Berita Hari Ini : Defisit APBNP 2017 hanya 2,42 Persen, AKRA Bangun 350 SPBU
WEGE memperkirakan arus kas perusahaan mencapai Rp240 miliar pada 2017

WEGE memperkirakan arus kas perusahaan mencapai Rp240 miliar pada 2017
Bareksa.com - Berikut ini adalah intisari perkembangan penting di pasar modal dan aksi korporasi, yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Selasa, 09 Januari 2017 ;
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P)
Defisit APBN-P 2017 menipis di bawah asumsi awal. Data terbaru yang dirilis oleh Kementerian Keuangan (Kemkeu) menunjukkan, defisit anggaran APBNP 2017 hanya 2,42 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Angka itu lebih rendah dari pengumuman sebelumnya 2,57 persen.
Promo Terbaru di Bareksa
Penurunan defisit anggaran tersebut terjadi seiring tambahan penerimaan negara sebesar Rp4,2 triliun hingga 8 Januari 2018. Pada saat bersamaan belanja negara turun sekitar Rp15,6 triliun.
PT AKR Corporindo Tbk (AKRA)
AKRA berencana membangun 350 unit Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) melalui kerja sama dengan perusahaan minyak dan gas bumi (migas) asal Inggris, British Petroleium (BP).
Presiden Direktur AKR Corporindo, Haryanto Adikoesoemo mengatakan rencana tersebut akan diwujudkan secara bertahap dalam rentang 10 tahun.
PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE)
Perusahaan konstruksi gedung, WEGE, memperkirakan arus kas perusahaan mencapai Rp240 miliar pada akhir Desember 2017 atau terus meningkat dibandingkan dengan Rp192 miliar pada November 2017.
Berdasarkan keterangan tertulis perusahaan, manajemen perusahaan menyatakan kontribusi arus kas positif tersebut didukung oleh penerimaan kas yang berupa pencairan piutang serta pembayaran uang muka dari pelanggan.
Sampai akhir Desember 2017, perusahaan membukukan kontrak dihadapi (order book) Rp12,92 triliun. Order book tersebut terdiri atas kontrak baru senilai Rp7,32 triliun dan kontrak bawaan (carry over) tahun sebelumnya Rp5,6 triliun.
PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA)
Emiten produsen ban MASA, melaporkan telah memakai dana hasil rights issue Rp1,53 triliun sampai akhir 2017.
Dalam keterbukaan informasi, Direktur MASA Y. Ade B. M. menyampaikan, perusahaan sudah merealisasikan dana rights issue Rp1,53 triliun sampai akhir tahun lalu.
Realisasi penggunaan dana paling besar diperuntukkan bagi investasi Rp656,77 miliar. Selanjutnya modal kerja menyerap biaya Rp577,49 miliar, dan perluasan usaha Rp258,4 miliar.
PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA)
Pada tahun ini Jaya Ancol menyiapkan dana untuk pengembangan rekreasi dengan total investasi Rp525 miliar. Jaya Ancol juga tengah mempersiapkan coaster baru yang sekarang sedang diproduksi dan akan diluncurkan pada 2019.
Sebelumnya pada musim liburan akhir tahun lalu, PJAA mencatatkan lonjakan jumlah pengunjung
Agung Praptono, Sekretaris Perusahaan Jaya Ancol mengatakan, pada musim liburan periode 23 Desember sampai 7 Januari 2018, perusahaan mencatatkan kenaikkan jumlah pengunjung sebesar 2 persen dari tahun sebelumnya. Dari awalnya sebanyak 1,042 juta pengunjung pada 2016 menjadi 1,064 juta pada 2017.
PT Bank Yudha Bhakti Tbk (BBYB)
Kepemilikan saham PT Asabri di BBYB mengalami penyusutan di BBYB. menjadi 34,12 atau 1,6 miliar dari sebelumnya 1,75 miliar atau setara dengan 37,23 persem saham BBYB.
Sebagai informasi seluruh saham BBYB yang beredar di Bursa Efek mencapai 4,69 miliar. (AM)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
| Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
|---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.202,74 | ||||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.182,32 | - | - | ||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A | 1.152,7 | - | - | ||||
Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A | 1.045,13 | - | - | - | - | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.