Begini Strategi Robo Advisor Bareksa Rebalancing Porfofolio Investasi di Semester II 2023

Abdul Malik • 06 Mar 2023

an image
Ilustrasi Robo Advisor Bareksa sedang menyesuaikan portofolio investasinya dengan kondisi pasar terkini. (Shutterstock)

Tim Analis Bareksa menilai sentimen kenaikan suku bunga acuan AS yang sudah mendekati target, bakal menarik minat investor global masuk ke pasar Indonesia

Bareksa.com - Pasar saham Tanah Air bergejolak sepanjang tahun ini hingga memasuki Maret 2023 atau sekitar 2 bulan terakhir. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sejak akhir Desember 2022 hingga 3 Maret 2023 tercatat minus 0,64% ditutup di level 6.813. 

Pelemahan itu utamanya akibat kecemasan pasar atas kenaikan agresif suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Fed yang saat ini di level 4,5 - 4,75%. Data-data ekonomi Negara Paman Sam yang dinilai cukup kuat, jadi alasan The Fed untuk tetap menaikkan suku bunga acuan secara agresif. 

Seiring gejolak pasar, pada akhir pekan lalu (3/3/2023) investor asing mencatatkan jual bersih (net sell) mencapai Rp606 miliar. Meski begitu, sepanjang bulan ini asing membukukan beli bersih Rp355 miliar dan sepanjang dua bulan lebih di 2023 mencapai Rp2,11 triliun. 

Tim Analis Bareksa menilai sentimen kenaikan suku bunga acuan AS yang sudah mendekati target, bakal menarik minat investor global masuk ke pasar Indonesia, seiring potensi pertumbuhan ekonomi RI yang mencapai 5% tahun ini.

Seiring gejolak pasar saat ini, Tim Analis Bareksa menyarankan agar investor menyesuaikan dengan strategi Robo Advisor Bareksa. Di tengah fluktuasi pasar saat ini, Robo Advisor Bareksa kembali meningkatkan porsi alokasi investasi di saham, untuk profil risiko moderat hingga sangat agresif.

Peningkatan porsi alokasi investasi Robo Advisor Bareksa sebagaimana tertera dalam tabel berikut : 

Sumber : Tim Analis Bareksa

Tim Analis Bareksa memprediksi pasar saham Indonesia kemungkinan akan menguat cukup signifikan, ketika potensi resesi AS mulai terlihat. Momentum kenaikan pasar saham diproyeksi bakal terjadi pada awal kuartal III 2023, sehingga investasi di Robo Advisor Bareksa berpeluang mencatatkan kinerja positif di semester II 2023. 

Investor disarankan untuk mengikuti kembali arahan dan rutin memeriksa notifikasi rebalancing (penyesuaian investasi) untuk mengoptimalkan imbal hasil investasinya dari portofolio Robo Advisor Bareksa.

Investasi Sekarang di Robo Advisor Bareksa, Klik di Sini

Robo Advisor Bareksa adalah

Robo Advisor Bareksa adalah robo advisor pertama di Indonesia yang mendapatkan lisensi sebagai penasihat investasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) RI. Izin ini dituangkan dalam Keputusan Dewan Komisioner OJK No. KEP-17/D.04/2021 tentang Pemberian Izin Usaha Penasihat Investasi Kepada PT Bareksa Portal Investasi tertanggal 20 April 2021.

Robo advisor adalah konsultan finansial yang memberikan saran investasi digital dan mengelola portofolio investasi investor dengan menggunakan algoritma khusus yang dibangun dengan teknologi terdepan. Robo advisor juga merupakan salah satu fasilitas yang sering digunakan dalam dunia investasi terutama di Amerika Serikat. Namun kini Bareksa telah menghadirkan robo advisor pertama yang berlisensi OJK. 

Keunggulan robo advisor yang dikembangkan Bareksa, ialah fitur ini menyediakan layanan perencanaan investasi otomatis, didukung oleh algoritma teori portofolio modern dan juga pengawasan manusia. Dengan pengawasan manusia inilah membuat Robo Advisor Bareksa bekerja sesuai dengan kondisi pasar terkini.​

Ayo lanjutkan perjalanan investasimu dengan Robo Advisor Bareksa untuk raih financial freedom!

Investasi Sekarang di Robo Advisor Bareksa, Klik di Sini

(Ariyanto Dipo Sucahyo/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER

Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.