Analis Macquarie: Kenaikan Harga Saham PGAS Hanya Sementara
Ke depannya, PGAS dinilai akan menghadapi sejumlah tantangan dalam mengembangkan bisnisnya

Ke depannya, PGAS dinilai akan menghadapi sejumlah tantangan dalam mengembangkan bisnisnya
Bareksa.com – Harga saham distributor gas PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) mengalami kenaikan 35 poin menjadi Rp4865 per saham saat penutupan perdagangan hari ini, Selasa 7 April. Salah satu penyebabnya adalah rencana perusahaan yang akan membagikan deviden sebesar Rp144,8 per saham.
Grafik Pergerakan Intraday Saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS)

Promo Terbaru di Bareksa
Sumber: Bareksa
Kenaikan harga saham telah terjadi dalam sepekan terakhir, setelah dalam empat bulan sebelumnya harga saham PGAS mengalami tekanan. Harga saham PGAS mengalami penurunan 21,46 persen dari harga penutupan tanggal 21 November lalu.
Analis Macquarie Lyall Taylor menilai kenaikan harga saham yang terjadi hanya bersifat sementara (short-term). Alasannya, PGAS ke depannya akan menghadapi beberapa tantangan strategis.
Diantaranya adalah kesulitan PGAS dalam mengembangkan bisnisnya di tahun-tahun mendatang karena volume suplai gas PGAS yang diperkirakan akan terus berkurang. Beda halnya dengan Pertagas,anak usaha Pertamina jauh lebih baik karena didukung oleh suplai gas Pertamina.
Selain itu, pertagas juga telah membuat terobosan lebih cepat ke sektor hilir dan diperkirakan akan menjadikan persaingan dengan PGAS menjadi sangat kompetitif terutama dalam halnya memasok gas untuk industri di Jawa Barat/ Tengah dan Sumatera. Dibandingkan PGAS, Lyall menilai posisi pertagas jauh lebih baik karena konsumennya didominasi untuk kebutuhan PLN dan industri besar single-site.
Margin usaha PGAS juga diperkirakan akan terus mengalami penurunan. Berdasarkan data Bareksa, margin keuntungan PGAS dalam lima tahun belakangan ini terus mengalami penurunan.
Sebagai perbandingan, margin operasional PGAS di tahun 2014 turun menjadi 28,81 persen dibandingkan tahun lalu yang masih tercatat di atas 30 persen.
Grafik Perbandingan Rasio Margin Operasional dan Keuntungan PGAS Periode 2010-2014

Sumber: Bareksa
Penurunan terjadi seiring penurunan kontribusi pendapatan dari segmen distribusi yang selama ini mendominasi pendapatan PGAS. Pada tahun 2014, misalnya, kontribusi pendapatan distribusi gas turun menjadi 85 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang berkontribusi sebesar 92 persen dari total pendapatan PGAS.
Grafik Perbandingan Kontributor Pendapatan PGAS 2013 & 2014

Sumber: Laporan keuangan PGAS, diolah Bareksa
Selain itu, Lyall juga menilai permintaan pemerintah agar BUMN mendukung pembangunan pembangunan infrastruktur dengan mengurangi jumlah deviden yang dibayarkan juga akan berdampak negatif bagi PGAS. Pasalnya, pemerintah dengan kebijakan ini, meminta PGAS untuk meningkatkan investasinya dalam penyaluran gas melalui pipa transmisi atau yang lebih dikenal dengan open access. Alasannya, agar masyarakat dapat memperoleh gas dengan harga yang lebih murah.
Padahal, pendapatan penyaluran gas melalui pipa transmisi memiliki margin yang lebih kecil dibandingkan pendapatan dari penyaluran melalui distribusi.(al)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
| Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
|---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.201,44 | ||||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.181,6 | - | - | ||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A | 1.152,06 | - | - | ||||
Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A | 1.047,01 | - | - | - | - | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.