Dua Index Fund SRI-KEHATI Melesat di Tengah Isu Ancaman Resesi, Ini Rahasianya

Abdul Malik • 19 Jul 2022

an image
Ilustrasi investasi di reksadana indeks SRI-KEHATI yang terus bertumbuh. (Shutterstock)

Di tengah kinerja IHSG yang cenderung lesu, indeks SRI-KEHATI justru berhasil menorehkan kinerja cukup mengesankan dengan kenaikan 1,35 persen

Bareksa.com - Mengawali perdagangan pekan ketiga Juli 2022, kinerja bursa saham Tanah Air terlihat masih cukup volatil di tengah bayang-bayang isu resesi yang kembali mencuat.

Pada perdagangan Senin (18/7/2022), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat tipis 0,11 persen ke level 6.659,23. Aktivitas perdagangan tergolong sedikit lebih sepi dengan nilai transaksi Rp10,8 triliun, di mana investor asing tercatat menorehkan aksi jual bersih (net sell) senilai Rp416,76 miliar di pasar reguler.

Sentimen pergerakan IHSG masih terkait ancaman resesi global yang turut menyelimuti pasar keuangan Tanah Air. Bursa saham Amerika Serikat (AS) sepanjang pekan lalu masih lesu. Inflasi yang makin memanas juga membuat uang investor di aset berisiko bisa "kebakaran".

Di tengah kinerja IHSG yang cenderung lesu, indeks SRI-KEHATI justru berhasil menorehkan kinerja cukup mengesankan pada perdagangan kemarin dengan kenaikan 1,35 persen, jauh mengungguli IHSG yang hanya 0,11 persen.

Berikut pergerakan saham-saham dalam indeks SRI-KEHATI pada perdagangan Senin (18/7/2022)

No

Kode

Nama Saham

1 Hari

1

AALI

Astra Agro Lestari Tbk.

5,32%

2

AKRA

AKR Corporindo Tbk.

0%

3

ASII

Astra International Tbk.

1,26%

4

BBCA

Bank Central Asia Tbk.

2,14%

5

BBNI

Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

0,69%

6

BBRI

Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

0,73%

7

BBTN

Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.

0,72%

8

BMRI

Bank Mandiri (Persero) Tbk.

2,44%

9

BSDE

Bumi Serpong Damai Tbk.

1,13%

10

CPIN

Charoen Pokphand Indonesia Tbk

2,68%

11

DSNG

Dharma Satya Nusantara Tbk.

5,56%

12

INCO

Vale Indonesia Tbk.

2,31%

13

INDF

Indofood Sukses Makmur Tbk.

2,17%

14

INTP

Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.

1,64%

15

JPFA

Japfa Comfeed Indonesia Tbk.

-0,34%

16

JSMR

Jasa Marga (Persero) Tbk.

0,57%

17

KLBF

Kalbe Farma Tbk.

-1,49%

18

PGAS

Perusahaan Gas Negara Tbk.

2,29%

19

PTPP

PP (Persero) Tbk.

-0,56%

20

SIDO

Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk.

-0,52%

21

SMGR

Semen Indonesia (Persero) Tbk.

1,96%

22

TLKM

Telkom Indonesia (Persero) Tbk.

0,96%

23

UNTR

United Tractors Tbk.

-0,6%

24

UNVR

Unilever Indonesia Tbk.

3,11%

25

WIKA

Wijaya Karya (Persero) Tbk.

0%

Sumber : IDX, diolah Bareksa

Berdasarkan tabel tersebut, dapat dilihat bahas mayoritas konstituen penghuni indeks SRI-KEHATI memang berhasil ditutup pada zona hijau pada perdagangan kemarin tepatnya sebanyak 20 saham, sementara 5 saham lainnya terlihat mengalami koreksi yang cenderung tipis.

Dengan demikian, maka cukup wajar bahwa indeks SRI-KEHATI mampu mencatatkan kinerja positif pada perdagangan kemarin.

Sumber : Bareksa

Hal tersebut secara langsung juga mendorong kinerja reksadana indeks atau index fund gfyang menjadikan SRI-KEHATI sebagai underlying asset-nya. Berdasarkan reksadana yang tersedia di Bareksa,dua reksadana berbasis indeks SRI-KEHATI berhasil menduduki jajaran teratas produk reksadana dengan imbal hasil (return) harian tertinggi pada perdagangan kemarin, atau membukukan cuan masing-masing 1,33 persen.

Kedua produk reksadana tersebut yaitu Reksa Dana Indeks Allianz SRI KEHATI Index Fund milik PT Allianz Global Investors Asset Management Indonesia dan Reksa Dana Indeks BNP Paribas Sri Kehati milik PT BNP Paribas Asset Management yang kompak mencatatkan kenaikan masing-masing 1,33 persen.

Perlu diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Adapun reksadana indeks diartikan sebagai jenis reksadana yang kinerjanya mengacu pada indeks tertentu, bisa indeks saham bisa juga indeks obligasi.

Berbeda dengan reksadana konvensional yang berusaha mengalahkan kinerja tolok ukurnya (benchmark), justru target dari reksadana indeks adalah menyamainya. Jadi, daripada dikelola secara aktif, pendekatan dari reksadana indeks adalah secara pasif dengan menyusun portofolio investasi menyerupai indeks acuannya.

Karena komposisi reksadana indeks mirip atau bahkan sama persis dengan indeks acuannya, hasilnya juga tentunya akan mirip dengan indeks acuannya. Cara ini dikenal pula dengan strategi pengelolaan pasif (passive management strategy).

(KA01/Arief Budiman/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER

Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.