BeritaArrow iconBerita Ekonomi TerkiniArrow iconArtikel

Samuel Aset Manajemen Terapkan Strategi Defensif Sejak Mei 2

Bareksa04 Juli 2014
Tags:
Samuel Aset Manajemen Terapkan Strategi Defensif Sejak Mei 2
Agus Yanuar, President Director PT Samuel Aset Manajemen (Bareksa.com)

Antisipasi risiko pelemahan nilai tukar rupiah dan geopolitik di Timur Tengah

Bareksa.com - Menghadapi kondisi makro Indonesia, dimana nilai tukar rupiah terus melemah, PT Samuel Aset Manajemen menjelaskan strateginya dalam pengelolaan portofolio investasi dalam wawancara kepada Bareksa.com.

“Sejak akhir Mei, strategi kami lebih defensif dengan menambah posisi kas dan bobot pada saham-saham berpenghasilan Dolar Amerika” ungkap Agus Yanuar, President Director PT Samuel Aset Manajemen.

Dari awal bulan Mei 2014, nilai tukar rupiah sudah terdepresiasi sekitar 4,7 persen dari level Rp11.400 per dolar menjadi Rp11.950 per dolar.

Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan turunnya nilai tukar rupiah. Pelemahan pertumbuhan ekonomi Cina serta larangan eskpor bahan mineral mentah menurunkan ekspor tambang bahan mineral, batubara serta minyak kelapa sawit.

Sementara konsumsi Indonesia terus bertumbuh seiring dengan kenaikan jumlah golongan kelas menengah di Indonesia serta tingkat bunga acuan yang rendah, peningkatan sektor infrastruktur mendorong kenaikan impor.

Hal tersebut menyebabkan neraca perdagangan Indonesia kembali mengalami defisit yang juga akan memicu defisit pada neraca berjalan.

Ditengah pelemahan nilai tukar rupiah dan menjelang pemilihan presiden, Agus tidak melihat adanya kepanikan pada investor reksadana Samuel.

Penjualan reksadana oleh investor (redemption) di bulan Mei lebih disebabkan realisasi keuntungan mengingat return reksadana dari Januari hingga Mei cukup tinggi

Terlihat pada lingkaran merah di grafik dibawah ini, return reksadana saham Samuel yakni Sam Indonesia Equity Fund dan SAM Sharia Equity Fund diatas 20 persen untuk periode Januari sampai awal Mei 2014.

Sedangkan untuk periode Januari sampai 3 Juli 2014, Sam Indonesia Equity Fund dan SAM Sharia Equity Fund masing-masing memberikan return 20,44 persen dan 20,19 persen.

Pada periode yang sama IHSG, LQ45 dan Indeks Reksadana Saham memberikan return 14,38 persen, 16,12 persen dan 14,7 persen.

Grafik Kinerja Reksadana PT Samuel Aset Manajemen Dengan Benchmark

Illustration

Sumber: Bareksa.com

“Platform kedua calon presiden sama yakni pro pasar, pro pertumbuhan dan pro penciptaan lapangan pekerjaan. Jadi siapapun yang terpilih sisi ekonomi tetap positif” papar Agus ketika ditanya terkait Pemilihan Presiden 9 Juli 2014.

Agus berharap pos-pos ekonomi dalam kabinet nantinya akan diisi oleh teknokrat dengan kebijakan pro pasar.

Risiko lain yang perlu diperhatikan adalah geopolitik di Timur Tengah yang dapat memicu harga minyak.

Kenaikan harga minyak dapat menyebabkan peningkatan nilai impor migas serta menambah defisit anggaran atas naiknya subsidi bahan bakar.

Sebelumnya pada laporan riset yang kami pelajari, Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Ahmadi Noor Supit, menyampaikan jika menggunakan dasar 2014, nilai subsidi 2015 dapat mencapai Rp500 triliun dimana 87 persennya adalah subsidi energi. (NP)

*oleh Ni Putu Kurnia Sari

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.314,44

Up0,08%
Up3,33%
Up0,02%
Up5,55%
Up18,27%
-

Capital Fixed Income Fund

1.769,29

Up0,54%
Up3,38%
Up0,02%
Up6,86%
Up17,32%
Up43,94%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.748,07

Down- 0,93%
Up3,17%
Up0,01%
Up3,84%
Up18,21%
Up46,65%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.036,37

Down- 0,18%
Up1,84%
Up0,01%
Up2,73%
Down- 2,13%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

Produk baru

1.034,65

Up0,48%
-
Up0,03%
---

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua