PTBA Siap Tingkatkan Penjualan Batu Bara ke PLN
Bukit Asam memandang support perseroan ke PLN tidak akan mengganggu kinerja keuangannya

Bukit Asam memandang support perseroan ke PLN tidak akan mengganggu kinerja keuangannya
Bareksa.com - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) memastikan bahwa supply batu bara ke PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) akan meningkat, sesuai kebutuhan PLN dan meningkatnya volume produksi perseroan. Bukit Asam memandang support perseroan kepada PLN tidak akan mengganggu kinerja keuangannya.
Direktur Utama Bukit Asam, Arviyan Arifin, menuturkan perseroan memang berkomitmen membangun sinergi antar badan usaha milik negara (BUMN). Bahkan, tahun ini Bukit Asam telah memasok batu bara lebih banyak dari pada kontrak yang telah ditandatangani dengan PLN.
"Secara persentase total penjualan, maksimal kita bisa penuhi kebutuhan PLN demi mendukung terciptanya energi dari bahan batu bara yang terjangkau di masa depan," kata dia, di Jakarta, Kamis, 19 Oktober 2017.
Promo Terbaru di Bareksa
Dia mengatakan bahwa perseroan memprioritaskan support batu bara kepada PLN sebagai bentuk sinergi. Arvyan berpendapat bahwa hal itu tidak berimplikasi negatif pada neraca keuangan Bukit Asam, buktinya perseroan berhasil membukukan pertumbuhan laba bersih yang signifikan tahun ini.
Pertumbuhan laba bersih perseroan diperoleh meskipun persentase penjualan batu bara Bukit Asam kepada PLN meningkat. Saat ini perseroan menjual sebanyak 60 persen produksi batu bara kepada PLN.
"Sebelumnya persentasenya sekitar 50 persen," terang Arvyan.
Lakukan Efisiensi
Bukit Asam menyikapi meningkatnya penjualan batu bara kepada PLN dengan melakukan efisiensi dalam pengelolaan tambang. Hal itu membuat penjualan perseroan lebih prduktif.
Bulan lalu, harga saham Bukit Asam sempat turun 17,25 persen usai PLN meminta skema harga khusus batu bara untuk PLN kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). PLN meminta harga batu bara yang dijual kepada pihaknya tidak mengikuti harga global dan megajukan skema cost plus margin.
Meskipun skema penjualan cost plus margin yang diajukan PLN akhirnya ditolak Kementerian ESDM, PLN masih tetap mengupayakan bisa memperoleh harga batu bara secara wajar, tidak mengikuti harga internasional. Di sisi lain, volume penjualan batu bara Bukit Asam kepada PLN cukup signifikan.
Perseroan belum memutuskan terlibat dalam akuisisi saham divestasi PT Freeport Indonesia. Hingga saat ini perseroan belum mendapatkan instruksi untuk terlibat dalam transaksi itu.
Direktur Keuangan Bukit Asam, Orias Moedak mengatakan, perseroan belum memiliki rencana sama sekali terkait rencana tersebut. Bahkan dia menyebut bahwa harga divestasi saham Freeport Indonesia saja hingga saat ini belum jelas.
Bukit Asam memperoleh laba bersih sebesar Rp2,63 triliun sepanjang sembilan bulan di 2017, meningkat 150,4 persen dari realisasi periode sama tahun lalu sebesar Rp1,05 triliun. Laba bersih per saham Bukit Asam saat ini sebesar Rp1.246 per saham.
Kinerja Kuartal III
Pendapatan perseroan sepanjang Januari-September tahun ini tercatat sebesar Rp13,22 triliun, naik 31,7 persen dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp10,04 triliun. Peningkatan pendapatan perseroan merupakan hasil dari upaya penetrasi pasar untuk menjual batu bara low to medium range calorie.
Volume penjualan batu bara Bukit Asam hingga kuartal III 2017 sebesar 17,24 juta ton, meningkat 13,8 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar 15,14 juta ton. Peningkatan signifikan terjadi pada penjualan domestik, sebesar 1,83 juta ton, naik 20 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Selain volume, harga jual rata-rata batu bara meningkat seiring kenaikan Indonesia coal index (ICI) dan harga batu bara acuan (HBA). Harga jual rata-rata naik 15 persen dari periode sama tahun 2016. (AM)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
| Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
|---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.202,74 | ||||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.182,32 | - | - | ||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A | 1.152,7 | - | - | ||||
Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A | 1.045,13 | - | - | - | - | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.