Capai Untung 25% Lebih Setahun, 3 Reksa Dana Saham ini Berisiko Minim

Bareksa • 20 Mar 2017

an image
Weighing the risks and rewards of a situation or issue on a gold metal scale, one word on each side, comparing the positives and negatives, Copyright: <a href='https://www.123rf.com/profile_iqoncept'>iqoncept / 123RF Stock Photo</a>

Dengan strategi yang berbeda, risiko dan return dari ketiga reksa dana ini dikelola secara optimal

Bareksa.com – Risiko dalam berinvestasi tentunya menjadi hal yang sangat penting dan wajib diperhatikan oleh setiap investor, khususnya bila menaruh uang dalam instrumen berisiko tinggi seperti reksa dana saham. Seperti yang diketahui, pergerakan saham yang menjadi aset dasar (underlying asset) pengelolaan portofolio jenis reksa dana ini sangat rentan terhadap perkembangan kondisi ekonomi baik di dalam maupun luar negeri. 

Dalam mengukur seberapa besar risiko sistematis (pasar) ini, kita dapat melihanya dari nilai beta yang dimiliki reksa dana. Umumnya reksa dana yang memiliki nilai beta di bawah 1, cenderung memiliki risiko fluktuasi pasar yang relatif lebih rendah dibandingkan acuannya, yakni Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). (Baca juga: Apa Itu Beta dan Standar Deviasi Dalam Reksa Dana)

Meski hubungan antara risiko dan return (keuntungan) ini sebanding, bukan berarti reksa dana yang memiliki risiko atau nilai beta yang relatif rendah tidak mampu menghasilkan return tinggi. 

Sebab, pada Marketplace Reksa Dana Bareksa, terdapat setidaknya tiga produk reksa dana saham yang berhasil membukukan return optimum dengan nilai beta (risiko) relatif rendah atau efisien terhadap risiko. Selain itu, dana kelolaan atau asset under management (AUM) yang dimiliki oleh produk-produk tersebut cukup besar dengan nilai lebih dari Rp100 miliar. Ketiganya adalah Sucorinvest Maxi Fund, Sucorinvest Equity Fund, dan HPAM Ultima Ekuitas 1.

Tabel: Daftar Reksa Dana Saham dengan Beta Rendah yang Memiliki Return Tinggi

Sumber: Bareksa.com 

Pada tabel di atas, reksa dana Sucorinvest Maxi Fund dan Sucorinvest Equity Fund tercatat menghasilkan return masing-masing sebesar 36,71 dan 52,36 persen dalam setahun terakhir. Nilai beta yang mencerminkan kedua reksa dana kelolaan PT Sucor Asset Management ini tercatat sebesar 0,84 dan 0,97 atau berada di bawah 1. Dengan beta yang kecil, fluktuasi mereka juga kecil, sehingga produk-produk ini memiliki risiko relatif rendah. Selain itu, kedua reksa dana ini memiliki nilai dana kelolaan masing-masing Rp116,69 miliar dan Rp165,28 miliar per Februari 2017. 

Tidak kalah dengan produk sebelumnya, HPAM Ultima Ekuitas 1 yang dikelola oleh PT Henan Putihrai Asset Management juga menjadi salah satu reksa dana penghasil return tertinggi yakni sebesar 25,31 persen dengan nilai beta 0,90. Reksa dana saham ini juga tercatat memiliki nilai dana kelolaan yang cukup besar yakni mencapai Rp1,07 triliun pada akhir Februari tahun ini. 

Dalam hal ini, kedua pengelola investasi yakni PT Sucor Asset Management dan PT Henan Putihrai Asset Management memiliki strategi yang berbeda. Sucor Asset Management menerapkan strategi yang disebut sebagai ‘the second level thinking’ yang cenderung menganalisa dampak lain dari adanya suatu fenomena pasar keuangan. (Baca Juga: Hasilkan Return 5 Kali Lipat IHSG, Ini Strategi Pengelolaan Sucorinvest Fund)

Sedangkan Henan Putihrai Asset Management menggunakan metode khusus, yakni 'Unconventional Methodology' yang membuat tim pengelola investasi dapat mengetahui aset-aset potensial untuk portofolio reksa dana secara fokus pada setiap sektor. (Baca Juga: HPAM Ultima Ekuitas Catat Return 24% Setahun, Apa Rahasia Reksa Dana Saham Ini?)

Dengan strategi yang berbeda ini, return reksa dana saham yang dikelola oleh PT Sucor Asset Management dan PT Henan Putihrai Asset Management mampu menjadi produk unggulan di Marketplace Reksa Dana Bareksa.

Sejak awal tahun hingga saat ini reksa dana Sucorinvest Maxi Fund, Sucorinvest Equity Fund, dan HPAM Ultima Ekuitas 1 telah membukukan return masing-masing sebesar 14,22 persen, 13,96 persen, dan 5,21 persen. Ketiganya mampu mengungguli IHSG yang tercatat 4,60 persen dan indeks reksa dana saham yang tercatat minus 0,28 persen pada periode yang sama. Lebih jelasnya tampak pada grafik di bawah ini. 

Grafik: Perbandingan Return Reksa Dana dengan Benchmark, Periode Year-to-date (YTD)

Sumber: Bareksa.com

Bagi investor yang berminat untuk berinvestasi pada ketiga reksa dana saham ini, ada baiknya membaca prospektus dan fund fact sheet terlebih dahulu agar bisa menyesuaikan dengan tujuan investasi dan profil risiko masing-masing. Hal ini dilakukan agar investor dapat selalu aman dan nyaman dalam melakukan proses investasi. (hm)

**

Ingin berinvestasi reksa dana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.