Kinerja Menonjol, Apa Rahasia Pengelolaan Syailendra Pendapatan Tetap Premium?

Abdul Malik • 07 Sep 2021

an image
Pegawai PT Syailendra Capital sedang memberikan penjelasan kepada nasabah yang ingin berinvestasi dan melakukan transaksi di stan PT Syailendra Capital dalam acara Capital Market Summit & Expo (CMSE) 2019 di Jakarta (24/08/2019) (Bareksa/AM)

Syailendra Pendapatan Tetap Premium akan tetap fokus dengan mayoritas portofolio di obligasi korporasi dengan rating investment grade berdurasi pendek

Bareksa.com - Syailendra Pendapatan Tetap Premium(SPTP) memang menonjol di antara produk reksadana pendapatan tetap lainnya. Produk reksadana milik PT Syailendra Capital itu sempat memberikan kinerja optimal dalam beberapa waktu terakhir, di saat pasar sedang bergejolak. Tak heran, reksadana ini cukup jadi favorit investor.

Setahun terakhir (per 6 September 2021), reksadana Syailendra Pendapatan Tetap Premium berhasil mencatatkan imbal hasil 12,71 persen. Kemudian sepanjang tahun berjalan (YtD) dan 3 tahun terakhir, reksadana ini mampu membukukan imbalan masing-masing 6,13 persen dan 35,25 persen.

Sumber : Bareksa

Produk reksadana yang dirilis Syailendra Capital sejak Maret 2017 itu memang berhasil menunjukkan kinerja stabil bertumbuh. Apa saja rahasia Syalendra Capital dalam mengelola Syailendra Pendapatan Tetap Premim?

Aldies Sageri, Investment Specialist Syailendra Capital mengungkapkan rahasia dapur perusahaan dalam mengelola reksadana yang membidik obligasi korporasi berdurasi pendek dengan rating investment grade sebagai portofolionya ini.

Berikut petikan wawancara Bareksa dengan Aldies, akhir pekan lalu :

Bagaimana strategi Syailendra Capital mengelola SPTP melihat kondisi pasar saat ini?

Untuk Syailendra Pendapatan Tetap Premium kami akan tetap fokus mengelola fund ini dengan heavy di corp bonds investment grade dengan durasi yang pendek. Sehingga secara performance pun tidak akan terlalu volatile dan cenderung memiliki risiko yang kecil.

Bagaimana kinerja terkini Syailendra Pendapatan Tetap Premium?

Secara year to date (per 1 September 2021), Syailendra Pendapatan Tetap Premium membukukan imbal hasil 6,06 persen. Di tengah kondisi ekonomi yang cenderung volatile saat ini, SPTP masih memberikan imbal hasil yang menarik.

Dana kelolaan Syailendra Pendapatan Tetap Premium melesat dari posisi Desember 2020 yang senilai Rp65 miliar jadi Rp409,5 miliar pada Juli 2021, apa rahasianya? Berapa target hingga akhir 2021?

Secara sederhana karena positioning SPTP sangat tepat. Selain dikarenakan strategi produknya yang memberikan return menarik, juga sasaran kami pada awalnya adalah untuk retail dan online platform.

Melihat minat investor reksadana yang begitu besar, kami yakin jika memberikan produk yang relate dengan demand, pasti akan menjadi top of mind. Untuk hingga akhir 2021, kami expect pertumbuhannya masi akan sangat tinggi, karena kami sudah mulai menjual SPTP di sekuritas dan fintech juga.

Seiring kelolaan, harga NAB per unit Syailendra Pendapatan Tetap Premium juga naik dari 1.433 per 30 Desember 2020 jadi 1.520 per unit pada 1 September 2021, apa pendorongnya?

Tentu dari performance produknya dan konsistensi growth dana kelolaan (AUM) dan kenaikan harga (gain). Kemudian underlying asset yang sehat juga menjadi salah satu faktor pendukungnya.

Alokasi investasi SPTP juga tampak bergeser, di mana pada Desember 2020, komposisinya saham 10,02 persen, obligasi 75,39 persen, dan pasar uang 14,59 persen, namun kemudian berubah saham 11,02 persen, obligasi 80,49 persen dan pasar uang 8,49 persen pada Juli 2021. Bisa dijelaskan kenapa?

Karena kami cukup memiliki convictions terhadap market domestic kita. Melihat yield (imbal hasil) yang pelan-pelan membaik. Kemudian saham-saham new economy yang konsisten memberikan kinerja yang sangat baik. We simply don’t want to lose the momentum but still very carefully maintain the fund.

Top portofolio investasi reksadana ini per Juli 2021 ialah obligasi FR0090, OPPM01A, TBIG04BCN3, ORI015, INKP01BCN3, di mana obligasi korporasi lebih mendominasi ketimbang Surat Berharga Negara (SBN). Mengapa? 

Memang pada dasarnya SPTP ini produk diversifikasi kami dari reksadana pendapatan tetap lainnya. SPTP kami design memang majority underlyingnya adalah corporate bonds dan durasi yang pendek.

Ada portofolio lain obligasi-obligasi tersebut yang sangat mempengaruhi kinerja SPTP? Jika ada porsi sahamnya, kira-kira di saham apa dan bagaimana pengaruhnya ke kinerja?

Kami ada porsi saham untuk SPTP. Dan kita alokasikan juga ke saham-saham new economy untuk menjadi kicker terhadap performance fund kami.

Kinerja SPTP berhasil mencatatkan kenaikan imbal hasil sebulan terakhir (per 1 September 2021) dengan imbalan 0,4 persen, YtD 6,06 persen, 1 tahun 12,78 persen dan 3 tahun 33,76 persen. Bisa dijelaskan apa rahasianya?

SPTP kami Kelola dengan cukup aktif. Sehingga seluruh momentum dapat kami tangkap di tengah kondisi ekonomi yang cukup volatile.

Hingga akhir 2021 dan ke depannya, bagaimana strategi pengelolaan investasi SPTP?

Mungkin tidak akan terlalu berbeda dengan saat ini. Kami tetap yakin untuk menjaga SPTP dengan konservatif. Namun, tentu aka nada strategi yang kami persiapkan untuk tetap memberikan return yang terbaik walaupun AUMnya semakin besar.

Apa saja saran Syailendra Capital kepada investor yang memiliki SPTP dalam portofolionya saat ini?

If we believe with the fixed income market di Indonesia. Yang memang secara data terbukti sebagai negara ASEAN yang diminati banyak investor asing karena yield kita. Just buy SPTP more and enjoy the ride.

​***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS 

DISCLAIMER​
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.