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
| Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
|---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.198,46 | ||||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A | 1.148,27 | - | - | ||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.177,25 | - | - | ||||
Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A | 1.033,06 | - | - | - | - | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
