Eastspring: Kelola Dana Rp51 T, Bagaimana Gaya Pengelolaan Investasinya?

Bareksa • 27 Jan 2015

an image
Alfred Rinaldi Triestanto, Head of Business Partnership PT Eastspring Investments Indonesia (Jan 2015) (Bareksa.com)

Saat ini Eastspring mengelola 5 produk reksa dana, terdiri dari 2 RD saham, 2 RD pendapatan tetap dan 1 RD pasar uang

Bareksa.com - PT Eastspring Investment Indonesia memperoleh izin sebagai manajer investasi di tahun 2012 dan per akhir 2014 telah mengelola dana lebih dari Rp51,14 triliun yang terdiri dari reksa dana dan discretionary fund (Kontrak Pengelolaan Dana), menempatkan Eastspring sebagai salah satu perusahaan manajer investasi terbesar di tanah air.

Head of Business Partnership Eastspring, Alfred Rinaldi Triestanto kepada Bareksa.com mengatakan mulai tahun 2012 Eastspring juga mengembangkan produk reksa dana.

Saat ini Eastspring mengelola 5 produk reksa dana yang terdiri dari 2 reksa dana saham, 2 reksa dana pendapatan tetap dan 1 reksa dana pasar uang yang dijual melalui 5 bank agen penjual dan satu perusahaan sekuritas.

Dua produk reksa dana saham Eastspring yakni Eastspring Investments Alpha Navigator dan Eastspring Investments Value Discovery tahun lalu masing-masing memberikan return 27,47 persen dan 28,53 persen. (baca juga: Cara Memilih Reksa Dana yang Menguntungkan dengan Widget Bareksa.com)

Gaya pengelolaan Eastspring Investments Alpha Navigator lebih fleksibel, dimana manajer investasi bebas berinvestasi pada saham yang diyakini memiliki prospek potensial tanpa batasan sektor maupun kapitalisasi pasar. Saat ini justru Alpha Navigator banyak berinvestasi pada saham-saham kapitalisasi menengah dan kecil.

Sedangkan Eastspring Investments Value Discovery 80 persen dana ditempatkan pada 30 saham kapitalisasi besar (big cap) sedangkan sisanya 20 persen investasi pada maksimal 10 saham dengan tema tertentu (thematic).

Jika dilihat dari kinerja historis selama setahun terakhir, pergerakan antara Alpha Navigator dan Value Discovery, tidak terlalu berbeda jauh berdasar pada data Bareksa. Hal ini disebabkan kinerja saham big cap di tahun 2014 yang tinggi imbas dari derasnya dana asing yang masuk ke Indonesia.

Sumber: Bareksa.com

Dana investor asing yang masuk ke pasar saham pada tahun 2014 mencapai Rp29,7 triliun. Biasa investor asing akan masuk ke saham-saham dengan kapitalisasi pasar besar terlebih dahulu yang memiliki likuiditas yang tinggi. Hal ini juga tercermin dari lebih besarnya return indeks LQ45 -- terdiri dari 45 saham dengan kapitalisasi dan likuiditas terbesar -- dibanding dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berdasar pada data Bareksa.

Sumber: Bareksa.com

Lalu bagaimana dengan kinerja produk investasi Eastspring pada tahun ini?

Dalam sebulan terakhir return reksa dana saham hanya berkisar 1 persen lebih kecil jika dibandingkan dengan reksa dana pendapatan tetap yang memperoleh return lebih dari 4 persen disebabkan harga obligasi yang meningkat lebih dahulu dibandingkan saham pada awal tahun ini.

Peningkatan harga obligasi terjadi akibat turunnya yield obligasi di Amerika hingga dibawah 2 persen serta stimulus yang diberikan oleh Eropa. Hal ini membuat yield obligasi Indonesia menarik ditengah turunnya inflasi akibat turunnya harga bahan bakar minyak (BBM). (baca juga: Chart of The Day: Kesempatan Borong Saham; Pasar Saham Tertinggal Dari Obligasi)

Tabel kinerja reksa dana Eastspring per 26 Januari 2015

Sumber: Bareksa.com,

*Data AUM berasal dari OJK per akhir Desember 2014

Alfred mengatakan tahun ini tim investasi Eastspring melihat prospek yang baik pada pasar saham Indonesia secara keseluruhan karena adanya peningkatan pertumbuhan laba.

"Kami juga melihat prospek yang baik pada saham-saham perusahaan yang pendapatannya menggunakan dolar Amerika (dollar earned)," tambah Alfred.

Eastspring memprediksi Bank Sentral Amerika The Fed, tidak akan mempercepat kenaikan tingkat bunga dalam waktu dekat mengingat kondisi inflasi di Amerika yang tidak begitu besar, sehingga nilai tukar rupiah masih akan relatif stabil hingga kuartal ketiga 2015.

Tetapi tidak semua perusahaan yang dollar earned prospektif. Contohnya saham komoditas yang dikhawatirkan akan mengalami penurunan akibat turunnya harga minyak.

 

* Revisi atas Paragraf 1-5 : Kami atas nama redaksi Bareksa mohon maaf atas kesalahan pemasangan artikel PT. Eastspring Investments Indonesia berjudul "Eastspring: unit link yang dikelola capai 43% aset reksa dana saham di Indonesia pada tanggal 27 Januari 2015 sampai dengan tanggal 29 Januari 2015 pada website kami dan artikel diatas adalah revisi yang diberikan oleh Perseroan yang bersangkutan.