Beli Reksa Dana Dengan Modal Kecil, Risiko Investasinya Juga Minim

Bareksa • 21 Mar 2017

an image
Allocating eggs into more than one basket. Business diversification concept, Copyright: <a href='https://www.123rf.com/profile_siraanamwong'>siraanamwong / 123RF Stock Photo</a>.

Idiom “don’t put all your eggs into one basket” berlaku dalam investasi reksa dana

Bareksa.com - Sejatinya dalam berinvestasi, risiko memang tidak dapat dihindari atau dihilangkan. Akan tetapi, risiko ini  dapat dibatasi atau minimalisir yakni dengan cara membagi (diversifikasi) risiko pada beberapa aset. Keadaan ini sesuai dengan idiom “don’t put all your eggs into one basket,” yang artinya janganlah menempatkan seluruh dana atau investasi pada satu aset saja. 

Salah satu produk investasi yang memiliki diversifikasi adalah reksa dana. Sebab, produk keuangan ini merupakan kumpulan aset keuangan (portofolio efek) yang terdiri dari saham, obligasi, dan deposito. Kumpulan aset ini dikelola oleh manajer investasi dengan menggunakan dana yang dikumpulkan dari masyarakat. 

Dengan begitu, ketika investor membeli reksa dana secara tidak langsung ia telah melakukan diversifikasi pada investasinya. Melakukan diversifikasi pada produk reksa dana ini membutuhkan dana atau modal yang relatif rendah, dibandingkan kita melakukan diversifikasi langsung dengan cara membeli satu per satu aset untuk membentuk portofolio efek sendiri.

Misalnya saja kita membeli salah reksa dana saham milik PT Sucor Asset Management, yakni Sucorinvest Maxi Fund, dengan minimal pembelian Rp250.000, kita sudah dapat memiliki aset-aset yang menjadi portofolio efek reksa dana sesuai dengan unit penyertaan reksa dana. 

Seperti yang tercantum pada laporan hasil kinerja bulanan (fund fact sheet), reksa dana saham ini memiliki kumpulan aset (portofolio) yang ditempatkan pada empat sektor dengan porsi terbesar, yakni sektor pertambangan, perdagangan, konsumsi, dan keuangan. Adapun saham-saham blue chip seperti saham PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk. (BBNI), saham PT Gudang Garam Tbk. (GGRM), dan saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM) juga menjadi top holding

Grafik: Proporsi Alokasi Sektor Portofolio dan Top Holding Sucorinvest Maxi Fund, periode Februari 2017

Sumber: Fund Fact Sheet Reksa Dana

Namun, lain halnya apabila kita membentuk portofolio saham sendiri, tentunya, kita akan membutuhkan dana yang lebih besar. Misalnya saja  untuk membentuk portofolio dengan komposisi saham BBNI, GGRM dan TLKM, kita membutuhkan dana paling tidak sekitar Rp7,6 juta dengan minimal pembelian 1 lot (1 lot = 100 lembar saham) dari masing-masing saham. 

Angka ini dengan asumsi harga penutupan per tanggal 17 Maret 2017, harga saham BBNI sebesar Rp6.625 per lembar, harga saham GGRM sebesar Rp65.250 per lembar, dan harga saham TLKM sebesar Rp4.090 per lembar. 

Selain dengan dana yang relatif lebih besar, dalam membentuk portofolio efek seperti ini, seorang investor tentu perlu pengetahuan tentang kondisi pasar keuangan dan waktu terlebih dahulu agar keputusan yang diambilnya tepat. Hal ini tentunya akan sulit dilakukan oleh investor awam yang belum terlalu memahami investasi di pasar modal. Oleh karena itu, reksa dana dapat menjadi pilihan alternatif sebelum membentuk portofolio saham sendiri. 

Kemudian selain jenis saham ini, reksa dana juga terdiri dari jenis lainnya yaitu campuran, pendapatan tetap, dan pasar uang. Dari keempat jenis reksa dana ini, reksa dana saham memiliki potensi return yang paling tinggi dengan risiko yang juga sebanding. 

Kemudian, reksa dana jenis campuran dan pendapatan tetap memiliki karakteristik yang lebih moderat dibandingkan dengan jenis saham. Selain itu, reksa dana jenis pasar uang memiliki potensi return yang lebih tinggi daripada bunga deposito dengan risiko yang paling rendah di antara jenis reksa dana lainnya. (Baca juga: Tentukan Reksa Dana yang Cocok dengan Return dan Risiko Tiap Jenisnya)

Selain dapat berinvestasi dengan dana yang relatif rendah, reksa dana juga bersifat likuid (mudah dicairkan menjadi uang).  Namun dalam berinvestasi ini, ada baiknya kita dapat memilih produk investasi yang sesuai dengan jangka waktu dan profil risiko agar tujuan investasi tercapai secara aman dan tepat.

**

Ingin berinvestasi reksa dana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.