Saham ASII Berpotensi Balik Arah Jadi Bullish
Saham ASII pada penutupan perdagangan Jumat 29 Juni 2018, menguat 3,93 persen ke level Rp6.600

Saham ASII pada penutupan perdagangan Jumat 29 Juni 2018, menguat 3,93 persen ke level Rp6.600
Bareksa.com - Harga saham PT Astra International Tbk (ASII) pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu (Jumat 29 Juni 2018) mampu ditutup menguat 3,93 persen ke level Rp6.600 per lembar saham.
Saham ASII sendiri ditransaksikan sebanyak 3.718 kali dengan nilai transaksi mencapai Rp286,13 miliar sepanjang perdagangan hari Jumat pekan lalu.
Menurut pantauan terhadap aktivitas broker summary, pada data perdagangan Jumat, kenaikan harga saham ASII ini didorong oleh transaksi yang dilakukan beberapa top buyer, antara lain Credit Suisse Sekuritas Indonesia yang merupakan pembeli terbanyak dengan membeli sebanyak 104.766 lot saham dengan nilai transaksi sebesar Rp68 miliar. Kemudian, Nomura Sekuritas Indonesia membeli sebanyak 63.219 lot saham dengan nilai transaksi sebesar Rp41,03 miliar, dan Mandiri Sekuritas membeli sebanyak 49.438 lot saham dengan nilai transaksi sebesar Rp32,1 miliar.
Promo Terbaru di Bareksa
Adapun penjual terbanyak pada hari tersebut, yaitu Bahana Sekuritas dengan menjual sebanyak 115.071 lot saham dengan nilai transaksi sebesar Rp74,7 miliar, Deutsche Sekuritas Indonesia menjual sebanyak 75.125 lot saham dengan nilai transaksi sebesar Rp48,8 miliar, dan Maybank KimEng Sekuritas menjual sebanyak 41.695 lot saham dengan nilai transaksi sebesar Rp27,1 miliar.
Meski menguat di akhir pekan lalu, jika dilihat secara year to date hingga penutupan perdagangan pekan lalu (Jumat), saham ASII masih turun sebanyak 22,1 persen.
Analisis Fundamental
Secara fundamental laporan keuangan, pendapatan emiten otomotif ini pada kuartal pertama 2018 meningkat sebesar 14 persen menjadi Rp55,8 triliun dibandingkan periode sama tahun lalu. Hal ini didorong oleh kinerja penjualan segmen otomotif yang naik tipis 7,3 persen menjadi Rp26 triliun, dan segmen penjualan alat berat, pertambangan, dan konstruksi yang naik 38 persen menjadi Rp19 triliun.
Namun, laba bersih Astra turun tipis 1,9 persen menjadi Rp4,9 triliun pada tiga bulan pertama tahun ini, dibandingkan Rp5,1 triliun pada kuartal pertama 2017 lalu.
Seperti diketahui, gabungan pendapatan dari segmen otomotif dan alat berat berkontribusi 80 persen terhadap total pendapatan ASII pada kuartal pertama 2018 ini. Selebihnya berasal dari segmen jasa keuangan, agribisnis, infrastruktur dan logistik, teknologi informasi, serta properti.
Sementara itu, penjualan mobil Astra kembali turun di sepanjang Mei 2018. Berdasarkan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil Astra pada Mei hanya mencapai 48.720 unit.
Catatan tersebut turun sekitar 4,39 persen dari posisi April 2018 yang mencapai 50.956 unit. Begitu juga jika dibandingkan dengan posisi Mei tahun 2017. Pada periode itu, penjualan mobil Astra mencapai 50.071 unit.
Secara total, penjualan mobil Astra sepanjang Januari sampai Mei 2018 mencapai 241.628 unit atau turun 7,68 persen dari periode yang sama tahun 2017 sebanyak 261.743 unit.
Penurunan penjualan itu membuat market share mobil Astra kembali mengalami penurunan dari 53 persen per Mei 2017 menjadi 48 persen. Market share Astra sendiri sudah menurun sepanjang tahun ini jika dibandingkan lima bulan pertama tahun lalu.
Analisis Teknikal Saham ASII

Sumber: Bareksa.com
Secara teknikal, terlihat pergerakan saham ASII masih berada dalam trend bearish (penurunan). Pergerakan harga pada penutupan Jumat lalu berhasil menembus resistance terdekat di Rp6.525, dan dapat dilihat candle membentuk pola closing bullish marubozu, yang mana hal ini mengindikasikan potensi terjadinya pembalikan arah dari bearish menjadi bullish.
Sementara itu, harga saham ASII masih berada di bawah indicator exponential moving average (EMA) 21 dan 34. Adapun, indicator relative strength index (RSI) masih netral dan berada di level 42 persen, yang masih menunjukkan potensi kenaikan harga. Selain itu, volume perdagangan masih menunjukkan peningkatan yang stabil, dan diperkirakan cukup kuat untuk meningkatkan harga saham ASII.
Diperkirakan harga saham ASII akan mengalami penguatan dan diperdagangkan dalam rentang harga Rp6.350 sampai dengan Rp7.100 per lembar saham. (hm)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
| Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
|---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.203,01 | ||||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.182,67 | - | - | ||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A | 1.153,01 | - | - | ||||
Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A | 1.044,45 | - | - | - | - | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.